Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Penyelesaian Papua Harus Menggunakan Hati

Jenderal (Purn), Ryamizard Ryacudu

SENTANI- Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI), Jenderal (Purn), Ryamizard Ryacudu, mengungkapkan, untuk menyelesaikan berbagai masalah di Papua, khususnya yang baru-baru ini terjadi, harus menggunakan hati.

“Pertama kali harus pakai hati, tidak bisa kita menyelesaikan secara sembarangan, apalagi menyelesaikan dalam keadaan marah, benci, itu tidak bagus,” ungkapnya kepada sejumlah awak media di sela-sela kunjungannya di Kampung Babrongko Umandrouw, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Rabu (18/9).

Menurut jenderal bintang empat ini bahwa tidak bisa menyelesaikan masalah Papua dengan cara marah dan benci, harus diselesaikan dengan menggunakan pendekatan hati. Selain itu, untuk menyelesaikan masalah di Papua, maka hal yang terpenting adalah kesabaran dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Ryamizard menyampaikan, dirinya sudah beberapa kali menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di Indonesia, terutama penyandaraan sebanyak dua kali di Kamboja dengan menggunakan pendekatan hati kepada para penyandera dan berhasil diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, Ryamizard menyatakan bahwa pendekatan hati merupakan bagian yang terpenting dalam penyelesaian berbagai masalah yang terjadi di Papua.

Baca Juga :  Truk Muatan Pasir Terperosok ke Jurang, 2 Penumpang Meninggal Dunia

Sementara itu, menanggapi masih adanya kelompok yang berseberangan dengan NKRI, kata Ryamizard, perlu dilakukan pendekatan dan diajak dengan baik-baik terutama yang masih di hutan-hutan. 

Sementara itu, Ondofolo Kampung Babrongko Umandrouw, Ramses Wally, mengatakan, masalah di Papua harus diselesaikan menggunakan pendekatan hati yang jernih, seperti yang telah diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

“Saya pikir kalau ekonomi mereka dipenuhi, kesehatan mereka diperhatikan, maka saya kira tidak akan ada riak-riak itu. Tapi di era Otsus ini, mereka belum merasakan kesejahteraan. Karena itu, negara harus hadir untuk mensejahterakan masyarakat,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, Menhan Ryamizard Ryacudu diangkat sebagai anak adat Kampung Babrongko Umandrouw oleh Ondofolo Kampung Babrongko Umandrouw, Ramses Wally di Kampung Babrongko Umandrouw, Rabu (18/9).

Pengakatan menjadi anak adat ditandai dengan pengalungan galung batu dan pemakaian mahkota Cenderawasih, sekaligus pemberian tongkat oleh Ondofolo Babrongko Umandrouw, Ramses Wally yang disaksikan oleh ratusan masyarakat.

Baca Juga :  Nilai Kerugian Kebakaran, Dinas Terkait dan OPD Bisa Mengkalkulasi

Tidak hanya itu, dalam SK juga mengangakat Ryamizard Ryacudu sebagai Bapak Bela Negara Indonesia, karena selama ini telah menggelorakan bela negara di seluruh Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

Sementara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu mengucapkan terima kasih kepada Ondofolo Babrongko Umandrouw, Ramses Wally dan kepada seluruh masyarakat di Papua, khususnya di Kampung Babrongko Umandrouw. 

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ondofolo Ramses Wally dan seluruh masyarakat di Kampung Babrongko Umandrouw yang sudah mengangkat saya menjadi anak adat di kampung ini,” ucapnya, saat memberikan sambutan, usai dinobatkan sebagai anak adat di Kampung Babrongko Umandrouw, Rabu (18/9).

Kata Ryamizard, ini merupakan sebuah kehormatan yang diberikan oleh masyarakat adat kepada dirinya. Oleh karena itu, penghormatan yang diberikan ini akan dipegang teguh sampai kapanpun.(bet/tho)

Jenderal (Purn), Ryamizard Ryacudu

SENTANI- Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI), Jenderal (Purn), Ryamizard Ryacudu, mengungkapkan, untuk menyelesaikan berbagai masalah di Papua, khususnya yang baru-baru ini terjadi, harus menggunakan hati.

“Pertama kali harus pakai hati, tidak bisa kita menyelesaikan secara sembarangan, apalagi menyelesaikan dalam keadaan marah, benci, itu tidak bagus,” ungkapnya kepada sejumlah awak media di sela-sela kunjungannya di Kampung Babrongko Umandrouw, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Rabu (18/9).

Menurut jenderal bintang empat ini bahwa tidak bisa menyelesaikan masalah Papua dengan cara marah dan benci, harus diselesaikan dengan menggunakan pendekatan hati. Selain itu, untuk menyelesaikan masalah di Papua, maka hal yang terpenting adalah kesabaran dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Ryamizard menyampaikan, dirinya sudah beberapa kali menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di Indonesia, terutama penyandaraan sebanyak dua kali di Kamboja dengan menggunakan pendekatan hati kepada para penyandera dan berhasil diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, Ryamizard menyatakan bahwa pendekatan hati merupakan bagian yang terpenting dalam penyelesaian berbagai masalah yang terjadi di Papua.

Baca Juga :  PDAM Janji akan Perbaiki Sarana Air Bersih di Penampungan Para Lansia

Sementara itu, menanggapi masih adanya kelompok yang berseberangan dengan NKRI, kata Ryamizard, perlu dilakukan pendekatan dan diajak dengan baik-baik terutama yang masih di hutan-hutan. 

Sementara itu, Ondofolo Kampung Babrongko Umandrouw, Ramses Wally, mengatakan, masalah di Papua harus diselesaikan menggunakan pendekatan hati yang jernih, seperti yang telah diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

“Saya pikir kalau ekonomi mereka dipenuhi, kesehatan mereka diperhatikan, maka saya kira tidak akan ada riak-riak itu. Tapi di era Otsus ini, mereka belum merasakan kesejahteraan. Karena itu, negara harus hadir untuk mensejahterakan masyarakat,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, Menhan Ryamizard Ryacudu diangkat sebagai anak adat Kampung Babrongko Umandrouw oleh Ondofolo Kampung Babrongko Umandrouw, Ramses Wally di Kampung Babrongko Umandrouw, Rabu (18/9).

Pengakatan menjadi anak adat ditandai dengan pengalungan galung batu dan pemakaian mahkota Cenderawasih, sekaligus pemberian tongkat oleh Ondofolo Babrongko Umandrouw, Ramses Wally yang disaksikan oleh ratusan masyarakat.

Baca Juga :  Pusat Beri Sinyal Positif

Tidak hanya itu, dalam SK juga mengangakat Ryamizard Ryacudu sebagai Bapak Bela Negara Indonesia, karena selama ini telah menggelorakan bela negara di seluruh Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

Sementara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu mengucapkan terima kasih kepada Ondofolo Babrongko Umandrouw, Ramses Wally dan kepada seluruh masyarakat di Papua, khususnya di Kampung Babrongko Umandrouw. 

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ondofolo Ramses Wally dan seluruh masyarakat di Kampung Babrongko Umandrouw yang sudah mengangkat saya menjadi anak adat di kampung ini,” ucapnya, saat memberikan sambutan, usai dinobatkan sebagai anak adat di Kampung Babrongko Umandrouw, Rabu (18/9).

Kata Ryamizard, ini merupakan sebuah kehormatan yang diberikan oleh masyarakat adat kepada dirinya. Oleh karena itu, penghormatan yang diberikan ini akan dipegang teguh sampai kapanpun.(bet/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya