JAYAPURA-Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Papua, Herman Saud menaruh harap dari pelatihan seni lukis bagi sanggar seni remaja tahun 2023 bisa melahirkan para seniman muda yang memiliki bakat alami dan mampu memberi inspirasi bagi pekerja seni lainnya.
Pihaknya sendiri memastikan bahwa setiap tahun akan menggelar pelatihan serupa untuk memastikan bahwa iklim edukasi bagi para pekerja seni tetap berjalan. Selain itu pihaknya ingin memecahkan PR sulitnya mencari guru seni yang berstatus pegawai negeri.
Dari total 68 peserta yang diambil dari 12 sekolah ini kata Herman paling tidak bakat terpendam pelan – pelan akan ditemukan dan menjadi asset bagi daerah. Herman juga meminta para peserta belajar dari yang namanya proses.
“Proses ini yang mahal dan kita akan belajar bersama dari kesalahan atau kekurangan dan kami pastikan bahwa pelatihan serupa akan tetap digelar setiap tahunnya,” kata Herman Saud pada penutupan pelatihan seni lukis bagi puluhan peserta didik di Halaman Papua Youth Creative Hub di Kotaraja, Rabu (2/8).
Di sini UPTD juga memastikan akan tetap memberdayakan tenaga pelatih local ketimbang menggunakan pengajar dari luar Papua. “Saya mencontohkan seni menenun jika ada dari Papua atau local maka itu yang akan kita gunakan, tidak harus menggunakan dari luar sebab ini bagian dari pemberdayaan,” imbuhnya.
Ia juga terlihat puas dengan hasil karya yang diajarkan dua instruksi, Syafiuddin dan Agus Ohee dari ISBI Tanah Papua. Sementara Ketua Panitia, Melkias Ohee menyampaikan ke depan agenda pelatihan akan diberikan kepada para guru seni.
Ini juga sekaligus untuk mengasah kemampuan dan menularkan ilmu yang dimiliki yang selama ini dirasa kurang. “Harus ada ajakan dan pelatihan agar ke depan semakin banyak tenaga instruktur yang bisa dipakai. Kami juga berharap Dinas Pendidikan ikut mengambil peran menciptakan tenaga guru kesenian yang memang kurang. Dari proses yang berjalan kami yakin akan lahir seniman muda yang berbakat,” tutupnya. (ade/tri)