SENTANI- Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Macklarimboen mengungkapkan, selama ini Kabupaten Jayapura dikenal sebagai salah satu daerah perlintasan narkoba jenis ganja, namun saat ini Kabupaten Jayapura sudah dijadikan sebagai salah satu tempat produksi ganja.
“Artinya sudah ada yang tanam di wilayah Kabupaten Jayapura,” kata AKBP Fredrickus Maclarimboen, kepada wartawan di Sentani, Jumat (6/1).
Dia mengakui, peredaran ganja di Wilayah Sentani belakangan ini cukup tinggi. Ada beberapa kasus ganja yang juga berhasil digagalkan polisi. Namun diyakini lebih banyak kasus peredaran ganja yang justru belum terdeteksi. Misalnya peredaran ganja di kalangan masyarakat terutama anak-anak yang memang masih sulit terdeteksi.
“Bisa sebenarnya, tapi ketika mereka lihat polisi, mereka kabur, polisi lewat dia muncul lagi. Inilah ruang yang harus kita sikapi,” ujarnya.
Lanjutnya, sekarang ini juga sedang mendorong kabupaten ini sebagai kabupaten layak anak. Kalau bicara layak anak cukup luas dalam artian lembaga yang berbicara mengenai hal itu. Tapi ujung tombaknya pemerintah daerah.
Sebagaimana diketahui, belakangan ini peredaran ganja di kalangan anak-anak memang cukup tinggi. Bahkan hal ini juga diakui oleh pihak BNN Kabupaten Jayapura. Di sisi lain BNN Kabupaten Jayapura juga telah melakukan sosialisasi dan berbagai upaya untuk melakukan penanganan terhadap peredaran ganja di Kabupaten Jayapura. Mereka juga pernah melakukan pengungkapan terhadap peredaran ganja di lingkungan sekolah yang ada di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.
Mengatasi persoalan ini tentunya bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini BNN dan juga pihak kepolisian. Tetap ini merupakan tanggung jawab bersama, termasuk lingkungan keluarga di mana anak-anak itu berada dan dibesarkan. (roy/ary)