Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Perayaan Nyepi Lahirkan Manusia Baru

Umat Hindu di Papua Siap Mensukseskan Pesta Demokrasi Tahun 2024

JAYAPURA-Umat Hindu di Tanah Papua, merayakan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1945, di Kota Jayapura, Sabtu (29/4). Perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1945, itu turut dimeriahkan dengan barbagai tarian adat, khas Bali.

   Acara dihadiri, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si., Plh. Gubernur Papua, Melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup, Provinsi Papua, Marta Mandosir, DPR Papua Joni Banua Rouw, serta berbagai Instansi Pemerintah dan juga unsur Forkompimda yang ada di Papua.

   Dirjen Binmas Hindu, Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Papua, karena telah memfasilitasi umat Hindu melaksanakan perayaan Nyepi di Tanah Papua.

  Nengah Duija, mengatakan makna dari perayaan Nyepi merupakan pembaharuan atau melahirkan manusia baru. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya umat Hindu merayakan Nyepi dengan sunguh sungguh.

  “Kita itu manusia yang tidak luput dari dosa, hanya tuhan yang sempurna di dunia ini, oleh sebab itu pada Perayaan Nyepi tahun 1945 Saka ini kesempatan bagi kita untuk memperbaharui hidup,” ungkap Nengah Duija.

  Nengah Duija, menyatakan dengan melihat antusias masyarakat di Papua merayakan Hari Raya Nyepi, tampak hal itu membuktikan kerukunan umat beragama ditanah Papua sangat solid.

Baca Juga :  Masih Banyak Pejabat Belum Laporkan LHPKN

  “Saya sangat kaget ketika melihat kerukunan umat beragama di Papua, terutama pada Perayaan Nyepi ini, tidak hanya dihadiri oleh umat Hindu, tapi umat dari agama lainpun turut serta merayakan, hal semacam inilah yang patut kita junjung,” ungkapnya.

  Perayaan Nyepi, kata Nengah Duija, sesungguhunya melahirkan manusia, dalam 4 hal, diantaranya, kebaktian, setia kepada Tuhan, tidak lupa terhadap leluhurnya dan juga cinta kasih terhadap sesama.

  “Agar tidak sia-sia kita melaksanakan tapa brata selama Perayaan Nyepi, maka kita dituntut untuk melahirkan 4 sifat utama, diantaranya, sidi (Bermoral), Sida (Pekerja keras), Sadu (Kebijaksanaan), dan suda (Bersih), inilah gambaran manusia setelah tapa brata,” katanya.

  Dikatakaan melalui tema perayaan perayaan Nyepi tahun ini, ada 4 hal yang harus dilakukan oleh umat Hindu di Indomesia, khususnya di tanah Papua, diantaranya komitmen kebangsaan, Toleransi, kemudian umat Hindu di Papua dilarang melakukan tindakan kekerasan baik verbal maupun non verbal, dan siap menerima terhadap semua tradisi yang ada di Papua.

  “Saya minta kepada umat hindu di Papua, jadilah umat hindu yang mengadopsi nilai nilai budaya yang ada di Papua,” harapnya.

Moment tersebut Nengah Duija juga, meminta kepada pemerintah Provinsi Papua, agar memperhatikan tenaga Pendidik, terutama tenaga penyuluh Agama Hindu, sebab sampai saat ini, tenaga penyuluh agama Hindu di Papua masih sangat minim.

Baca Juga :  Sucikan Diri Lewat Nyepi, Umat Hindu Taati Sejumlah Larangan 

  “Kami menitip pesan kepada Plh Gubernur Papua, agar kiranya memperhatikan tenaga penyuluh agama hindu di Papua, karena tenaga penyuluh agama Hindu di Papua masih sedikit,”harapnya.

   Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Provinsi Papua I Komang Alit Wardana, SE, MM, menyampaikan perayaan Dharma Santih ini diadakan sebagai ajang silahturahmi umat Hindu di Papua.

  “Setelah 5 tahun, baru kali ini kita gelar perayaan Dharma Santi, moment ini menjadi ajang silahturahmi umat Hindu di Papua,” ujarnya.

  Komang Alit Wardana mengatakan tema perayaan Nyepi tahun 2023 kali ini adalah, melalui Dharma agama Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta dlDemokrasi Indonesia. “Memaknai tema ini maka kami umat Hindu di tanah Papua, siap berkontribusi penuh mendukung kerja pemerintah dalam menyambut pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 mendatang,” tegasnya.

  Sementara itu Ketua Panitia Wayan Gede Ardana, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik instansi pemerintah maupun komponen masyarakat yang telah mendukung mensukseskan acara Dharma Santi tersebut.

  “Kami atas nama penyelenggara kegiatan, serta seluruh umat Hindu di Papua, mengucapkan terima kasih atas semua dukungan baik materi maupun doa dan harapan, sehingga perayaan Dharma Santih ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (rel/tri)

Umat Hindu di Papua Siap Mensukseskan Pesta Demokrasi Tahun 2024

JAYAPURA-Umat Hindu di Tanah Papua, merayakan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1945, di Kota Jayapura, Sabtu (29/4). Perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1945, itu turut dimeriahkan dengan barbagai tarian adat, khas Bali.

   Acara dihadiri, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si., Plh. Gubernur Papua, Melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup, Provinsi Papua, Marta Mandosir, DPR Papua Joni Banua Rouw, serta berbagai Instansi Pemerintah dan juga unsur Forkompimda yang ada di Papua.

   Dirjen Binmas Hindu, Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Papua, karena telah memfasilitasi umat Hindu melaksanakan perayaan Nyepi di Tanah Papua.

  Nengah Duija, mengatakan makna dari perayaan Nyepi merupakan pembaharuan atau melahirkan manusia baru. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya umat Hindu merayakan Nyepi dengan sunguh sungguh.

  “Kita itu manusia yang tidak luput dari dosa, hanya tuhan yang sempurna di dunia ini, oleh sebab itu pada Perayaan Nyepi tahun 1945 Saka ini kesempatan bagi kita untuk memperbaharui hidup,” ungkap Nengah Duija.

  Nengah Duija, menyatakan dengan melihat antusias masyarakat di Papua merayakan Hari Raya Nyepi, tampak hal itu membuktikan kerukunan umat beragama ditanah Papua sangat solid.

Baca Juga :  Sucikan Diri Lewat Nyepi, Umat Hindu Taati Sejumlah Larangan 

  “Saya sangat kaget ketika melihat kerukunan umat beragama di Papua, terutama pada Perayaan Nyepi ini, tidak hanya dihadiri oleh umat Hindu, tapi umat dari agama lainpun turut serta merayakan, hal semacam inilah yang patut kita junjung,” ungkapnya.

  Perayaan Nyepi, kata Nengah Duija, sesungguhunya melahirkan manusia, dalam 4 hal, diantaranya, kebaktian, setia kepada Tuhan, tidak lupa terhadap leluhurnya dan juga cinta kasih terhadap sesama.

  “Agar tidak sia-sia kita melaksanakan tapa brata selama Perayaan Nyepi, maka kita dituntut untuk melahirkan 4 sifat utama, diantaranya, sidi (Bermoral), Sida (Pekerja keras), Sadu (Kebijaksanaan), dan suda (Bersih), inilah gambaran manusia setelah tapa brata,” katanya.

  Dikatakaan melalui tema perayaan perayaan Nyepi tahun ini, ada 4 hal yang harus dilakukan oleh umat Hindu di Indomesia, khususnya di tanah Papua, diantaranya komitmen kebangsaan, Toleransi, kemudian umat Hindu di Papua dilarang melakukan tindakan kekerasan baik verbal maupun non verbal, dan siap menerima terhadap semua tradisi yang ada di Papua.

  “Saya minta kepada umat hindu di Papua, jadilah umat hindu yang mengadopsi nilai nilai budaya yang ada di Papua,” harapnya.

Moment tersebut Nengah Duija juga, meminta kepada pemerintah Provinsi Papua, agar memperhatikan tenaga Pendidik, terutama tenaga penyuluh Agama Hindu, sebab sampai saat ini, tenaga penyuluh agama Hindu di Papua masih sangat minim.

Baca Juga :  Masih Banyak Pejabat Belum Laporkan LHPKN

  “Kami menitip pesan kepada Plh Gubernur Papua, agar kiranya memperhatikan tenaga penyuluh agama hindu di Papua, karena tenaga penyuluh agama Hindu di Papua masih sedikit,”harapnya.

   Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Provinsi Papua I Komang Alit Wardana, SE, MM, menyampaikan perayaan Dharma Santih ini diadakan sebagai ajang silahturahmi umat Hindu di Papua.

  “Setelah 5 tahun, baru kali ini kita gelar perayaan Dharma Santi, moment ini menjadi ajang silahturahmi umat Hindu di Papua,” ujarnya.

  Komang Alit Wardana mengatakan tema perayaan Nyepi tahun 2023 kali ini adalah, melalui Dharma agama Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta dlDemokrasi Indonesia. “Memaknai tema ini maka kami umat Hindu di tanah Papua, siap berkontribusi penuh mendukung kerja pemerintah dalam menyambut pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 mendatang,” tegasnya.

  Sementara itu Ketua Panitia Wayan Gede Ardana, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik instansi pemerintah maupun komponen masyarakat yang telah mendukung mensukseskan acara Dharma Santi tersebut.

  “Kami atas nama penyelenggara kegiatan, serta seluruh umat Hindu di Papua, mengucapkan terima kasih atas semua dukungan baik materi maupun doa dan harapan, sehingga perayaan Dharma Santih ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya