Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Pasar Aroro Iroro Dibanjiri Buah Durian

Laurens Pay salah seorang petani yang memiliki puluhan pohon durian sedang membersihkan buah durian sebelum diangkut mobil picup L300, Rabu (24/4). ( FOTO : Sinambela/Cepos)

SERUI – Tanaman durian berbagai rasa melimpah ruah dimiliki para petani di Kabupaten Kepulauan Yapen. Alhasil, saat musim durian, Pasar Aroro Iroro dibanjiri buah durian yang datang dari berbagai Kampung dan Distrik. Kondisi inilah yang terlihat di Kabupaten Kepulauan Yapen 2 pekan belakangan ini.

  Kampung Mambo, Kampung Ambaidiru, Kampung Ramangkurani, Kampung Manaini dan Kampung Numaman adalah pemasok durian yang terbesar saat ini. 

  Lauren Pay petani durian asal Kampung Mambo saat berbincang-bincang dengan Cenderawasih Pos, Rabu (24/4) mengatakan tanaman durian yang ia miliki sudah puluhan tahun. “Hasil durian yang menafkahi rumah tangga saya bersama istri dan anak-anak,” ujar Lauren. 

   Dikatakannya, jenis durian dari berbagai rasa ia miliki serta hasil panen durian banyak pula dibandingkan musim panen sebelumnya. Seiring masuknya jalan di Kampung Mambo, Lauren mengakui bahwa petani di wilayah pengunungan tidak susah lagi memasarkan hasil  pertanian khususnya durian. “Setiap hari mobil Mitsubishi  L300 mengangkut hasil pertanian para petani, baik buah durian, sayuran dan pangan lokal lainnya,” akunya seraya berterimakasih kepada Pemerintah khususnya kepemimpinan bapak Bupati Tonny dan Wabup Sanadi yang sudah menjawab keluhan dan keterisolasian wilayah pengunungan dengan dibangunnya infrastruktur jalan yang melintasi dan menghubungkan seluruh Kampung di wilayah pengunungan. 

  “Kami (masyarakat,red) sungguh berterima kasih kepada Bupati dan Wabup yang sudah membangun dan memahukan seluruh Kampung di Distrik Persiapan Pengunungan Muman,” terangnya.   

Baca Juga :  Dua Hari, Kejari Jayapura Laksanakan Binmatkum di Sarmi

   Ditempat yang sama, salah seorang petani Luther Pay mengaku senang dan bangga melihat terobosan pembangunan yang dilaksanakan bapak Bupati Tonny dan bapak Wabup Sanadi. “Pengunungan Muman seiring dibangunnya jalan trans yang menghubungkan 5 Kampung, kini Kampung sudah maju dan pendapatannya kian meningkat karena hasil pertanian sudah lancar di bawa ke pasar Aroro Iroro untuk dijual,” tegasnya. Lebih jauh Luther mengatakan hasil panen durian musim ini lebih banyak bila dibandingkan hasil panen sebelumnya. Disamping itu, pemasaran buah durian tidak ada kendala lagi, karena jalannya sudah baik dan setiap hari mobil angkutan sudah masuk.  (Rin)

SERUI – Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif ( Pileg) di kabupaten Kepulauan Yapen berjalan aman dan tertib.   

   Meski berjalan lancar, namun pertisipasi masyarakat di berbagai tempat pemungutan suara sangat kurang. Alhasil, jumlah surat suara yang tidak dipakai lumayan banyak. 

  Pencoblosan di TPS tidak bisa dimulai pukul 07.00 karena masih menghitung jumlah surat suara yang tertera sesuai daftar di dalam DPT. Bupati Yapen Tonny Tesar, S.Sos didampingi istri dr. Suhenny Tesar tepatnya pada pukul 08.00 WIT memberikan hak politiknya di TPS 15 Kelurahan Serui Jaya. Usai itu, Bupati Tonny langsung meninjau jalannya pemungutan suara di Kota Serui. 

Baca Juga :  Desak Penerimaan CPNS Yapen 100 % Prioritaskan OAP

  Pelaksanaan pemungutan suara Pemilu seremtak yang berlangsung 17 April, sudah berjalan aman dan lancar. Demikian dikemukakan Bupati Tonny kepada wartawan. “Partisipasi warga untuk mengayalurkan hak politik di masing-masing TPS masih kurang, karena berbagai TPS yang saya kunjungi pada sepi,” katanya. 

  “Saya harap semua warga yang mempunyai hak politik harus memberikan hak politiknya tanpa ada tekanan dan paksaan,” ujarnya seraya menambahkan bahwa 1 suara yang diberikan berarti sudah berpartisipasi untuk negara. Oleh karena itu, warga harus memberikan hak politiknya. 

  Pantauan Cepos di lapangan,  hampir seluruh TPS usai pencoblosan masih memiliki puluhan surat suara yang masih belum digunakan. Disamping itu, penempatan TPS yang membuat bigung masyarakat pemilih, karena banyak pemilih yang keluar ketempat TPS yang lain sementara pada Pemilu sebelumnya mereka berada di TPS yang berada di dekat rumahnya. 

   Masyarakat pemilih juga bigung melihat penyelenggara khususnya KPUD setempat yang mengeluarkan data yang  dinilai tidak tepat. Sementara, surat undangan atau C6 sampai pelaksanaan Pemilu masyarakat pemilih tidak menerima surat undangan. Puluhan bahkan hampir ratusan masyarakat pemilih tidak menerima C6. (Rin)

Laurens Pay salah seorang petani yang memiliki puluhan pohon durian sedang membersihkan buah durian sebelum diangkut mobil picup L300, Rabu (24/4). ( FOTO : Sinambela/Cepos)

SERUI – Tanaman durian berbagai rasa melimpah ruah dimiliki para petani di Kabupaten Kepulauan Yapen. Alhasil, saat musim durian, Pasar Aroro Iroro dibanjiri buah durian yang datang dari berbagai Kampung dan Distrik. Kondisi inilah yang terlihat di Kabupaten Kepulauan Yapen 2 pekan belakangan ini.

  Kampung Mambo, Kampung Ambaidiru, Kampung Ramangkurani, Kampung Manaini dan Kampung Numaman adalah pemasok durian yang terbesar saat ini. 

  Lauren Pay petani durian asal Kampung Mambo saat berbincang-bincang dengan Cenderawasih Pos, Rabu (24/4) mengatakan tanaman durian yang ia miliki sudah puluhan tahun. “Hasil durian yang menafkahi rumah tangga saya bersama istri dan anak-anak,” ujar Lauren. 

   Dikatakannya, jenis durian dari berbagai rasa ia miliki serta hasil panen durian banyak pula dibandingkan musim panen sebelumnya. Seiring masuknya jalan di Kampung Mambo, Lauren mengakui bahwa petani di wilayah pengunungan tidak susah lagi memasarkan hasil  pertanian khususnya durian. “Setiap hari mobil Mitsubishi  L300 mengangkut hasil pertanian para petani, baik buah durian, sayuran dan pangan lokal lainnya,” akunya seraya berterimakasih kepada Pemerintah khususnya kepemimpinan bapak Bupati Tonny dan Wabup Sanadi yang sudah menjawab keluhan dan keterisolasian wilayah pengunungan dengan dibangunnya infrastruktur jalan yang melintasi dan menghubungkan seluruh Kampung di wilayah pengunungan. 

  “Kami (masyarakat,red) sungguh berterima kasih kepada Bupati dan Wabup yang sudah membangun dan memahukan seluruh Kampung di Distrik Persiapan Pengunungan Muman,” terangnya.   

Baca Juga :  Kapolres Yapen Tegaskan Tidak Ada Penyisiran

   Ditempat yang sama, salah seorang petani Luther Pay mengaku senang dan bangga melihat terobosan pembangunan yang dilaksanakan bapak Bupati Tonny dan bapak Wabup Sanadi. “Pengunungan Muman seiring dibangunnya jalan trans yang menghubungkan 5 Kampung, kini Kampung sudah maju dan pendapatannya kian meningkat karena hasil pertanian sudah lancar di bawa ke pasar Aroro Iroro untuk dijual,” tegasnya. Lebih jauh Luther mengatakan hasil panen durian musim ini lebih banyak bila dibandingkan hasil panen sebelumnya. Disamping itu, pemasaran buah durian tidak ada kendala lagi, karena jalannya sudah baik dan setiap hari mobil angkutan sudah masuk.  (Rin)

SERUI – Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif ( Pileg) di kabupaten Kepulauan Yapen berjalan aman dan tertib.   

   Meski berjalan lancar, namun pertisipasi masyarakat di berbagai tempat pemungutan suara sangat kurang. Alhasil, jumlah surat suara yang tidak dipakai lumayan banyak. 

  Pencoblosan di TPS tidak bisa dimulai pukul 07.00 karena masih menghitung jumlah surat suara yang tertera sesuai daftar di dalam DPT. Bupati Yapen Tonny Tesar, S.Sos didampingi istri dr. Suhenny Tesar tepatnya pada pukul 08.00 WIT memberikan hak politiknya di TPS 15 Kelurahan Serui Jaya. Usai itu, Bupati Tonny langsung meninjau jalannya pemungutan suara di Kota Serui. 

Baca Juga :  Fokus Tingkatkan PAD, Pemda Yapen Gandeng Bank Papua

  Pelaksanaan pemungutan suara Pemilu seremtak yang berlangsung 17 April, sudah berjalan aman dan lancar. Demikian dikemukakan Bupati Tonny kepada wartawan. “Partisipasi warga untuk mengayalurkan hak politik di masing-masing TPS masih kurang, karena berbagai TPS yang saya kunjungi pada sepi,” katanya. 

  “Saya harap semua warga yang mempunyai hak politik harus memberikan hak politiknya tanpa ada tekanan dan paksaan,” ujarnya seraya menambahkan bahwa 1 suara yang diberikan berarti sudah berpartisipasi untuk negara. Oleh karena itu, warga harus memberikan hak politiknya. 

  Pantauan Cepos di lapangan,  hampir seluruh TPS usai pencoblosan masih memiliki puluhan surat suara yang masih belum digunakan. Disamping itu, penempatan TPS yang membuat bigung masyarakat pemilih, karena banyak pemilih yang keluar ketempat TPS yang lain sementara pada Pemilu sebelumnya mereka berada di TPS yang berada di dekat rumahnya. 

   Masyarakat pemilih juga bigung melihat penyelenggara khususnya KPUD setempat yang mengeluarkan data yang  dinilai tidak tepat. Sementara, surat undangan atau C6 sampai pelaksanaan Pemilu masyarakat pemilih tidak menerima surat undangan. Puluhan bahkan hampir ratusan masyarakat pemilih tidak menerima C6. (Rin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya