JAYAPURA – Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura melaksanakan program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun 2025 dengan tema “Hilirisasi Hasil Perikanan Kelompok Pelagis Kecil dengan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Masyarakat Pulau Kosong.”
Ketua PKM Lolita Tuhumena, S.Pi., M.Si menjelaskan, kegiatan ini menyasar kelompok istri-istri nelayan di Pulau Kosong, Distrik Jayapura Selatan.
“Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknologi pengeringan ikan ramah lingkungan, inovasi diversifikasi produk olahan perikanan, serta penguatan manajemen pemasaran,” ujar Loli ke Cenderawasih Pos, Senin (1/9) malam.
Kata Lolita, Program PKM ini merupakan wujud Tri Darma Perguruan Tinggi yang melibatkan dosen lintas fakultas dan mahasiswa.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung sejak Juni hingga September 2025. Setelah survei awal pada 27 Juni dan sosialisasi kegiatan pada 18 Juli, tim kemudian mengadakan serangkaian pelatihan.
“Pada 25 Juli hingga 8 Agustus, kelompok istri nelayan dilatih membuat berbagai produk olahan inovatif berbahan ikan tuna sirip kuning dan daun kelor, antara lain green fish nugget, green fish roll, green fish samosa, dan green fish chips,” ungkapnya.
JAYAPURA – Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura melaksanakan program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun 2025 dengan tema “Hilirisasi Hasil Perikanan Kelompok Pelagis Kecil dengan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Masyarakat Pulau Kosong.”
Ketua PKM Lolita Tuhumena, S.Pi., M.Si menjelaskan, kegiatan ini menyasar kelompok istri-istri nelayan di Pulau Kosong, Distrik Jayapura Selatan.
“Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknologi pengeringan ikan ramah lingkungan, inovasi diversifikasi produk olahan perikanan, serta penguatan manajemen pemasaran,” ujar Loli ke Cenderawasih Pos, Senin (1/9) malam.
Kata Lolita, Program PKM ini merupakan wujud Tri Darma Perguruan Tinggi yang melibatkan dosen lintas fakultas dan mahasiswa.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung sejak Juni hingga September 2025. Setelah survei awal pada 27 Juni dan sosialisasi kegiatan pada 18 Juli, tim kemudian mengadakan serangkaian pelatihan.
“Pada 25 Juli hingga 8 Agustus, kelompok istri nelayan dilatih membuat berbagai produk olahan inovatif berbahan ikan tuna sirip kuning dan daun kelor, antara lain green fish nugget, green fish roll, green fish samosa, dan green fish chips,” ungkapnya.
