Saturday, June 7, 2025
30.7 C
Jayapura

Banyak Berkeliaran, Warga PNG Beri Pengaruh Buruk

  Maraknya pelintas batas dari  WNA asal PNG ini membawa pengaruh buruk bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Jayapura. “Peredaran ganja dari negara sebesar itu begitu besar, dan kita (Indonesia) jadi sasaran pasar mereka, hal ini kita tidak boleh anggap remeh dan ini masalah serius yang seharusnya pemerintah Indonesia ambil tindakan segera,” ungkapnya.

  Melihat kondisi ini, Evert N Merauje menyarankan untuk perlu ditinjau kembali perjanjian Internasional dengan Negara tetangga ini. “Kita harus bisa kasih masukan kepada Imigrasi dan Badan Perbatasan agar hal-hal seperti ini harus diperhatikan, karena sangat penting untuk mencegah pengaruh buruk daripada apa yang dilakukan oleh oknum-oknum WNA PNG ini kepada masyarakat kita,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pemilu di Papua Tak Ada Lagi Sistem Noken

  Kata Evert, peninjauan ulang terhadap perjanjian Internasional ini dengan tujuan untuk memastikan kedua negara harus bisa mengawasi dan menggontrol masyarakatnya sendiri agar angka kriminalitas khususnya peredaran ganja di wilayah perbatasan ini bisa ditekan.

  “Untuk Pemkot sendiri baru saja membentuk tim Garnisun, salah satu fungsinya adalah perangi ganja dan narkoba, ada dua titik yang menjadi target kita yakni Skouw, Moso dan Kampung Vietnam di Argapura yang selama ini menjadi sarang ganja,” tuturnya.

   Pemkot Jayapura dalam hal ini Wali Kota, Abisai Rollo berkomitmen untuk menjaga dan menciptakan rasa aman bagi masyarakatnya, khususnya soal peredaran Miras ilegal dan ganja yang saat ini semakin marak.(kim/tri)

Baca Juga :  Ratusan Pelajar/Mahasiswa  Ikuti Lomba Paduan Suara

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Maraknya pelintas batas dari  WNA asal PNG ini membawa pengaruh buruk bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Jayapura. “Peredaran ganja dari negara sebesar itu begitu besar, dan kita (Indonesia) jadi sasaran pasar mereka, hal ini kita tidak boleh anggap remeh dan ini masalah serius yang seharusnya pemerintah Indonesia ambil tindakan segera,” ungkapnya.

  Melihat kondisi ini, Evert N Merauje menyarankan untuk perlu ditinjau kembali perjanjian Internasional dengan Negara tetangga ini. “Kita harus bisa kasih masukan kepada Imigrasi dan Badan Perbatasan agar hal-hal seperti ini harus diperhatikan, karena sangat penting untuk mencegah pengaruh buruk daripada apa yang dilakukan oleh oknum-oknum WNA PNG ini kepada masyarakat kita,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ratusan Pelajar/Mahasiswa  Ikuti Lomba Paduan Suara

  Kata Evert, peninjauan ulang terhadap perjanjian Internasional ini dengan tujuan untuk memastikan kedua negara harus bisa mengawasi dan menggontrol masyarakatnya sendiri agar angka kriminalitas khususnya peredaran ganja di wilayah perbatasan ini bisa ditekan.

  “Untuk Pemkot sendiri baru saja membentuk tim Garnisun, salah satu fungsinya adalah perangi ganja dan narkoba, ada dua titik yang menjadi target kita yakni Skouw, Moso dan Kampung Vietnam di Argapura yang selama ini menjadi sarang ganja,” tuturnya.

   Pemkot Jayapura dalam hal ini Wali Kota, Abisai Rollo berkomitmen untuk menjaga dan menciptakan rasa aman bagi masyarakatnya, khususnya soal peredaran Miras ilegal dan ganja yang saat ini semakin marak.(kim/tri)

Baca Juga :  Papua akan Menerapkan Era New Normal, Apa Kata Sosialog Uncen

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya