JAYAPURA-Langkah Pemerintah Kota Jayapura menegerikan status SMA PGRI/Korpri merupakan sebuah kebijakan yang sangat tepat. Pasalnya, sekolah itu sempat benar benar kehilangan panggung. Karena minimnya perhatian, sehingga ini juga berpengaruh terhadap animo atau minat masyarakat untuk memilih lembaga pendidikan itu.
“Namun saat ini sudah berubah, tahun ajaran baru kemarin jumlah siswanya sudah 260-an lebih. Padahal sebelumnya dibawa 200 siswa. Karena itu tentunya kami sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk menegerikan status sekolah itu,” kata Parjan, Kepala SMAN 7 Kota Jayapura, Rabu (4/12).
Kini pihaknya terus berupaya keras agar lembaga pendidikan itu menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan bermutu, sehingga bisa diperhitungkan seperti sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kota Jayapura.
Menurutnya, hal itu tidak mustahil, sepanjang ada usaha keras dan kemauan yang kuat. Meski mewujudkan itu bukan hal mudah, butuh kerjasama dari semua pihak dan masyarakat terutama orang tua siswa.
“Harapan kami keinginan dari masyarakat atau anak-anak yang baru lulus SMP, juga bisa meramaikan tempat itu,” katanya.
Di sisi lain kehadiran lembaga pendidikan negeri di wilayah itu juga telah terjadi pemerataan penyebaran peserta disekolah sekolah. Dia menambahkan saat ini sekolah itu masih dalam proses peralihan dari SMA Korpri dan PGRI. Nanti di tahun 2025, sekolah itu akan mendapatkan perhatian khusus terutama dari sisi anggarannya.
“Ini masih masa peralihan, tahun depan baru masuk dalam anggaran SMA Negeri 7 punya,” tambahnya.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos