Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Miriam Soumilena Kecam Perilaku Kekerasan Libatkan Pelajar

Perlu Peran Ortu dan Disiplin Sekolah Harus Ditegakkan

SENTANI- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura,  Miriam Soumilena menyayangkan aksi kekerasan yang melibatkan anak atau pelajar SMP di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.

Peristiwa kekerasan yang melibatkan dua remaja putri di salah satu sekolah menengah pertama itu belakangan viral di media sosial.  Aksi ini tentunya sangat  tidak terpuji dan bertentangan dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Jayapura, yang menjadikan Kabupaten Jayapura sebagai kota layak anak.

“Tentunya kami sangat menyayangkan tindakan ini dan tidak semestinya dilakukan oleh anak-anak yang masih berada di bangku sekolah,” Kata Miriam Soumilena.

  Pihaknya juga menyoroti pihak sekolah.  Di mana anak-anak yang terlibat dalam kasus ini masih berseragam sekolah. Itu artinya mereka sedang berada di saat jam sekolah atau bisa juga berada di luar jam sekolah.

Baca Juga :  Operasi Patuh 2023, Ada  7 Prioritas Pelanggaran akan Ditindak

“Ini dilakukan pada saat mereka berseragam sekolah,  itu berarti perhatian guru terhadap anak kurang karena kejadian itu masih berada di sekitar sekolah, ” ujarnya.

Seharusnya pihak  sekolah juga ikut bertanggung jawab terhadap peristiwa ini.  Walaupun di lingkungan sekolah itu ada saat jam sekolah dan jam istirahat atau pulang sekolah. ” ini bukan menyalakan tetapi disiplin sekolah harus ditegakkan,” harapnya.

Oleh karena itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura akan segera menindaklanjuti insiden yang melibatkan pertikaian dua anak tersebut.

Pihaknya berupaya akan bertemu dengan pihak sekolah dan juga keluarga dari dari kedua orang anak tersebut untuk penyelesaiakannya.  Supaya di kemudian hari tidak lagi terjadi hal-hal seperti itu di lingkungan sekolah, karena persoalan ini akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak-anak yang lain. Kalau tidak ada aturan dan sikap disiplin yang ditetapkan kepada anak anak ini.

Baca Juga :  Bangun dan Renovasi Ruang Sidang DPRD Kabupaten Jayapura, Anggarannya Rp 4 M

“Ini akan terbawa juga ke anak-anak yang lain. Maka perlu ada ketegasan dan disiplin dalam lingkungan sekolah,”ujarnya.

Yang tidak kalah penting juga peran dari orang tua siswa,  terutama dalam menanamkan nilai-nilai sopan santun dan etika di lingkungan keluarga.

“Kalau etika diajarkan dari rumah dengan baik,  dia akan terbawa ke sekolah atau kemanapun dia berada.  Tapi kalau di rumah tidak dididik dengan baik,  itu akan terbawa ke sekolah,” tandasnya.(roy/ary)

Perlu Peran Ortu dan Disiplin Sekolah Harus Ditegakkan

SENTANI- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura,  Miriam Soumilena menyayangkan aksi kekerasan yang melibatkan anak atau pelajar SMP di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.

Peristiwa kekerasan yang melibatkan dua remaja putri di salah satu sekolah menengah pertama itu belakangan viral di media sosial.  Aksi ini tentunya sangat  tidak terpuji dan bertentangan dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Jayapura, yang menjadikan Kabupaten Jayapura sebagai kota layak anak.

“Tentunya kami sangat menyayangkan tindakan ini dan tidak semestinya dilakukan oleh anak-anak yang masih berada di bangku sekolah,” Kata Miriam Soumilena.

  Pihaknya juga menyoroti pihak sekolah.  Di mana anak-anak yang terlibat dalam kasus ini masih berseragam sekolah. Itu artinya mereka sedang berada di saat jam sekolah atau bisa juga berada di luar jam sekolah.

Baca Juga :  Satgas Kopasgat  Temukan Miras dan Petasan di Bandara Sentani

“Ini dilakukan pada saat mereka berseragam sekolah,  itu berarti perhatian guru terhadap anak kurang karena kejadian itu masih berada di sekitar sekolah, ” ujarnya.

Seharusnya pihak  sekolah juga ikut bertanggung jawab terhadap peristiwa ini.  Walaupun di lingkungan sekolah itu ada saat jam sekolah dan jam istirahat atau pulang sekolah. ” ini bukan menyalakan tetapi disiplin sekolah harus ditegakkan,” harapnya.

Oleh karena itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura akan segera menindaklanjuti insiden yang melibatkan pertikaian dua anak tersebut.

Pihaknya berupaya akan bertemu dengan pihak sekolah dan juga keluarga dari dari kedua orang anak tersebut untuk penyelesaiakannya.  Supaya di kemudian hari tidak lagi terjadi hal-hal seperti itu di lingkungan sekolah, karena persoalan ini akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak-anak yang lain. Kalau tidak ada aturan dan sikap disiplin yang ditetapkan kepada anak anak ini.

Baca Juga :  Di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Kampung Asei Pulau Tetap Berkarya

“Ini akan terbawa juga ke anak-anak yang lain. Maka perlu ada ketegasan dan disiplin dalam lingkungan sekolah,”ujarnya.

Yang tidak kalah penting juga peran dari orang tua siswa,  terutama dalam menanamkan nilai-nilai sopan santun dan etika di lingkungan keluarga.

“Kalau etika diajarkan dari rumah dengan baik,  dia akan terbawa ke sekolah atau kemanapun dia berada.  Tapi kalau di rumah tidak dididik dengan baik,  itu akan terbawa ke sekolah,” tandasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya