
Terkait Beroperasinya Pabrik Air Mineral Robhongholo
SENTANI-Bupati Jayapura, Matius Awoitauw, SE.Msi optimis bahwa dengan beroperasinya pabrik pengelolaan air mineral Robhongholo akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Jayapura.
Meski peluncuran produk asli dari mata air pegunungan Cycloop itu sudah dilakukan sejak 2018 , namun akibat banjir bandang yang terjadi pada 2019 di Kabupaten Jayapura sehingga progres tersebut tertunda hingga 2020 ini baru dimulai.
”Kita berharap bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD ke depan , sekaligus ini juga untuk membangkitkan semangat melindungi Cycloop” tegasnya.
Bupati Matius mengakui, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dan PDAM untuk menyuarakan bahwa Cycloop sangat penting bagi keberlangsungan makluk hidup di sekitarnya, termasuk manusia yang mendiami kawasan sepanjang Cycloop itu.
“Dia bisa memberikan kita air kemasan lokal, itu kebanggaan masyarakat Tabi, sangat luar biasa , karena itu media bisa menyuarakan bahwa Papua juga bisa. Airnya luar biasa, rasanya sangat beda “ katanya.
Sementara itu, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Jayapura, Entis Sutisna menyampaikan, produksi air mineral Robhongholo perharinya untuk kemasan botol yakni sebanyak 1000 karton, sedangkan untuk kemasan gelas sebanyak 900 karton, untuk ukuran 220 mili liter secara normal kami bisa memproduksi sekitar 1200 karton per-hari, namn sementara kita hanya produksi 50 persen, begitupun untuk ukuran yang 330 dan 600 mili liter, kami mampu produksi rata-rata 900 karton “ tuturnya.
Selain itu, air minum mineral yang siap diedarkan ke pasaran yakni air kemasan Robhongholo karena sertifikasi kelayakan dan uji lab sudah lengkap, sementara ini tahapannya yang akan kita lakukan, mudah-mudahan dengan peluncuruan Nanwani saat ini mempercepat prosesnya untuk diajukan ke pihak terkait,“ jelasnya.
Seumber air yang diambil dari mata air Pegunungan Cycloop tersebut dipisahkan dari sumber pelanggan perumahan sehingga kualitasnya tetap terjaga. (roy/tho)