Site icon Cenderawasih Pos

Sebagai OPD Baru, Dinas Damkar Utamakan Pencegahan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar kota Jayapura, Margareta V. Kirana (Foto Jimianus)

JAYAPURA – Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru yang dimekarkan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Jayapura pada tanggal 9 juli 2024 lalu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Pertolongan akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Damkar kota Jayapura, Margareta V. Kirana mengatakan dengan status kelembagaan yang ditingkatkan, Damkar Kota Jayapura kedepannya lebih memprioritaskan upaya-upaya pencegahan.

Karena itu ia menjelaskan bahwa saat ini Damkar memiliki lima layanan diantaranya, Pertama, layanan respon time artinya waktu tangkap dari menerima laporan sampai tiba di lokasi.

“Berapa durasi menit itu, karena dalam perda kami diberikan 15 menit, tetapi saya sampaikan kepada teman-teman tidak lebih dari 10 menit. Kita berusaha pelayanan lebih cepat,” jelas Kirana, Selasa (30/7).

Kedua, layanan pemadam pencegahan pemadaman pengendalian kebakaran. Ia menjelaskan layanan tersebut yang menjadi fungsi Damkar dalam pengendalian kebakaran serta termasuk dengan pencegahan.

Ketiga, layanan penyelamatan dan evakuasi. Keempat, layanan pemberdayaan masyarakat yaitu terkait dengan pembentukan Rekar (Relawan kebakaran). Kelima, layanan pendataan infeksi, dan investigasi pasca kebakaran.

“Jadi, sebelum kejadian kebakaran itu terjadi Damkar sudah hadir disitu yaitu dalam tahapan proses pencegahan fungsi pencegahan. Kemudian kami di tengah-tengah kejadian kebakaran kami ada yaitu dalam kegiatan pengendalian dan pemadaman,” jelasnya.

Ia menambahkan selain itu juga ada proses penyelamatan atau evakuasi dan kami akan tiba hingga selesainya pasca kebakaran sebagi fungsi investigasi yang dilakukan para investigator damkar.

Plt Kadis Damkar itu menyebut semua fungsi tersebut sudah dilakukan oleh pihaknya kecuali fungsi investigasi. Ia menyampaikan alasan damkar tidak melakukan fungsi tersebut dikarenakan belum Memili tenaga investigator. Sehingga damkar kota Jayapura masih meminta bantuan dan dukungan dari pihak kepolisian melalui Reskrim dan Inafis untuk mengungkapkan dibalik kasus kebakaran itu terjadi.

Ia melanjutkan untuk sejalan dengan meningkatnya setatus kelembagaan dari bidang damkar menjadi dinas damkar maka yang menjadi sasaran pertama pihaknya adalah upaya pencegahan.

” Kita tahu bahwa lebih bagus kita mencegah dari pada mengobati yang sudah terjadi. Jadi, tindakan pencegahan atau Prefentif itu akan kami kedepankan yaitu dengan melakukan kegiatan pelaksanaan infeksi atau pemeriksaan bangunan,” paparnya.

Kirana menyebut, bangun yang akan disisir damkar meliputi perhotelan, pertokoan dan tidak tutup kemungkinan bangunan rumah sakit dan masih banyak lainnya. Dia menjelaskan bahwa saat ini banyak bangunan-bangunan dikelolah oleh pemilik atau pengguna yang belum memiliki syarat proteksi kebakaran.

“Seperti apa ada item-item yang harus kami periksa secara teknis ada didalam kendali dan wewenang kami. Sehingga kita tahu bahwa  nyaris semua bangunan tidak memenuhi standar proteksi kebakaran,” ujarnya.

Dengan alasan itu Kirana akan mengsosialisai kepada semua bagaimana dilakukan pencegahan sembari dengan melakukan berbagai simulasi dari pihaknya.

Dijelaskannya simulasi yang dimaksud ialah simulasi yang masih kategori simulasi dasar untuk pengenalan alat, cara masuk memadamkam api dan cara menyelamatkan orang saat kebakaran terjadi.(kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version