Jefri mengatakan, jumlah 93 ton per hari bukanlah jumlah yang sedikit. Hal ini juga dikarenakan masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan. Perilaku buang sampah sembarangan mengakibatkan jumlah produksi sampah di Kabupaten Mimika semakin tidak terbendung, khususnya di wilayah perkotaan.
“Buktinya kalau hujan pasti drainase-drainase ini tersumbat, sampah-sampah di dalam drainase ini bisa tidak ada kecuali kita beli, kita rangsang mereka dengan uang. Jadi sampah bukan jadi masalah tapi bisa jadi berkat, ah itu pasti laku itu, orang baku ramas sampah nanti,” ujarnya.
Jefri menerangkan, nantinya setiap sampah yang dijual akan dibeli oleh pihak Bank Sampah dengan harga Rp1500 per kilogram. Ia juga menyebutkan, nantinya Bank Sampah ini juga akan mengadopsi konsep Kios Sampah. Selain membeli sampah, penjual juga dapat melakukan barter sampah dengan beberapa item bahan makanan seperti beras, telur dan lain-lain.(mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos