SENTANI-Kabupaten Jayapura salah satu daerah tertinggi di Indonesia yang memiliki anak berkebutuhan khusus (difabel) yang bersekolah di satuan Pendidikan PAUD dan TK atau kelompok bermain. Sehingga Direktorat PAUD Kemenristek Dikti dalam programnya memberikan perhatian kepada peserta didik yang mengalami kebutuhan khusus (difabel) di Kabupaten Jayapura.
 Selasa (31/10) kemarin, sebanyak 45 satuan pendidikan terdiri dari pendidikan TK 15 dan 30 kelompok bermain, para pendidiknya mengikuti kegiatan pendampingan implementasi lingkungan belajar inklusif yang disampaikan oleh Direktorat PAUD Kemenristek Dikti dan narasumber dari Satuan PAUD Bunda Ganesha Bandung berlangsung di PAUD GKN Aletheia, Sentani.
Kegiatan ini dibuka langsung Kepala Bidang PAUD Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Amelia Ibo didampingi Widyaprada Direktorat PAUD Kemenristek Dikti Arika N.
Widyaprada Direktorat PAUD Kemenristek Dikti Arika Nofraini, mengatakan, melalui kegiatan ini disampaikan bagaimana satuan pendidikan memahami melakukan pembelajaran kepada anak- anak berkebutuhan khusus, supaya anak- anak berkebutuhan khusus mendapatkan haknya dalam belajar dengan baik.
 “Jadi saat kami melakukan pendataan bapak dan ibu di Dapodik terkait dengan peserta didik berkebutuhan khusus yang ada di satuan PAUD dan kemarin ini kita lihat ternyata di Kabupaten Jayapura banyak bapak dan ibu pendidik yang mendaftarkan peserta didiknya di satuan PAUD untuk yang berkebutuhan khusus. Ternyata dari data kami di Kabupaten Jayapura ini adalah salah satu kabupaten yang terbanyak peserta didik berkebutuhan khusus yang ada di daerah Papua,”ungkapnya.