Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Jalan Depapre-Doromena Putus, PU Kerahkan Alat Berat

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura, Alphius Toam bersama tim ketika meninjau secara langsung titik longsor yang terjadi di sejumlah ruas jalan Dormena Depapre, Sabtu (13/2). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini membuat ruas jalan Depapre menuju Doromena terputus karena tertutup tanah longsor. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura, Alphius Toam mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan secara langsung pada ruas jalan yang tertimbun tanah longsor khususnya dari Depapre menuju Doromena, Sabtu, (13/2).

” Hujan yang turun ini kan telah menyebabkan terjadinya longsor di beberapa ruas jalan. Sehingga bapak bupati perintahkan Dinas PU dan BPBD supaya menanggulangi hal tersebut,” kata Alphius Toam kepada media ini di Sentani, Sabtu (13/2).

Dia mengatakan, dari hasil pantauan secara langsung ke lapangan, pihaknya menemukan dan mengidentifikasi 6 titik ruas jalan yang tertimbun tanah longsor sehingga menyebabkan kendaraan roda empat tidak bisa melewatinya. Pemerintah sudah menyikapinya dengan menurunkan 1 unit alat berat ekskavator mini untuk membersihkan timbunan tanah longsor yang menutupi badan jalan. Selain itu, masyarakat juga turut serta bergotong-royong untuk membuka ruas jalan yang sempat tertimbun itu.

Baca Juga :  Pelaku Usaha Asli Papua Harus Manfaatkan Baku Timba Fest

” Satu unit alat berat ekskavator sudah kami turunkan untuk membersihkan ruas jalan yang tertimbun oleh tanah longsor ini,” ujarnya

Dia menjelaskan, pemantauan ini juga dilakukan di ruas Jalan Sentani menuju Depapre, Depapre menuju Doromena dan dari Dormena  menuju Yongsu. 

Lanjut dia, ruas jalan dari Doromena  menuju Yongsu, pihaknya menemukan banyak sekali titik longsor yang menutupi badan jalan.  Jalan yang baru dibuka tertimbun longsoran dari daerah tebing di pinggir jalan. Hal ini juga dipicu oleh kemiringan tebing yang mencapai 70 sampai 80 derajat.

“Itu sangat seram sekali, kemudian ada juga aktivitas masyarakat yang membuka lahan perkebunan di daerah gunung,” paparnya.

Baca Juga :  Polisi Antisipasi Pergerakan Massa dari Sentani

 Kondisi tanah di sekitar Cycloop labil dan ada juga batuan lepas sehingga ketika terganggu sudah pasti akan ada dampaknya. (roy/tho)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura, Alphius Toam bersama tim ketika meninjau secara langsung titik longsor yang terjadi di sejumlah ruas jalan Dormena Depapre, Sabtu (13/2). ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini membuat ruas jalan Depapre menuju Doromena terputus karena tertutup tanah longsor. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura, Alphius Toam mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan secara langsung pada ruas jalan yang tertimbun tanah longsor khususnya dari Depapre menuju Doromena, Sabtu, (13/2).

” Hujan yang turun ini kan telah menyebabkan terjadinya longsor di beberapa ruas jalan. Sehingga bapak bupati perintahkan Dinas PU dan BPBD supaya menanggulangi hal tersebut,” kata Alphius Toam kepada media ini di Sentani, Sabtu (13/2).

Dia mengatakan, dari hasil pantauan secara langsung ke lapangan, pihaknya menemukan dan mengidentifikasi 6 titik ruas jalan yang tertimbun tanah longsor sehingga menyebabkan kendaraan roda empat tidak bisa melewatinya. Pemerintah sudah menyikapinya dengan menurunkan 1 unit alat berat ekskavator mini untuk membersihkan timbunan tanah longsor yang menutupi badan jalan. Selain itu, masyarakat juga turut serta bergotong-royong untuk membuka ruas jalan yang sempat tertimbun itu.

Baca Juga :  Bupati Tepis Dana Bencana Mengendap di Bank

” Satu unit alat berat ekskavator sudah kami turunkan untuk membersihkan ruas jalan yang tertimbun oleh tanah longsor ini,” ujarnya

Dia menjelaskan, pemantauan ini juga dilakukan di ruas Jalan Sentani menuju Depapre, Depapre menuju Doromena dan dari Dormena  menuju Yongsu. 

Lanjut dia, ruas jalan dari Doromena  menuju Yongsu, pihaknya menemukan banyak sekali titik longsor yang menutupi badan jalan.  Jalan yang baru dibuka tertimbun longsoran dari daerah tebing di pinggir jalan. Hal ini juga dipicu oleh kemiringan tebing yang mencapai 70 sampai 80 derajat.

“Itu sangat seram sekali, kemudian ada juga aktivitas masyarakat yang membuka lahan perkebunan di daerah gunung,” paparnya.

Baca Juga :  4.588 Pengungsi Sudah Dievakuasi dari Wamena

 Kondisi tanah di sekitar Cycloop labil dan ada juga batuan lepas sehingga ketika terganggu sudah pasti akan ada dampaknya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya