SENTANI – Seorang penumpang pasien rujukan asal Kabupaten Merauke dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami pendarahan hebat di Bandar Udara Internasional Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (17/12).
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Kapolsek Kawasan Bandara Sentani, Iptu Wajedi, S.H., M.Si, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut sekitar pukul 11.11 WIT di depan ruang kedatangan umum Bandara Internasional Sentani, saat personel Polsek Bandara Sentani tengah melaksanakan monitoring aktivitas penumpang.
“Korban merupakan pasien rujukan dari RS Merauke ke Jayapura. Setibanya di Bandara Sentani, korban tiba-tiba mengalami pendarahan hebat pada bagian lengan tangan sebelah kiri akibat pecahnya pembuluh darah,” ujar Iptu Wajedi, dalam rilisnya, Rabu (17/12).
Korban diketahui WL (34), laki-laki berdomisili di Kabupaten Merauke. Berdasarkan keterangan medis, korban merupakan pasien rujukan dengan diagnosis gagal ginjal yang disertai pembengkakan pembuluh darah.
Lebih lanjut Iptu Wajedi menjelaskan, kronologis kejadian bermula pada pukul 10.50 WIT saat pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 657 yang membawa korban beserta istrinya mendarat di Bandar Udara Internasional Sentani. Sekitar pukul 10.58 WIT, korban turun dari pesawat dan berjalan menuju ruang kedatangan umum bandara.
“Pada pukul 11.11 WIT, saat korban keluar dari ruang kedatangan umum bandara, tiba-tiba terlihat darah keluar cukup banyak dari lengan korban. Melihat kondisi tersebut, masyarakat sekitar bersama petugas medis bandara langsung memberikan pertolongan awal,” jelasnya.
SENTANI – Seorang penumpang pasien rujukan asal Kabupaten Merauke dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami pendarahan hebat di Bandar Udara Internasional Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (17/12).
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Kapolsek Kawasan Bandara Sentani, Iptu Wajedi, S.H., M.Si, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut sekitar pukul 11.11 WIT di depan ruang kedatangan umum Bandara Internasional Sentani, saat personel Polsek Bandara Sentani tengah melaksanakan monitoring aktivitas penumpang.
“Korban merupakan pasien rujukan dari RS Merauke ke Jayapura. Setibanya di Bandara Sentani, korban tiba-tiba mengalami pendarahan hebat pada bagian lengan tangan sebelah kiri akibat pecahnya pembuluh darah,” ujar Iptu Wajedi, dalam rilisnya, Rabu (17/12).
Korban diketahui WL (34), laki-laki berdomisili di Kabupaten Merauke. Berdasarkan keterangan medis, korban merupakan pasien rujukan dengan diagnosis gagal ginjal yang disertai pembengkakan pembuluh darah.
Lebih lanjut Iptu Wajedi menjelaskan, kronologis kejadian bermula pada pukul 10.50 WIT saat pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 657 yang membawa korban beserta istrinya mendarat di Bandar Udara Internasional Sentani. Sekitar pukul 10.58 WIT, korban turun dari pesawat dan berjalan menuju ruang kedatangan umum bandara.
“Pada pukul 11.11 WIT, saat korban keluar dari ruang kedatangan umum bandara, tiba-tiba terlihat darah keluar cukup banyak dari lengan korban. Melihat kondisi tersebut, masyarakat sekitar bersama petugas medis bandara langsung memberikan pertolongan awal,” jelasnya.