Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

DAS Tolak Aksi yang Mengacaukan Persatuan Bangsa

Pertemuan Dewan Adat Suku (DAS) di Sentani dengan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si dalam menyikapi   gejolak yang terjadi akhir-akhir ini di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura, bertempat di Kantor Bupati Jayapura, Senin (2/9) ( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Dewan Adat Suku (DAS) di Kabupaten Jayapura dengan tegas menolak adanya aksi demonstrasi di Kabupaten Jayapura yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu disampaikan DAS Sentani kepada Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE. M.Si  menyikapi situasi keamanan di Kabupaten Jayapura.

Pertemuan itu tidak saja melibatkan DAS tapi juga beberapa tokoh agama dan perwakilan dari pemerintah di tingkat kampung.

Pdt. Albert Yoku yang mewakili masyarakat adat dan juga tokoh agama di Kabupaten Jayapura meminta kepada semua pihak agar tetap menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.

“Saya mau sampaikan kepada masyarakat Papua, dalam membela kebenaran itu harus disampaikan dengan cara yang beretika, karena itu bisa menarik empati dan simpati dari banyak orang,” kata Pdt Albert Yoku yang ditemui wartawan usai pertemuan di Kantor Bupati Jayapura, Senin (2/9).

Baca Juga :  Dinas PUPR Kerjakan 300 Meter Drainase di Pasar Pharaa Sentani

Karena itu, sambung dia, sebagai tokoh agama dan juga tokoh masyarakat di Sentani, Kabupaten Jayapura masyarakat lokal sudah memiliki budaya untuk menyelesaikan masalah di obhe. Semua hal dibawa kedalam musyawarah mufakat, kemudian ada juru bicara yang bisa menyampaikan hal itu secara beretika. Pihaknya menilai, aksi demo yang terjadi beberapa waktu lalu itu sudah melewati batas- batas kewajaran. Dimana hampir semua sendi kehidupan baik adat, agama dan juga aturan hukum sudah tidak lagi menjadi dasar dalam menyampaikan pendapat. 

“Pendapat itu boleh disampaikan, siapapun itu bisa. Tetapi tentunya dengan cara yang penuh etika, penuh kesantunan, penuh wibawa sehingga orang yang mendengar pendapat itupun  dapat menyimak dan bisa menyetujui dan bisa juga menolak,” ungkapnya.

Sementara itu, bupati Jayapura Mathius Awoitauw SE,M.Si mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya bersama pihak DAS kembali memperkuat semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI yang ditindaklanjuti dengan pencanangan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas kerukunan dari semua suku bangsa yang ada dan dimanapun itu harus dijaga. Seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Jayapura harus komitmen dan konsisten dengan apa yang sudah dicanangkan itu.

Baca Juga :  Dukung Aparat Penegak Hukum Proses Pelaku  Pemalangan  Fasilitas Umum

“Kita tidak boleh menjadi aktor dalam kekacauan ini,” tegasnya.Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak termakan atau terprovokasi oleh isu apapun. Masyarakat dan juga tokoh adat di Sentani harus bisa menunjukkan sebagai tuan tanah, yang memiliki tempat dan wilayah sehingga dengan demikian mempunyai tanggung jawab dalam menjaga keamanan di tanah ini.

“Soal pihak keamanan datang ke sini, baik TNI, Polri itu tugas negara. Kita urus yang kita punya. Kita harus konsisten bahwa kita bertanggung jawab dengan keamanan maayarakat kita,”tegasnya.(roy/tho)

Pertemuan Dewan Adat Suku (DAS) di Sentani dengan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si dalam menyikapi   gejolak yang terjadi akhir-akhir ini di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura, bertempat di Kantor Bupati Jayapura, Senin (2/9) ( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Dewan Adat Suku (DAS) di Kabupaten Jayapura dengan tegas menolak adanya aksi demonstrasi di Kabupaten Jayapura yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu disampaikan DAS Sentani kepada Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE. M.Si  menyikapi situasi keamanan di Kabupaten Jayapura.

Pertemuan itu tidak saja melibatkan DAS tapi juga beberapa tokoh agama dan perwakilan dari pemerintah di tingkat kampung.

Pdt. Albert Yoku yang mewakili masyarakat adat dan juga tokoh agama di Kabupaten Jayapura meminta kepada semua pihak agar tetap menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.

“Saya mau sampaikan kepada masyarakat Papua, dalam membela kebenaran itu harus disampaikan dengan cara yang beretika, karena itu bisa menarik empati dan simpati dari banyak orang,” kata Pdt Albert Yoku yang ditemui wartawan usai pertemuan di Kantor Bupati Jayapura, Senin (2/9).

Baca Juga :  Lima Penjual Miras Ditangkap

Karena itu, sambung dia, sebagai tokoh agama dan juga tokoh masyarakat di Sentani, Kabupaten Jayapura masyarakat lokal sudah memiliki budaya untuk menyelesaikan masalah di obhe. Semua hal dibawa kedalam musyawarah mufakat, kemudian ada juru bicara yang bisa menyampaikan hal itu secara beretika. Pihaknya menilai, aksi demo yang terjadi beberapa waktu lalu itu sudah melewati batas- batas kewajaran. Dimana hampir semua sendi kehidupan baik adat, agama dan juga aturan hukum sudah tidak lagi menjadi dasar dalam menyampaikan pendapat. 

“Pendapat itu boleh disampaikan, siapapun itu bisa. Tetapi tentunya dengan cara yang penuh etika, penuh kesantunan, penuh wibawa sehingga orang yang mendengar pendapat itupun  dapat menyimak dan bisa menyetujui dan bisa juga menolak,” ungkapnya.

Sementara itu, bupati Jayapura Mathius Awoitauw SE,M.Si mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya bersama pihak DAS kembali memperkuat semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI yang ditindaklanjuti dengan pencanangan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas kerukunan dari semua suku bangsa yang ada dan dimanapun itu harus dijaga. Seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Jayapura harus komitmen dan konsisten dengan apa yang sudah dicanangkan itu.

Baca Juga :  Dukung Aparat Penegak Hukum Proses Pelaku  Pemalangan  Fasilitas Umum

“Kita tidak boleh menjadi aktor dalam kekacauan ini,” tegasnya.Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak termakan atau terprovokasi oleh isu apapun. Masyarakat dan juga tokoh adat di Sentani harus bisa menunjukkan sebagai tuan tanah, yang memiliki tempat dan wilayah sehingga dengan demikian mempunyai tanggung jawab dalam menjaga keamanan di tanah ini.

“Soal pihak keamanan datang ke sini, baik TNI, Polri itu tugas negara. Kita urus yang kita punya. Kita harus konsisten bahwa kita bertanggung jawab dengan keamanan maayarakat kita,”tegasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya