Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Salah Paham, Seorang Anggota TNI Dikeroyok Warga

SENTANI- Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) berinisial AR dikeroyok warga di Jalan Pasir Sentani, Senin (26/12) siang.

Kapolsek Sentani kota, AKP Rosikin mengatakan, pasca peristiwa itu, korban AR yang merupakan anggota TNI itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sentani Kota, Selasa (27/12).

Meski begitu peristiwa tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara korban dengan pihak pelaku.   “Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dari pihak pelaku bersedia menanggung biaya dari pengobatan,”kata Kapolsek.

Dia menjelaskan, peristiwa pengeroyokan terhadap anggota TNI yang bertugas di daerah pegunungan itu terjadi akibat kesalahpahaman antara anggota TNI tersebut dengan salah satu tokoh masyarakat yang ada di Jalan Pasir Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.  Di mana pada saat kejadian itu,  antara korban dengan salah satu warga yang diketahui bernama Yansen Yokhu. Keduanya saling berpapasan, dimana  Yansen Yokhu keluar dari Gereja Onomi Flouw hendak pulang kerumahnya di jalan pojok. Sementara korban menggunakan mobil dari arah Sentani menyeberang ke jalan pasir.

Baca Juga :  Pemprov Diminta Bayar Ganti Rugi Tanah Milik Suku Felle

“Ya mungkin disaat itu keduanya sama sama saling mempertahankan egonya, sehingga tidak ada yang mau mengalah. Sehingga terjadilah perselisihan yang memicu terjadinya pengeroyokan terhadap korban oleh warga di sekitar tempat kejadian,”ujarnya.

  Kesalahpahaman dari kedua orang ini mengundang aksi sepontan dari warga sekitar dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.  Dari kejadian itu, informasi yang berkembang justru tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Dimana dalam informasi yang beredar menyebutkan, bahwa oknum anggota TNI tersebut melakukan pengeroyokan terhadap warga yang sedang ibadah di dalam gereja.

Mengenai hal ini, media ini berhasil menanyakan langsung kepada Yansen Yokhu yang mengalami langsung peristiwa itu. Dia memastikan, masalah itu semata mata terjadi karena kesalahpahaman.

Baca Juga :  Pengelolaan iptek di Kominfo Jayapura Dilirik Pemda Puncak Jaya

“Terkait masalah ini saya tidak menjelaslan, tapi saya hanya mengklarifikasi tentang isu yang beredar, saya Yansen Yokhu menyampaikan bahwa tidak ada pengeroyokan atau pemukulan terhadap siapapun di dalam gereja Jemaat Onomi Flafouw. Peristiwa yang terjadi di luar gereja di jalan raya,”pungkasnya.(roy/ary)

SENTANI- Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) berinisial AR dikeroyok warga di Jalan Pasir Sentani, Senin (26/12) siang.

Kapolsek Sentani kota, AKP Rosikin mengatakan, pasca peristiwa itu, korban AR yang merupakan anggota TNI itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sentani Kota, Selasa (27/12).

Meski begitu peristiwa tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara korban dengan pihak pelaku.   “Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dari pihak pelaku bersedia menanggung biaya dari pengobatan,”kata Kapolsek.

Dia menjelaskan, peristiwa pengeroyokan terhadap anggota TNI yang bertugas di daerah pegunungan itu terjadi akibat kesalahpahaman antara anggota TNI tersebut dengan salah satu tokoh masyarakat yang ada di Jalan Pasir Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.  Di mana pada saat kejadian itu,  antara korban dengan salah satu warga yang diketahui bernama Yansen Yokhu. Keduanya saling berpapasan, dimana  Yansen Yokhu keluar dari Gereja Onomi Flouw hendak pulang kerumahnya di jalan pojok. Sementara korban menggunakan mobil dari arah Sentani menyeberang ke jalan pasir.

Baca Juga :  Belasan Motor Hasil Curanmor Diseberangkan Melalui Danau

“Ya mungkin disaat itu keduanya sama sama saling mempertahankan egonya, sehingga tidak ada yang mau mengalah. Sehingga terjadilah perselisihan yang memicu terjadinya pengeroyokan terhadap korban oleh warga di sekitar tempat kejadian,”ujarnya.

  Kesalahpahaman dari kedua orang ini mengundang aksi sepontan dari warga sekitar dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.  Dari kejadian itu, informasi yang berkembang justru tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Dimana dalam informasi yang beredar menyebutkan, bahwa oknum anggota TNI tersebut melakukan pengeroyokan terhadap warga yang sedang ibadah di dalam gereja.

Mengenai hal ini, media ini berhasil menanyakan langsung kepada Yansen Yokhu yang mengalami langsung peristiwa itu. Dia memastikan, masalah itu semata mata terjadi karena kesalahpahaman.

Baca Juga :  Timsus Polres Keerom Bongkar Sindikat Pencurian Ternak Sapi

“Terkait masalah ini saya tidak menjelaslan, tapi saya hanya mengklarifikasi tentang isu yang beredar, saya Yansen Yokhu menyampaikan bahwa tidak ada pengeroyokan atau pemukulan terhadap siapapun di dalam gereja Jemaat Onomi Flafouw. Peristiwa yang terjadi di luar gereja di jalan raya,”pungkasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya