SENTANI– Wabah virus African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit ternak babi yang menjadi ancaman bagi masyarakat peternak di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura. Meski virus tersebut sudah dinyatakan tidak ada di Kabupaten Jayapura, tetapi mengingat beberapa lokasi di Kota Jayapura, Keerom dan sekitarnya, mulai bermunculan wabah tersebut, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura terus mengingatkan para peternak Babi, untuk tetap waspada.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, drh Adorsina Wompere mengatakan, virus ini terus menyerang ternak babi secara tiba-tiba yang menyebabkan kematian bagi ternak semua wilayah Papua, dan tak terhindarkan hingga membuat ribuan ternak babi telah terjangkit dari wabah ini.
“Kami berupaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus ASF ini pada ternak babi dengan melakukan pemberantasan dengan penyemprotan disinfekta pada setiap kandang peternak babi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/6) lalu.
Pihaknya sudah lakukan pemberantasan pada virus African Swine Fever (ASF) disinfektan pada setiap kandang peternak sebagai upaya penularan ke ternak lain.
Ia menjelaskan, selama akhir bulan November 2024 sampai Maret 2025 tidak ada ditemukan kasus ASF pada ternak babi di Kabupaten Jayapura. “Namun untuk di daerah lain masih ada di temukan virus ini seperti di Arso Kabupaten Keerom, Kota Jayapura dan kabupaten lainnya, kita tidak bisa pungkiri kalau Kabupaten Jayapura sudah terserang wabah ASF ini, karena lalu lintas ternak yang tidak terawasi,” jelasnya.
Diakuinya, Banyak ternak masuk ke Kabupaten Jayapura dari kota dan Arso, dan hal ini belum dapat awasi, dimana masyarakat ada yang membeli bibit dari daerah yang terserang virus ASF sehingga menyebabkan ternak babi terserang wabah virus. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos