Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Kab.Jayapura jadi Pilot Project Pengembangan Pangan Bersama FAO

SENTANI- Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura akan menjadi pilot project pengembangan sektor pangan,  bekerja sama dengan Food and Agriculture organization (FAO) of the United Nation.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura,  David Zakaria mengatakan, dalam waktu dekat organisasi pangan dunia itu akan datang ke Papua, terutama di Kabupaten Jayapura dan Yahukimo sebagai pilot project program ketahanan pangan.

“Ada rencana kami untuk  berkolaborasi dengan pihak FAO yang sudah menyatakan kesiapannya menopang atau memback up kami dari pemerintah Kabupaten Jayapura,  secara khusus dinas untuk melaksanakan beberapa kegiatan,” kata David Zakaria, Kamis (24/11).

Baca Juga :  DPU Rancang Penataan Kawasan Kota Seluas 68 Hektar

Lanjut dia,  program ketahanan pangan antara organisasi pangan dunia dengan pemerintah Kabupaten Jayapura itu terkait dengan ada indikasi perubahan iklim ekstrem yang terjadi pada tahun 2023.

“Rencana kehadiran mereka di Papua diperkirakan tanggal 5 Desember 2022. Kemudian tanggal 6 Desember mereka akan ke Yahukimo,” ungkapnya.

Lebih lanjut, komoditi yang akan dikembangkan terkait dengan kerjasama atau dukungan dari pihak FAO ini terutama terkait dengan potensi pangan lokal, mulai dari komoditi sagu umbi-umbian padi, sorgum dan palawija. “Komoditi yang mereka lihat dengan segala potensinya yaitu potensi pangan,”imbuhnya.

Di samping itu pihaknya juga mulai mempersiapkan perangkat-perangkat lunak yang nanti akan menunjang keperluan kegiatan kunjungan delegasi dari FAO ke Kabupaten Jayapura.  Tentunya pihaknya akan menyajikan kondisi riil di lapangan tentang apa yang bisa diintervensi oleh pihak FAO  di wilayah regional Asia, terutama di Kabupaten Jayapura terkait dengan pengembangan sektor pangan ini

Baca Juga :  DPP Nasdem Keluarkan Surat Pergantian Klemens Hamo

Sementara itu terkait dengan program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura,  untuk menghadapi kondisi keterbatasan pangan dunia di tahun 2023, pihaknya telah melakukan sejumlah program.  Salah satunya intensifikasi untuk komoditi pangan lokal yaitu umbi-umbian dan juga buah-buah yang spesifikasi lokal Papua.”Selain secara reguler kami juga tetap kembangkan secara intensifikasi yaitu padi dan palawija,” tambahnya.(roy/ary)

SENTANI- Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura akan menjadi pilot project pengembangan sektor pangan,  bekerja sama dengan Food and Agriculture organization (FAO) of the United Nation.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura,  David Zakaria mengatakan, dalam waktu dekat organisasi pangan dunia itu akan datang ke Papua, terutama di Kabupaten Jayapura dan Yahukimo sebagai pilot project program ketahanan pangan.

“Ada rencana kami untuk  berkolaborasi dengan pihak FAO yang sudah menyatakan kesiapannya menopang atau memback up kami dari pemerintah Kabupaten Jayapura,  secara khusus dinas untuk melaksanakan beberapa kegiatan,” kata David Zakaria, Kamis (24/11).

Baca Juga :  Penyelesaian Papua Harus Menggunakan Hati

Lanjut dia,  program ketahanan pangan antara organisasi pangan dunia dengan pemerintah Kabupaten Jayapura itu terkait dengan ada indikasi perubahan iklim ekstrem yang terjadi pada tahun 2023.

“Rencana kehadiran mereka di Papua diperkirakan tanggal 5 Desember 2022. Kemudian tanggal 6 Desember mereka akan ke Yahukimo,” ungkapnya.

Lebih lanjut, komoditi yang akan dikembangkan terkait dengan kerjasama atau dukungan dari pihak FAO ini terutama terkait dengan potensi pangan lokal, mulai dari komoditi sagu umbi-umbian padi, sorgum dan palawija. “Komoditi yang mereka lihat dengan segala potensinya yaitu potensi pangan,”imbuhnya.

Di samping itu pihaknya juga mulai mempersiapkan perangkat-perangkat lunak yang nanti akan menunjang keperluan kegiatan kunjungan delegasi dari FAO ke Kabupaten Jayapura.  Tentunya pihaknya akan menyajikan kondisi riil di lapangan tentang apa yang bisa diintervensi oleh pihak FAO  di wilayah regional Asia, terutama di Kabupaten Jayapura terkait dengan pengembangan sektor pangan ini

Baca Juga :  DPU Rancang Penataan Kawasan Kota Seluas 68 Hektar

Sementara itu terkait dengan program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura,  untuk menghadapi kondisi keterbatasan pangan dunia di tahun 2023, pihaknya telah melakukan sejumlah program.  Salah satunya intensifikasi untuk komoditi pangan lokal yaitu umbi-umbian dan juga buah-buah yang spesifikasi lokal Papua.”Selain secara reguler kami juga tetap kembangkan secara intensifikasi yaitu padi dan palawija,” tambahnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya