JAYAPURA – Curah hujan di Wilayah Papua pada Maret 2025 ini diperkirakan berada dalam kategori menengah dengan dengan sifat hujan umumnya normal, curah hujan diperkirakan berkisar 101 – 150 mm/bulan. Namun begitu, potensi hujan lebat masih bisa terjadi.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura melalui Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, Ezri Ronsumbre kepada Cenderawasih Pos pada, Minggu (2/3).
“Curah hujan di wilayah Papua, untuk periode Maret diprakirakan berada dalam kategori menengah dengan dengan sifat hujan umumnya normal, curah hujan diperkirakan berkisar 101 – 150 mm/bulan,” jelas Ezri melalui keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos.
Ezri menjelaskan berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer, Minggu (2/3) kondisi dinamika atmosfer terkini, terdapat gangguan gelombang Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif di wilayah Papua dan Papua Pegunungan yang berperan dalam peningkatan intensitas hujan.
Kondisi ini terang Ezri, umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Seperti diketahui gangguan gelombang Rossby yang terpantau aktif di PNG akan masuk ke bagian wilayah Papua pada awal Maret yang dapat meningkatkan intensitas hujan. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian utara turut mendukung pembentukan awan hujan.
  Dominasi pola angin baratan juga membawa banyak massa udara lembap ke wilayah Papua, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang, hingga lebat akan terjadi di beberapa wilayah.
  Adapun prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah Papua pada umumnya cerah berawan mulai, Minggu (2/3) hingga Minggu (9/2) mendatang. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan badai guntur diprediksi terjadi di beberapa wilayah berikut: Kota/Kab Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor, Supiori, dan Kepulauan Yapen yang umumnya terjadi pada pagi hingga siang hari.
  Melihat historis kejadian cuaca ekstrem di Papua, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi hingga Maret 2025. “Selain itu, perlu diperhatikan bahwa kondisi geografis Papua yang memiliki banyak lereng curam berpotensi mengalami longsor, terutama jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi atau dalam durasi yang lama,” pungkas Ezri. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos