SENTANI – Hingga awal Agustus 2025, Polsek Sentani Kota sudah menerima laporan data 400 kasus kriminalitas. Data tersebut dominan kasusnya adalah pencurian 50 hingga sampai 60 persen laporannya. Hal ini dikatakan Kapolsek Sentani Kota AKP Sunardi melalui Kanit Reskrim Polsek Sentani Kota Iptu Muhammad Agus saat diwawancarai Cenderawasih Pos, Senin (4/8)kemarin.
Dijelaskan, angka kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukum Polsek Sentani Kota terus meningkat tajam. Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian karena tak hanya jumlahnya yang tinggi, tetapi juga karena pelaku sebagian besar berasal dari kalangan usia muda, bahkan masih pelajar. Beberapa di antaranya diketahui menjual hasil curian dengan cara barter dengan narkoba seperti ganja.
“Banyak dari pelaku ini masih usia sekolah. Ada yang aktif sekolah, ada juga yang putus sekolah. Mereka melakukan pencurian karena dipengaruhi miras, faktor pergaulan, dan lemahnya pengawasan,”ujarnya.
Dikatakan, kebanyakan pelaku dalam mencuri sepeda motor dengan cara mencari kelemahan korban, ada sepeda motor di parkir di tempat yang tidak mudah diawasi, tidak dikunci stang, atau kadang pemilik kendaraan lupa mengambil kontak sepedah motor.
Termasuk juga karena tidak ada pengamanan CCTV, maka dengan leluasa pelaku dengan mudah mengambil sepeda motor tanpa ada saksi yang kuat untuk mengungkap siapa pelakunya.
Disamping itu, rata rata motor yang diambil jenis Motor Honda Beat dan Kawasaki KLX jadi sasaran utama karena lebih mudah dibobol dan ada jaringan komplotan yang membeli seperti KLX dijual sampai Kabupaten Yalimo atau ditukar dengan ganja.
“Jenis sepeda motor yang paling banyak dicuri adalah Honda Beat dan motor trail seperti KLX, karena dianggap mudah dibobol. Menurut pengakuan pelaku yang tertangkap, stir motor Beat sangat mudah dipatahkan hanya dengan satu hentakan,”ucapnya.