Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

Soal Perum Organda, Ketua DPRD Kota Sarankan Relokasi

Warga perumahan Organda terpaksa naik perahu karet untuk keluar dari perumahan Organda. Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo mengusulkan 20 rumah di kawasan tersebut agar direlokasi mengingat daerah tersebut merupakan daerah resapan ( FOTO :DOK/CEPOS )

JAYAPURA – Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo mengaku ikut prihatin dengan kondisi banjir yang terjadi disejumlah titik termasuk Perum Organda. Beberapa hari pasca banjir di hari Sabtu (23/2) lalu ternyata banjir tak sepenuhnya surut.  Kondisi tersebut nyata mengganggu aktifitas ratusan  orang yang tinggal di kawasan lembah tersebut. Terkait ini Abisai Rollo menyampaikan pendapatnya bahwa hal yang bisa dilakukan adalah merelokasi sejumlah warga untuk tidak menempati titik terendah.

 Sekali lagi, kata Rollo persoalan timbun dan terus timbun tidaklah menyelesaikan masalah tetapi hanya menyelesaikan sesaat. Air tidak boleh dihentikan lajunya dengan cara ditutup jalurnya atau dipersempit. Pasalnya jika ini dilakukan maka air akan mencari jalannya sendiri. Membongkar sana sini untuk mencari tempat terendah. “Saya sudah beberapa kali ke Organda dan memperhatikan kondisi disana. Saya melihat di belakang itu dan airnya ini kemana. Saya coba ke belakang Hotel 777  ternyata gotnya cukup besar tapi memang debitnya tidak mampu ditampung akibat kawasan Perum Organda adalah daerah resapan yang berubah jadi pemukiman,” kata Rollo. 

Baca Juga :  Pemuda Tewas Dianiaya Pelajar

 Pendapatnya di beberapa rumah yang paling parah tergenang itu dikosongkan  kemudian dijadikan  daerah resapan. “Saya lihat ada sekitar 20 rumah  dan mungkin sebaiknya itu direlokasi dijadikan daerah resapan lalu kandang babi juga tak boleh dibangun dipinggiran kali di Organda. Saya melihat itu ada,” bebernya. Kawasan Perum Organda sendiri hingga ke Konya dulunya  menjadi daerah resapan yang memang tak boleh dibangun namun seiring pembangunan akhirnya status daerah resapan ini diabaikan dan jadilah pemukiman. 

 “Soal ini saya pikir harus duduk bersama dan memikirkan yang terbaik. Undang dosen yang paham soal banjir dan cari solusi. Tentunya kita tak bisa begini terus sehingga perlu diskusi untuk mendapatkan cara penanganan terbaik,” pungkas Rollo. (ade/wen)

Baca Juga :  Waket II DPRD Kabupaten: Pansus Dana Bencana Harus dibentuk
Warga perumahan Organda terpaksa naik perahu karet untuk keluar dari perumahan Organda. Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo mengusulkan 20 rumah di kawasan tersebut agar direlokasi mengingat daerah tersebut merupakan daerah resapan ( FOTO :DOK/CEPOS )

JAYAPURA – Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo mengaku ikut prihatin dengan kondisi banjir yang terjadi disejumlah titik termasuk Perum Organda. Beberapa hari pasca banjir di hari Sabtu (23/2) lalu ternyata banjir tak sepenuhnya surut.  Kondisi tersebut nyata mengganggu aktifitas ratusan  orang yang tinggal di kawasan lembah tersebut. Terkait ini Abisai Rollo menyampaikan pendapatnya bahwa hal yang bisa dilakukan adalah merelokasi sejumlah warga untuk tidak menempati titik terendah.

 Sekali lagi, kata Rollo persoalan timbun dan terus timbun tidaklah menyelesaikan masalah tetapi hanya menyelesaikan sesaat. Air tidak boleh dihentikan lajunya dengan cara ditutup jalurnya atau dipersempit. Pasalnya jika ini dilakukan maka air akan mencari jalannya sendiri. Membongkar sana sini untuk mencari tempat terendah. “Saya sudah beberapa kali ke Organda dan memperhatikan kondisi disana. Saya melihat di belakang itu dan airnya ini kemana. Saya coba ke belakang Hotel 777  ternyata gotnya cukup besar tapi memang debitnya tidak mampu ditampung akibat kawasan Perum Organda adalah daerah resapan yang berubah jadi pemukiman,” kata Rollo. 

Baca Juga :  Merry Ditemukan Tak Bernyawa di Lapak Pasar

 Pendapatnya di beberapa rumah yang paling parah tergenang itu dikosongkan  kemudian dijadikan  daerah resapan. “Saya lihat ada sekitar 20 rumah  dan mungkin sebaiknya itu direlokasi dijadikan daerah resapan lalu kandang babi juga tak boleh dibangun dipinggiran kali di Organda. Saya melihat itu ada,” bebernya. Kawasan Perum Organda sendiri hingga ke Konya dulunya  menjadi daerah resapan yang memang tak boleh dibangun namun seiring pembangunan akhirnya status daerah resapan ini diabaikan dan jadilah pemukiman. 

 “Soal ini saya pikir harus duduk bersama dan memikirkan yang terbaik. Undang dosen yang paham soal banjir dan cari solusi. Tentunya kita tak bisa begini terus sehingga perlu diskusi untuk mendapatkan cara penanganan terbaik,” pungkas Rollo. (ade/wen)

Baca Juga :  Pemuda Tewas Dianiaya Pelajar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya