JAYAPURA-Hasil penyidikan yang dilakukan terhadap pelaku pencurian motor dengan kekerasan (Curas) yang dilakukan seorang pemuda berinisial FW alias Angki hingga kemarin terus dilakukan. Awalnya pelaku masih enggan membuka suara terkait sepak terjangnya selama ini.
Namun setelah ditelusuri, akhirnya FW mau membuka suara. Iapun “bernyanyi” soal aksinya yang sering dilakukan bersama pelaku lainnya. Hanya hingga kemarin Polisi masih mencari tahu para rekan FW lainnya, yang diyakini masih berusia remaja.
“Saat FW ditangkap memang sendiri, namun saat ini ia mulai membuka suara tentang siapa saja yang terlibat. Nanti akan kita lihat siapa saja orang yang bekerja bersama FW ini,” kata Kasat Reskrim Polresta Jayapura Utara, AKP Handry M. Bawiling saat ditemui di Hamadi, Selasa (8/2).
Para rekan FW ini juga akan diperiksa untuk mengetahui peran dan keterlibatannya seperti apa. “Kami masih mengecek soal barang-barang hasil curasnya ini, dimana ada juga dalam bentuk emas. Nah emas ini apakah hanya digunakan atau dihabiskan oleh FW atau ada peran pelaku lainnya yang membantu menjual,” bebernya.
Pihak reskrim juga mengakui jika hingga kini kasus pencurian kendaraan bermotor di Jayapura masih terbilang tinggi. Namun dari lima distrik disebutkan bahwa Distrik Heram dan Abepura yang menempati angka tertinggi kemudian disusul Polsek Japsel. Untuk jam – jam operasinya sendiri dikatakan biasa dilakukan saat jam kerja maupun sore hari.
“Jika kami evaluasi, ternyata masih tinggi, maka kami pastikan akan melakukan tindakan tegas di lapangan. Hanya saja yang paling banyak ternyata anak di bawah umur,” beber Kasat Reskrim. “Lalu motor yang dicuri biasanya untuk barter ganja maupun dijual sangat murah. “Kadang untuk matic dijual Rp 1 hingga Rp 2 juta,” tutupya. (ade/tri)