“Sampai dengan saat ini, kita peringati Hari Pekabaran Injil ke-170 tahun, tetapi masih banyak orang Papua, yang hidup didalam ketakutan, kekerasan, kecemasan dan sebagainya, ini artinya injil itu belum berkuasa didalam hati kita, beljm menguasai hidup setiap orang sampai kelakuan kita masih jauh dari ijil tersebut, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (5/2) kemarin.
Lanjutnya, berkaitan dengan Firman Tuhan yang diambil dari kitab Roma 1:16 (TB)Â Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
 Pdt. Hans Hamadi juga mengajak orang-orang Papua seluruh umat Kristen yang ada untuk bisa menghargai perjuangan Ottow dan Geissler, karena dengan masuknya injil di Tanah Papua, orang Papua bisa mengenal dan merasakan kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya.
Lanjutnya, injil ini telah ada 170 tahun, sementara gereja telah berada dimuka bumi ini sejak 2025 tahun, penduduk dunia 8 miliar, khusus di Tanah Papua orang Papua terdiri dari 254 suku yang terdiri dari 7 wilayah adat.
“Masih ada orang Papua yang mengetahui akan kebenaran firman Tuhan, masih ada orang Papua yang belum mendapatkan pekabaran injil tersebut, yang masih hidup dalam kegelapan, untuk itu injil ini harus diberitakan hingga kesemua daerah, karena ntuk masuk surga harus lahir baru dan lakukan firman Tuhan, ” terangnya.
Untuk itu, Pdt. Hans Hamadi juga mengajak seluruh umat percaya untuk memaknai 170 hari Pekabaran Injil masuk di Tanah Papua. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos