Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Ottow Geissler dan Isak Samuel Kijne Akan Disatukan Menjadi YPK

JAYAPURA-Sekretaris Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Samuel Koirewoa, M.Th, mengatakan menuju Sabda Kijen Ke-99 Tahun, Sinode GKI di Tanah Papua akan mendeklarasikan penyatuan Yayasan Ottow Geissler dan Isak Samuel Kijne menjadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di tanah Papua.

   Kedua yayasan pendidikan tersebut rencananya akan dideklarasikan menjadi YPK pada, 25 Oktober 2024 mendatang. Penyatuan ketiga yayasan tersebut mengacu pesan Pdt. I.S. Kijne, yang dituliskan di atas batu yang ada di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, di atas batu tersebut tertulis pesannya yaitu.

  “Di atas batu ini, saya meletakkan Peradaban Orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri” (Wasior, 25 Oktober 1925).

Baca Juga :  Pemkot Anugerahkan Penghargaan kepada Para Pelaku Budaya

  Isi Pesan dari Bapak Peradaban Orang Papua itu memiliki makna bahwa suatu saat nanti Orang Papua akan tampil sebagai pemimpin di atas tanah leluhurnya sendiri, meskipun, ada orang banyak dengan berbagai latar belakang yang berdatangan dari berbagai daerah.

  “Saat ini kami sedang mengurus legalitas hukumnya di Notaris,” kata. Samuel, di Hotel Horison Padang Bulan, (30/8)

  Lebih lanjut dari penyatuan dua yayasan pendidikan tersebut, nantinya akan dipilih Ketua Yayasannya, namun hal itu akan menjadi ranah pengurus Sinode GKI di Tanah Papua. “Semoga proses pembentukan badan hukum ini berjalan lancar sehingga kedepannya dua Yayasan ini bisa disatukan menjadi YPK,”harapnya.

Baca Juga :  Sekolah-Sekolah di Bade-Mappi , Sulit Terapkan Merdeka Belajar

   Sementara itu ditempat yang sama, Ketua YPK di tanah Papua Joni Y. Betaubun mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya Sinode GKI di Tanah Papua dalam menyatukan dua yayasan tersebut menjadi YPK.

  “Apapun hasil keputusan Sinode, Kami siap mendukung, karena ini bertujuan baik untuk mendorong pengembangan YPK di tanah Papua,” ujarnya.

  Diapun belum mengetahui siapa yang akan dipilih sebagai Ketua YPK dari penyatuan ketiga yayasan pendidikan tersebut. “Sifatnya kita hanya mensuport siapapun yang dipilih itulah yang terbaik,” tuturnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Sekretaris Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Samuel Koirewoa, M.Th, mengatakan menuju Sabda Kijen Ke-99 Tahun, Sinode GKI di Tanah Papua akan mendeklarasikan penyatuan Yayasan Ottow Geissler dan Isak Samuel Kijne menjadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di tanah Papua.

   Kedua yayasan pendidikan tersebut rencananya akan dideklarasikan menjadi YPK pada, 25 Oktober 2024 mendatang. Penyatuan ketiga yayasan tersebut mengacu pesan Pdt. I.S. Kijne, yang dituliskan di atas batu yang ada di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, di atas batu tersebut tertulis pesannya yaitu.

  “Di atas batu ini, saya meletakkan Peradaban Orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri” (Wasior, 25 Oktober 1925).

Baca Juga :  Lima Kabupaten/Kota Ikuti O2SN Tingkat Provinsi Papua 

  Isi Pesan dari Bapak Peradaban Orang Papua itu memiliki makna bahwa suatu saat nanti Orang Papua akan tampil sebagai pemimpin di atas tanah leluhurnya sendiri, meskipun, ada orang banyak dengan berbagai latar belakang yang berdatangan dari berbagai daerah.

  “Saat ini kami sedang mengurus legalitas hukumnya di Notaris,” kata. Samuel, di Hotel Horison Padang Bulan, (30/8)

  Lebih lanjut dari penyatuan dua yayasan pendidikan tersebut, nantinya akan dipilih Ketua Yayasannya, namun hal itu akan menjadi ranah pengurus Sinode GKI di Tanah Papua. “Semoga proses pembentukan badan hukum ini berjalan lancar sehingga kedepannya dua Yayasan ini bisa disatukan menjadi YPK,”harapnya.

Baca Juga :  Stunting Masih Menjadi PR Bersama

   Sementara itu ditempat yang sama, Ketua YPK di tanah Papua Joni Y. Betaubun mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya Sinode GKI di Tanah Papua dalam menyatukan dua yayasan tersebut menjadi YPK.

  “Apapun hasil keputusan Sinode, Kami siap mendukung, karena ini bertujuan baik untuk mendorong pengembangan YPK di tanah Papua,” ujarnya.

  Diapun belum mengetahui siapa yang akan dipilih sebagai Ketua YPK dari penyatuan ketiga yayasan pendidikan tersebut. “Sifatnya kita hanya mensuport siapapun yang dipilih itulah yang terbaik,” tuturnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya