Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Kasus DBD di Timika Meningkat

TIMIKA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mimika kembali mengalami peningkatan. Sejak Januari hingga 2 Juli 2022 ditemukan 32 kasus dan terkonfirmasi laboratorium.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra yang ditemui Senin (4/7/2022) mengatakan, berdasarkan laporan kasus DBD terbanyak ditemukan di wilayah Tembagapura. “Ini wajar karena mobilisasi penduduk,” katanya.

Di wilayah Kota Timika, kasus ditemukan di wilayah Puskesmas Timika, Puskesmas Pasar Sentral dan ada yang dilaporkan oleh RS Kasih Herlina serta RSUD Mimika. Di mana dalam sepekan ditemukan 3 kasus.

Berdasarkan penelitian, penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegepti ini kata Reynold sangat berpotensi di Timika. Apalagi akhir-akhir ini kondisi cuaca di Timika dengan curah hujan tinggi maka menyebabkan beberapa penyakit selain malaria, batuk, pilek tapi juga ditemukannya kasus DBD.

Baca Juga :  Dua Hari, Kejari Jayapura Laksanakan Binmatkum di Sarmi

Meski kasus terbilang banyak, tapi diharapkan kasus Tahun 2019 tidak terulang, di mana hanya ada 4 kasus tapi satu meninggal dunia. “Jadi kita menjaga, meminta petugas melakukan penaburan abate dan penyemprotan di wilayah kasus dengue, ujar Reynold.

Reynold juga meminta masyarakat tidak panik tapi bisa melakukan langkah pencegahan dengan menguras bak penampungan air secara rutin, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air.

Gejala DBD diterangkan Reynold, hampir sama dengan malaria, demam dan panas. Yang membedakan munculnya bintik merah pada kulit.(Selvi)

TIMIKA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mimika kembali mengalami peningkatan. Sejak Januari hingga 2 Juli 2022 ditemukan 32 kasus dan terkonfirmasi laboratorium.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra yang ditemui Senin (4/7/2022) mengatakan, berdasarkan laporan kasus DBD terbanyak ditemukan di wilayah Tembagapura. “Ini wajar karena mobilisasi penduduk,” katanya.

Di wilayah Kota Timika, kasus ditemukan di wilayah Puskesmas Timika, Puskesmas Pasar Sentral dan ada yang dilaporkan oleh RS Kasih Herlina serta RSUD Mimika. Di mana dalam sepekan ditemukan 3 kasus.

Berdasarkan penelitian, penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegepti ini kata Reynold sangat berpotensi di Timika. Apalagi akhir-akhir ini kondisi cuaca di Timika dengan curah hujan tinggi maka menyebabkan beberapa penyakit selain malaria, batuk, pilek tapi juga ditemukannya kasus DBD.

Baca Juga :  Berkas Kasus Ganja 4 Kg Diserahkan ke Kejari Mimika

Meski kasus terbilang banyak, tapi diharapkan kasus Tahun 2019 tidak terulang, di mana hanya ada 4 kasus tapi satu meninggal dunia. “Jadi kita menjaga, meminta petugas melakukan penaburan abate dan penyemprotan di wilayah kasus dengue, ujar Reynold.

Reynold juga meminta masyarakat tidak panik tapi bisa melakukan langkah pencegahan dengan menguras bak penampungan air secara rutin, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air.

Gejala DBD diterangkan Reynold, hampir sama dengan malaria, demam dan panas. Yang membedakan munculnya bintik merah pada kulit.(Selvi)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya