Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Pelaku Usaha Diminta Bersabar

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano MM., mengecek penerapan Prokes di Mega Supermarket belum lama ini. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

*Pemkot Ajak Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19      

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,mengaku, dampak dari Covid-19 di Kota Jayapura, menyebabkan perekonomian di Kota Jayapura turun, banyak tempat usaha yang masih ditutup maupun adanya pembatasan jam aktivitas juga mempengaruhi omzet pelaku usaha.     

Wali Kota menegaskan, segala sesuatunya yang diputuskan ini berdasarkan kajian, masukan dan pertimbangan bersama antara pemimpin daerah, Forkopimda, dan pemangku kepentingan lainnya. Yang mendasarinya adalah unsur keselamatan warga Kota Jayapura, supaya terhindar dari penyebaran Covid-19, tapi jika masyarakat tidak mau mendukung dengan melakukan social distancing, physical distancing dan ikuti instruksi Pemerintah tentu susah dilakukan adaptasi kebiasaan baru alias new normal.

Baca Juga :  Andalkan PMI Untuk Stok Darah Kebutuhan Pasien

  Dijelaskan, walaupun dilakukan pembatasan waktu, untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kompensasi diberikan melalui pemberian bantuan paket Sembako, dan melalui pemerintah pusat juga ada yang memberikan bantuan baik BLT, BST atau bantuan non tunai.  

 Dan memang bantuan stimulus ke UMKM belum bisa diberikan, pasalnya dana Pemerintah Kota Jayapura juga sangat terbatas, karena banyak digunakan untuk penanganan pencegahan Covid-19, hal lainnya, karena selama beberapa bulan Pemkot juga tidak menerima masukan realisasi PAD dari pajak dan retribusi, karena banyak pelaku usaha yang tidak beroperasi seperti hotel, usaha pangkas rambut dan lainnya.(dil/wen) 

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano MM., mengecek penerapan Prokes di Mega Supermarket belum lama ini. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

*Pemkot Ajak Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19      

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,mengaku, dampak dari Covid-19 di Kota Jayapura, menyebabkan perekonomian di Kota Jayapura turun, banyak tempat usaha yang masih ditutup maupun adanya pembatasan jam aktivitas juga mempengaruhi omzet pelaku usaha.     

Wali Kota menegaskan, segala sesuatunya yang diputuskan ini berdasarkan kajian, masukan dan pertimbangan bersama antara pemimpin daerah, Forkopimda, dan pemangku kepentingan lainnya. Yang mendasarinya adalah unsur keselamatan warga Kota Jayapura, supaya terhindar dari penyebaran Covid-19, tapi jika masyarakat tidak mau mendukung dengan melakukan social distancing, physical distancing dan ikuti instruksi Pemerintah tentu susah dilakukan adaptasi kebiasaan baru alias new normal.

Baca Juga :  Andalkan PMI Untuk Stok Darah Kebutuhan Pasien

  Dijelaskan, walaupun dilakukan pembatasan waktu, untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kompensasi diberikan melalui pemberian bantuan paket Sembako, dan melalui pemerintah pusat juga ada yang memberikan bantuan baik BLT, BST atau bantuan non tunai.  

 Dan memang bantuan stimulus ke UMKM belum bisa diberikan, pasalnya dana Pemerintah Kota Jayapura juga sangat terbatas, karena banyak digunakan untuk penanganan pencegahan Covid-19, hal lainnya, karena selama beberapa bulan Pemkot juga tidak menerima masukan realisasi PAD dari pajak dan retribusi, karena banyak pelaku usaha yang tidak beroperasi seperti hotel, usaha pangkas rambut dan lainnya.(dil/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya