KEEROM – Dalam rangka memperkuat sinergitas antara aparat kepolisian dan Lembaga Pemasyarakatan, Polres Keerom bersama personel Polisi Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) melaksanakan kegiatan razia gabungan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Jayapura yang berlokasi di Kampung Bibiosi, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, pada Jumat (10/10) malam.
Kegiatan razia dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Keerom Kompol Agus Tianto, didampingi oleh Juru Muda Hanna Sinurat selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Jayapura.
Operasi ini dilakukan sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban, sekaligus upaya pencegahan serta pemberantasan peredaran narkotika, alat komunikasi ilegal dan benda-benda terlarang lainnya di dalam lingkungan Lapas.
Sebanyak puluhan personel gabungan diterjunkan dalam kegiatan ini, terdiri dari anggota Polres Keerom dan Polsuspas. Dari hasil pelaksanaan razia, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang terlarang yang berpotensi disalahgunakan oleh warga binaan.
KEEROM – Dalam rangka memperkuat sinergitas antara aparat kepolisian dan Lembaga Pemasyarakatan, Polres Keerom bersama personel Polisi Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) melaksanakan kegiatan razia gabungan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Jayapura yang berlokasi di Kampung Bibiosi, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, pada Jumat (10/10) malam.
Kegiatan razia dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Keerom Kompol Agus Tianto, didampingi oleh Juru Muda Hanna Sinurat selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Jayapura.
Operasi ini dilakukan sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban, sekaligus upaya pencegahan serta pemberantasan peredaran narkotika, alat komunikasi ilegal dan benda-benda terlarang lainnya di dalam lingkungan Lapas.
Sebanyak puluhan personel gabungan diterjunkan dalam kegiatan ini, terdiri dari anggota Polres Keerom dan Polsuspas. Dari hasil pelaksanaan razia, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang terlarang yang berpotensi disalahgunakan oleh warga binaan.
