Nelayan Kampung Nafri Resah dengan Maraknya Bom Ikan
Para oknum-oknum nelayan ini diminta untuk ditertibkan karena memberikan dampak yang sangat buruk terhadap penghasilan para nelayan yang lainnya. Masyarakat juga meminta Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo untuk segera mengambil sikap agar persoalan ini tidak berkelanjutan.
JAYAPURA – Para nelayan Kampung Nafri Distrik Abepura mengaku resah akibat ulah penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau bom rakitan dan penggunaan bom makin marak terjadi di daerah Teluk Youtefa dan sekitarnya.
Para oknum-oknum nelayan ini diminta untuk ditertibkan karena memberikan dampak yang sangat buruk terhadap penghasilan para nelayan yang lainnya. Masyarakat juga meminta Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo untuk segera mengambil sikap agar persoalan ini tidak berkelanjutan.
Menanggapi hal ini, Abisai Rollo sendiri mengaku kaget, ternyata di perairan Jayapura khususnya wilayah Teluk Youtefa penggunaan bom ikan masih marak.
“Inilah pentingnya saya datang mendengar langsung apa keluh kesah masyarakat, ternyata aktivitas bom ikan ini masih marak dan hal ini akan kita sikapi dengan segera,” ujar Abisai Rollo saat Turkam di Kampung Nafri, Senin (2/6).
Melihat persoalan ini, kata Abisai,pengawasan sumber daya kelautan perikanan akan menjadi tantangan sehingga menyebabkan masyarakat pesisir menjadi kesulitan dalam mencari.
Suasana tatap muka Wali Kota dengan masyarakat di kampung Nafri, Senin (2/6). (foto:Takim/Cepos)
“Bom ikan merupakan salah satu praktik penangkapan ikan yang sangat merusak, dimana bahan peledak digunakan untuk mematikan ikan dalam jumlah besar secara instan, dan ini cara yang salah,” tuturnya.
Meskipun menghasilkan ikan dengan jumlah banyak, penggunaan bom ikan dapat menghancurkan terumbu karang dan habitat laut lainnya, yang pada gilirannya akan mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya ikan.
“Nanti kita akan koordinasi dengan TNI-Polri untuk melakukan pengawasan, sekaligus kita akan tindaklanjuti terkait rencana usulan pembuatan Pos pengawasan,” pungkasnya.
JAYAPURA – Para nelayan Kampung Nafri Distrik Abepura mengaku resah akibat ulah penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau bom rakitan dan penggunaan bom makin marak terjadi di daerah Teluk Youtefa dan sekitarnya.
Para oknum-oknum nelayan ini diminta untuk ditertibkan karena memberikan dampak yang sangat buruk terhadap penghasilan para nelayan yang lainnya. Masyarakat juga meminta Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo untuk segera mengambil sikap agar persoalan ini tidak berkelanjutan.
Menanggapi hal ini, Abisai Rollo sendiri mengaku kaget, ternyata di perairan Jayapura khususnya wilayah Teluk Youtefa penggunaan bom ikan masih marak.
“Inilah pentingnya saya datang mendengar langsung apa keluh kesah masyarakat, ternyata aktivitas bom ikan ini masih marak dan hal ini akan kita sikapi dengan segera,” ujar Abisai Rollo saat Turkam di Kampung Nafri, Senin (2/6).
Melihat persoalan ini, kata Abisai,pengawasan sumber daya kelautan perikanan akan menjadi tantangan sehingga menyebabkan masyarakat pesisir menjadi kesulitan dalam mencari.
Suasana tatap muka Wali Kota dengan masyarakat di kampung Nafri, Senin (2/6). (foto:Takim/Cepos)
“Bom ikan merupakan salah satu praktik penangkapan ikan yang sangat merusak, dimana bahan peledak digunakan untuk mematikan ikan dalam jumlah besar secara instan, dan ini cara yang salah,” tuturnya.
Meskipun menghasilkan ikan dengan jumlah banyak, penggunaan bom ikan dapat menghancurkan terumbu karang dan habitat laut lainnya, yang pada gilirannya akan mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya ikan.
“Nanti kita akan koordinasi dengan TNI-Polri untuk melakukan pengawasan, sekaligus kita akan tindaklanjuti terkait rencana usulan pembuatan Pos pengawasan,” pungkasnya.