Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Perlu Gerai Takjil Tersentral

TAKJIL- Pengurus Masjid Raya Baiturrahim sedang mempersiapkan takjil untuk masyarakat berbuka puasa. Kedepan diharapkan di Kota Jayapura adadnaya gerai takjil yang terpusat.( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Moment bulan ramadhan menjadi satu pasar bisnis  yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kecil mikro untuk mencari penambahan pendapatan. Meski sifatnya musiman namun kehadiran para pedagang kaki lima ini dirasa sangat membantu dan memberi warna tersendiri bagi warga Kota Jayapura khususnya di sore hari.

Tidak sedikit yang memanfaatkan kehadiran jajanan murah meriah ini karena kebanyakan bagi mereka yang berpuasa lebih memilih mencari jajanan yang simple dan tidak ribet disore hari untuk berbuka puasa (takjil).

 Hanya sayangnya hingga kini lokasi atau titik-titik  penjualan takjil masih tersebar diberbagai titik sehingga  terkadang harus  berkeliling mencari apa yang disukai. Sekretaris Eksekutif Rumah Belajar Papua (RBP), Dian Wasaraka berpendapat bahwa tak ada salahnya dalam setiap bulan ramadhan pemerintah kota menyiapkan satu lokasi yang memang diperuntukkan bagi penjual takjil sehingga warga yang ingin berbelanja jajanan pasar ini bisa langsung mendatangi satu lokasi dan menemukan semua yang dicari dan penjual ditata dengan rapi.

Baca Juga :  Semua Harus Berkolaborasi Jaga Hutan

 “Saya pikir ini baik juga jadi ada sesuatu yang khas yang bisa dirasakan oleh warga kota. Setiap bulan ramadhan ada suasana kebersamaan, berburu  jajanan takjil namun yang ditempatkan pada satu titik,” kata Dian Wasaraka, Rabu (8/5) kemarin. 

 Ia melihat yang ada selama ini orang berjualan sendiri-sendiri terpencar sehingga kadang ada yang laku namun ada juga yang harus menunggu lebih lama. Nah bila tersentral kemungkinan orang akan membeli dengan banyak pilihan.

 “Pemkot harus berani berfikir dan menyiapkan hal-hal seperti ini, toh ini hanya sebulan jadi setiap tahunnya ada suasana yang memang ditunggu,” tambahnya. Selain itu jika memang lokasinya representatif bisa saja dibuatkan musholla kecil untuk salat magrib atau membuka pelayanan E-KTP termasuk mengakomodir kreatifitas anak muda yang ingin berekspresi.

Baca Juga :  Wali Kota: Saya Tak Ingin, Masyarakat Saya Kumpul Kebo

 “Gambarannya sekitar jam 4 sore warga yang berpuasa maupun yang tidak bisa nongkrong di lokasi ini menyaksikan anak-anak muda berkreasi, mungkin bermain musik atau acara kecil lainnya sambil menunggu buka puasa. Nah di lokasi itu juga bisa disiapkan pelayanan publik lainnya sehingga berintegrasi,” imbuh Dian.

 “Harus berani toh kalau mau dilihat lokasi Taman Kali Anafre cukup luas untuk itu atau lokasi lain semisal parkiran depan SIP. Nah ini disulap untuk kegiatan berburu takjil selama sebulan. Kan bisa keren juga Kota Jayapura,” imbuhnya. (ade/gin) 

TAKJIL- Pengurus Masjid Raya Baiturrahim sedang mempersiapkan takjil untuk masyarakat berbuka puasa. Kedepan diharapkan di Kota Jayapura adadnaya gerai takjil yang terpusat.( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Moment bulan ramadhan menjadi satu pasar bisnis  yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kecil mikro untuk mencari penambahan pendapatan. Meski sifatnya musiman namun kehadiran para pedagang kaki lima ini dirasa sangat membantu dan memberi warna tersendiri bagi warga Kota Jayapura khususnya di sore hari.

Tidak sedikit yang memanfaatkan kehadiran jajanan murah meriah ini karena kebanyakan bagi mereka yang berpuasa lebih memilih mencari jajanan yang simple dan tidak ribet disore hari untuk berbuka puasa (takjil).

 Hanya sayangnya hingga kini lokasi atau titik-titik  penjualan takjil masih tersebar diberbagai titik sehingga  terkadang harus  berkeliling mencari apa yang disukai. Sekretaris Eksekutif Rumah Belajar Papua (RBP), Dian Wasaraka berpendapat bahwa tak ada salahnya dalam setiap bulan ramadhan pemerintah kota menyiapkan satu lokasi yang memang diperuntukkan bagi penjual takjil sehingga warga yang ingin berbelanja jajanan pasar ini bisa langsung mendatangi satu lokasi dan menemukan semua yang dicari dan penjual ditata dengan rapi.

Baca Juga :  Demokrat Launching Pendaftaran Bacaleg DPR RI dan Papua

 “Saya pikir ini baik juga jadi ada sesuatu yang khas yang bisa dirasakan oleh warga kota. Setiap bulan ramadhan ada suasana kebersamaan, berburu  jajanan takjil namun yang ditempatkan pada satu titik,” kata Dian Wasaraka, Rabu (8/5) kemarin. 

 Ia melihat yang ada selama ini orang berjualan sendiri-sendiri terpencar sehingga kadang ada yang laku namun ada juga yang harus menunggu lebih lama. Nah bila tersentral kemungkinan orang akan membeli dengan banyak pilihan.

 “Pemkot harus berani berfikir dan menyiapkan hal-hal seperti ini, toh ini hanya sebulan jadi setiap tahunnya ada suasana yang memang ditunggu,” tambahnya. Selain itu jika memang lokasinya representatif bisa saja dibuatkan musholla kecil untuk salat magrib atau membuka pelayanan E-KTP termasuk mengakomodir kreatifitas anak muda yang ingin berekspresi.

Baca Juga :  Wali Kota: Saya Tak Ingin, Masyarakat Saya Kumpul Kebo

 “Gambarannya sekitar jam 4 sore warga yang berpuasa maupun yang tidak bisa nongkrong di lokasi ini menyaksikan anak-anak muda berkreasi, mungkin bermain musik atau acara kecil lainnya sambil menunggu buka puasa. Nah di lokasi itu juga bisa disiapkan pelayanan publik lainnya sehingga berintegrasi,” imbuh Dian.

 “Harus berani toh kalau mau dilihat lokasi Taman Kali Anafre cukup luas untuk itu atau lokasi lain semisal parkiran depan SIP. Nah ini disulap untuk kegiatan berburu takjil selama sebulan. Kan bisa keren juga Kota Jayapura,” imbuhnya. (ade/gin) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya