SENTANI – Penjualan takjil hari ke 10 di Sentani nampak marak, meski tidak dilakukan di satu tempat saja, tetapi di beberapa tempat.
Baik jalan utama, jalan masuk pasar, hingga dibeberapa komplek perumahan, hal ini guna membantu masyarakat yang berpuasa bisa mendapatkan jajanan manis dengan harga terjangkau, pada momen bukber.
Namun, beberapa penjual takjil mengakui bahwa sudah hari ke 10 permintaan konsumen sepi tidak seperti momen puasa pada tahun-tahun sebelumnya. Ririn penjual takjil di Pasar Lama Sentani mengatakan, untuk puasa kali ini dirinya menyiapkan lebih dari 10 macam kue dan juga es buah, kolak dan kacang hijau.
“Kue kali ini tidak banyak, saya jual yang sering dicari saja, kalau tahun lalu saya siapkan hingga 20 macam, ini karena daya beli masyarakat juga menurun,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (10/3) kemarin.
Menurutnya, 10 macam kue ini tidak semuanya ia produksi melainkan dititipkan, harga kue juga masih sama malah tahun ini lebih murah.
“Tahun lalu saya jual kue Rp 3 ribu/buah, namun sekarang Rp 2 ribu/buah, sementara untuk minuman seperti es pisang ijo, kolak, dan bubur kacang hijau rata Rp 10 ribu/cup,” jelasnya.
Kondisi serupa juga diungkapkan, Nurul penjual takjil di Jln. Sentani -Abepura mengatakan bahwa daya beli konsumen tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, setiap kali bukber pasti konsumen takjil meningkatkan baik muslim dan non muslim, tetapi kali ini justru tidak banyak peminat takjil.
“Mungkin karena banyak lapak takjil yang buka, atau bisa jadi konsumen justru memilih buat takjil sendiri, padahal harga yang kami tawarkan justru lebih murah yaitu Rp 2 ribu/buah dan untuk sirup dan bubur Rp 10 ribu/cup,” katanya.
Meski demikian, pihaknya optimistis kedepannya akan lebih baik, pihaknya harapkan ada kegiatan-kegiatan bukber maka akan semakin berdampak pada permintaan takjil. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos