Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Kasus Stunting Masih Tinggi,  Pemkab Jayapura Seriusi Penanganan 

SENTANI -Masalah stunting menjadi perhatian serius Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa dan stunting di Kabupaten Jayapura mendapat sokongan APBD sekitar Rp 21 miliar, dengan 25 lokus kampung.

Dijelaskan Semuel, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura,  kasus stunting di Kabupaten Jayapura masih tinggi.

“Hasil pengukuran bayi dan balita pada Juni – Agustus 2024 sebanyak 1.006 anak mengalami stunting di Kabupaten Jayapura. Angka stunting tersebut mengalami kenaikan hingga 13,3 persen dari angka tahun lalu 11,7 persen,”ungkapnya, Jumat (20/9)lalu .

Ditambahkan, adanya kenaikan angka stunting di tahun 2024 yakni penginputan data yang belum mencapai 100 persen dan angka bayi yang belum lahir. Dari data yang dimiliki meningkatnya kasus ada beberapa factor. Pertama stunting tidak bisa diobati, sehingga harus bisa dicegah terjadinya kasus baru. Adanya data yang belum dikeluarkan final sehingga membuat data makin naik. Dari data terakhir sebanyak 1.006 bayi dan balita dari 19 distrik menderita stunting.

Baca Juga :  Kick Off  Intervensi Stunting Memastikan Cakupan Layanan Stunting

Tidak hanya itu, faktor lain karena jaringan internet yang tidak memadai sehingga hasil dari pengukuran pada bulan Juni hingga Agustus dalam penginputannya masih 50 persen. Di mana petugas Puskesmas harus mengirim data secara manual ke Dinas Kesehatan. “Data yang diinput belum sampai 50 persen karena kendala jaringan. Kami dari Dinkes yang akhirnya membuat mengirimkan data secara offline,” terangnya.

Ditambahkan, dalam rangka penurunan stunting, pihaknya sudah berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan pemberian tambah darah kepada remaja putri, makanan tambahan dan lainnya.(dil/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI -Masalah stunting menjadi perhatian serius Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa dan stunting di Kabupaten Jayapura mendapat sokongan APBD sekitar Rp 21 miliar, dengan 25 lokus kampung.

Dijelaskan Semuel, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura,  kasus stunting di Kabupaten Jayapura masih tinggi.

“Hasil pengukuran bayi dan balita pada Juni – Agustus 2024 sebanyak 1.006 anak mengalami stunting di Kabupaten Jayapura. Angka stunting tersebut mengalami kenaikan hingga 13,3 persen dari angka tahun lalu 11,7 persen,”ungkapnya, Jumat (20/9)lalu .

Ditambahkan, adanya kenaikan angka stunting di tahun 2024 yakni penginputan data yang belum mencapai 100 persen dan angka bayi yang belum lahir. Dari data yang dimiliki meningkatnya kasus ada beberapa factor. Pertama stunting tidak bisa diobati, sehingga harus bisa dicegah terjadinya kasus baru. Adanya data yang belum dikeluarkan final sehingga membuat data makin naik. Dari data terakhir sebanyak 1.006 bayi dan balita dari 19 distrik menderita stunting.

Baca Juga :  Tingkatkan SDM ASN Pemkab Jayawijaya Gandeng UNAIM dan UNIBA

Tidak hanya itu, faktor lain karena jaringan internet yang tidak memadai sehingga hasil dari pengukuran pada bulan Juni hingga Agustus dalam penginputannya masih 50 persen. Di mana petugas Puskesmas harus mengirim data secara manual ke Dinas Kesehatan. “Data yang diinput belum sampai 50 persen karena kendala jaringan. Kami dari Dinkes yang akhirnya membuat mengirimkan data secara offline,” terangnya.

Ditambahkan, dalam rangka penurunan stunting, pihaknya sudah berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan pemberian tambah darah kepada remaja putri, makanan tambahan dan lainnya.(dil/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya