Sunday, July 27, 2025
26.2 C
Jayapura

Teluk Youtefa Tercemar, Mata Pencarian Warga Kampung Nafri Terancam

JAYAPURA-Limbah industri merupakan salah satu kontributor terbesar pencemaran laut. Efek negatif dari pencemaran laut ini berdampak pada ekosistem laut, kehidupan laut, dan manusia yang bergantung pada sumber daya laut.

  Hal ini menjadi salah satu persoalan yang dialami oleh masyarakat Kampung Nafri, karena limbah atau pencemaran yang masuk di Teluk Youtefa melalui pembuangan di Kali Acai yang mengancam mata pencarian mereka.

Dalam  Turun Kampung (Turkam) Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo di Kampung Nafri, Senin (2/6), seorang warga Kampung Nafri, Tineke Fingkreuw meminta   dukungan dan perhatian khusus dari pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut.

  Kata Tineke Fingkreu, tidak terkontrolnya limbah di pembuangan Kali Acai ini mengancam ekosistem laut seperti Kerang atau biasa disebut Bia, yang selama ini menjadi mata pencarian masyarakat setempat.

Baca Juga :  Dua Warga PNG Ditangkap Bawa 51 Paket Ganja

   “Kalau dulu kita pergi molo (selam) biasa kurang dari satu jam itu perahu sudah penuh, tapi sekarang, molo sampe napas habis juga paling dapat sedikit sekali. Bahkan ada saatnya tidak ada sama sekali,” ujar Tineke Fingkreuw di hadapan Walikota beserta tim Asistensi Turkam.

  Bukan hanya ekosistem kerang yang kena dampak, ikan juga sudah mulai berkurang. “Kita cari ikan sekarang itu sudah susah, meskipun dapat, tetapi rasanya sudah berbeda  dengan ikan yang kita dapat di pesisir lain Teluk Youtefa ini, kalau yang dekat pembuangan limbah itu rasanya tidak enak,” ungkapnya.

JAYAPURA-Limbah industri merupakan salah satu kontributor terbesar pencemaran laut. Efek negatif dari pencemaran laut ini berdampak pada ekosistem laut, kehidupan laut, dan manusia yang bergantung pada sumber daya laut.

  Hal ini menjadi salah satu persoalan yang dialami oleh masyarakat Kampung Nafri, karena limbah atau pencemaran yang masuk di Teluk Youtefa melalui pembuangan di Kali Acai yang mengancam mata pencarian mereka.

Dalam  Turun Kampung (Turkam) Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo di Kampung Nafri, Senin (2/6), seorang warga Kampung Nafri, Tineke Fingkreuw meminta   dukungan dan perhatian khusus dari pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut.

  Kata Tineke Fingkreu, tidak terkontrolnya limbah di pembuangan Kali Acai ini mengancam ekosistem laut seperti Kerang atau biasa disebut Bia, yang selama ini menjadi mata pencarian masyarakat setempat.

Baca Juga :  Caroline Baby 'n Gift Shop Buka Kelas Eksklusif Perawatan Bayi

   “Kalau dulu kita pergi molo (selam) biasa kurang dari satu jam itu perahu sudah penuh, tapi sekarang, molo sampe napas habis juga paling dapat sedikit sekali. Bahkan ada saatnya tidak ada sama sekali,” ujar Tineke Fingkreuw di hadapan Walikota beserta tim Asistensi Turkam.

  Bukan hanya ekosistem kerang yang kena dampak, ikan juga sudah mulai berkurang. “Kita cari ikan sekarang itu sudah susah, meskipun dapat, tetapi rasanya sudah berbeda  dengan ikan yang kita dapat di pesisir lain Teluk Youtefa ini, kalau yang dekat pembuangan limbah itu rasanya tidak enak,” ungkapnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya