Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Kok Perubahan Logo PON Seperti Tiba-tiba

Emus Gwijangge ( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Perubahan logo atau maskot PON tahun 2020 dari Kanguru menjadi Cenderawasih maupun Kanguru Pohon yang dilakukan secara tiba-tiba  melahirkan pertanyaan dari Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Papua, Emus Gwijangge.

 Ia berpendapat logo PON pertama yang ditetapkan sesuai hasil sayembara adalah kanguru dengan posisi menghadap ke kiri dan di bagian perutnya terdapat tiga punggung gunung dengan mentari. Pada bagian mata kanguru ini  berwarna merah putih menunjukkan bendera Indonesia. Namun pada logo yang baru justru berbentuk burung Cenderawasih dan kanguru pohon. 

 “Kalau soal Perda Maskot PON 2020 itu pada tahun 2016 sudah ditetapkan berbentuk kanguru dan itu sudah disepakati hasil dari sayembara dan dananya juga sudah digunakan. Nah kemarin pada peresmian gedung DPRP muncul lagi logo baru yakni Cenderawasih.  Kami bingung kok  ada perubahan dan tidak ada prosesnya,” kata Emus saat ditemui di Entrop, Kamis (8/8)

Baca Juga :  Revitalisasi SMK Mendorong Lebih Maju

 Ia menjelaskan bila  ada yang logo baru maka harusnya ada pembatalan atau pencabutan atau revisi Perda lama kemudian dibuatan Perda barunya sebab maskot barunya belum disertai dengan Perda. Hanya tiba-tiba dirubah dan ditetapkan. 

 “Pertanyaannya atas dasar apa logo baru ini dipake sementara yang sebelumnya sudah ditetapkan dan anggaran juga sudah dipakai. Kalau mau merubah ya rubah dulu Perdanya,” tegas Emus. Politisi Partai Demokrat ini menyarankan ketimbang nantinya bermasalah sebaiknya biro hukum menyiapkan drafnya perubahannya kemudian dimasukkan ke Baleg untuk disahkan dalam non APBD bulan  Agustus ini.

 “Yang lamakan sudah lewat sayembara, ada anggaran yang dipakai juga kemudian ada Perdanya. Nah yang baru ini? Jadi biro hukum harus lihat soal – soal ini sebab kami di Baleg baru menerima yang pertama sementara yang perubahan  logo atau maskot ini belum ada,” cecarnya.

Baca Juga :  Segala Gangguan Kamtibmas Diantisipasi Termasuk Pilkada

 Emus kembali meminta biro hukum segera berkoordinasi dengan panitia PB PON untuk menyiapkan draf perubahannya agar  proses sosialisasinya bisa dimaksimalkan mengingat logo pertama sudah menyebar. “Saran saya seperti itu, tak bisa mendadak dirubah begitu saja,” singgung Emus. (ade/gin)

Emus Gwijangge ( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Perubahan logo atau maskot PON tahun 2020 dari Kanguru menjadi Cenderawasih maupun Kanguru Pohon yang dilakukan secara tiba-tiba  melahirkan pertanyaan dari Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Papua, Emus Gwijangge.

 Ia berpendapat logo PON pertama yang ditetapkan sesuai hasil sayembara adalah kanguru dengan posisi menghadap ke kiri dan di bagian perutnya terdapat tiga punggung gunung dengan mentari. Pada bagian mata kanguru ini  berwarna merah putih menunjukkan bendera Indonesia. Namun pada logo yang baru justru berbentuk burung Cenderawasih dan kanguru pohon. 

 “Kalau soal Perda Maskot PON 2020 itu pada tahun 2016 sudah ditetapkan berbentuk kanguru dan itu sudah disepakati hasil dari sayembara dan dananya juga sudah digunakan. Nah kemarin pada peresmian gedung DPRP muncul lagi logo baru yakni Cenderawasih.  Kami bingung kok  ada perubahan dan tidak ada prosesnya,” kata Emus saat ditemui di Entrop, Kamis (8/8)

Baca Juga :  Kapolda Minta Masukan Purnawirawan dan Warakawuri

 Ia menjelaskan bila  ada yang logo baru maka harusnya ada pembatalan atau pencabutan atau revisi Perda lama kemudian dibuatan Perda barunya sebab maskot barunya belum disertai dengan Perda. Hanya tiba-tiba dirubah dan ditetapkan. 

 “Pertanyaannya atas dasar apa logo baru ini dipake sementara yang sebelumnya sudah ditetapkan dan anggaran juga sudah dipakai. Kalau mau merubah ya rubah dulu Perdanya,” tegas Emus. Politisi Partai Demokrat ini menyarankan ketimbang nantinya bermasalah sebaiknya biro hukum menyiapkan drafnya perubahannya kemudian dimasukkan ke Baleg untuk disahkan dalam non APBD bulan  Agustus ini.

 “Yang lamakan sudah lewat sayembara, ada anggaran yang dipakai juga kemudian ada Perdanya. Nah yang baru ini? Jadi biro hukum harus lihat soal – soal ini sebab kami di Baleg baru menerima yang pertama sementara yang perubahan  logo atau maskot ini belum ada,” cecarnya.

Baca Juga :  Antisipasi Covid Melonjak, Bandara dan Pelabuhan Harus Diperketat!

 Emus kembali meminta biro hukum segera berkoordinasi dengan panitia PB PON untuk menyiapkan draf perubahannya agar  proses sosialisasinya bisa dimaksimalkan mengingat logo pertama sudah menyebar. “Saran saya seperti itu, tak bisa mendadak dirubah begitu saja,” singgung Emus. (ade/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya