Tuesday, November 4, 2025
25.2 C
Jayapura

Jayapura Darurat HIV, Semua Pihak Harus Bergerak Bersama

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura menegaskan bahwa penyebaran HIV/AIDS di wilayahnya kini sudah dalam kondisi darurat. Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Jayapura sekaligus Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura, Rustan Saru, saat menutup kegiatan Pelatihan Konseling HIV/AIDS Tahun 2025, mewakili Wali Kota Jayapura Abisai Rollo di Hotel Horison Kotaraja, Jumat (31/10).

Rustan mengatakan, data KPA menunjukkan peningkatan kasus HIV/AIDS yang cukup mengkhawatirkan di Kota Jayapura. “Kota Jayapura ini sudah darurat HIV. Berdasarkan data KPA, kita berada di posisi pertama di Provinsi Papua dengan total 8.864 kasus akumulatif selama 30 tahun terakhir. Posisi kedua ditempati Kabupaten Jayapura,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Penting Untuk Warga Pesisir

Menurutnya, upaya menekan angka penularan HIV harus dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi lintas sektor. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Harus satu komando, satu tujuan. Jika ingin mencapai target zero HIV tahun 2030, semua pihak harus bergerak mulai dari dinas kesehatan, sekolah, keluarga, hingga tokoh masyarakat,” tegas Rustan.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak dan menjaga perilaku sehat di lingkungan keluarga maupun sekolah. “Petugas kesehatan harus jujur mencatat data di lapangan, sementara para orang tua juga wajib memantau pergaulan anak-anaknya. Pencegahan dimulai dari rumah,” ujarnya.

Rustan menyoroti pula meningkatnya kasus penularan HIV pada ibu rumah tangga akibat perilaku suami yang tidak setia.

Baca Juga :  Hari Kedua Turkam di Kampung Yoka Fokus Layanan Publik

“Jangan sampai ibu-ibu jadi korban karena ulah suami yang tidak jujur. Suami harus bertanggung jawab dan tidak melakukan hubungan seks sembarangan. Salah satu upaya memutus rantai penularan adalah melalui pelatihan konseling seperti ini,” katanya menekankan.

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura menegaskan bahwa penyebaran HIV/AIDS di wilayahnya kini sudah dalam kondisi darurat. Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Jayapura sekaligus Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura, Rustan Saru, saat menutup kegiatan Pelatihan Konseling HIV/AIDS Tahun 2025, mewakili Wali Kota Jayapura Abisai Rollo di Hotel Horison Kotaraja, Jumat (31/10).

Rustan mengatakan, data KPA menunjukkan peningkatan kasus HIV/AIDS yang cukup mengkhawatirkan di Kota Jayapura. “Kota Jayapura ini sudah darurat HIV. Berdasarkan data KPA, kita berada di posisi pertama di Provinsi Papua dengan total 8.864 kasus akumulatif selama 30 tahun terakhir. Posisi kedua ditempati Kabupaten Jayapura,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kota Jayapura Sukses Bila Masyarakat Kampung Sejahtera

Menurutnya, upaya menekan angka penularan HIV harus dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi lintas sektor. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Harus satu komando, satu tujuan. Jika ingin mencapai target zero HIV tahun 2030, semua pihak harus bergerak mulai dari dinas kesehatan, sekolah, keluarga, hingga tokoh masyarakat,” tegas Rustan.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak dan menjaga perilaku sehat di lingkungan keluarga maupun sekolah. “Petugas kesehatan harus jujur mencatat data di lapangan, sementara para orang tua juga wajib memantau pergaulan anak-anaknya. Pencegahan dimulai dari rumah,” ujarnya.

Rustan menyoroti pula meningkatnya kasus penularan HIV pada ibu rumah tangga akibat perilaku suami yang tidak setia.

Baca Juga :  Teluk Youtefa Tercemar, Mata Pencarian Warga Kampung Nafri Terancam

“Jangan sampai ibu-ibu jadi korban karena ulah suami yang tidak jujur. Suami harus bertanggung jawab dan tidak melakukan hubungan seks sembarangan. Salah satu upaya memutus rantai penularan adalah melalui pelatihan konseling seperti ini,” katanya menekankan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/