Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Situasi Kondusif, Polisi Tetap Siagakan Personel di TKP

Buntut Pertikaian Antar Kelompok di Sentani

SENTANI- Polres Jayapura mengambil langkah cepat meredam aksi balas dendam,  terkait pertikaian antara dua kelompok warga yang terjadi di Sentani, Minggu (31/7 ) dini hari.

Kapolres Jayapura,  AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, aksi pertikaian dua kelompok warga itu dipicu karena miras.  Akibatnya satu orang meninggal dunia.

“Pertikaian antar kelompok yang sebelumnya telah mengakibatkan salah seorang warga meninggal dunia terjadi di depan toko Hola Mart Doyo,Minggu, 31/7 dini hari,” kata AKBP Fredrickus Maclarimboen, Senin (1/8).

Dia menjelaskan, pertikaian ini buntut dari 5 orang warga yang mengkonsumsi miras secara bersama – sama salah satunya merupakan korban meninggal berinisial SW dan seorang wanita yang hendak disetubuhinya secara paksa berinisial FT. Karena hendak disetubuhi korban yang tidak terima langsung melaporkan hal tersebut ke orang tuanya berinisial ET.

Baca Juga :  Banyak Barang untuk Bantuan Terbakar,  OPD Sedang Lakukan Inventarisir

“Sampai saat ini situasi diseputaran Sentani hingga Doyo Baru sangat kondusif. Kami juga telah menyiagakan puluhan personel di TKP, ET orang tua korban yang tidak terima anaknya hendak disetubuhi saat itu langsung datang ke tempat kejadian,  tepatnya di depan Toko Hola Mart yang ada di Doyo Baru, mendapati pelaku SW, orang tua korban yang emosi langsung melempar batu ke arah wajah pelaku, terkena lemparan pelaku SW yang tidak terima langsung lari memanggil masyarakatnya yang bermukim disekitaran TKP sehingga langsung terjadi serangan balik yang mengakibatkan tangan orang tua korban terkena tebasan parang dan beberapa lemparan batu,” ungkapnya

Lanjut Kapolres, tidak terima dengan hal tersebut, kembali orang tua korban memanggil masyarakatnya untuk menyerang balik sehingga hal inilah yang membuat pelaku SW meninggal dunia. Hingga saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua belah pihak, salah satunya ET, yang membawa masyarakatnya datang dan melakukan pengeroyokan yang mengakibatkan korban SW meninggal dunia.

Baca Juga :  Jalan ke RSUD Kembali Rusak , DPR Desak PU Panggil Pelaksana

“Jenasah SW masih disemayamkan di rumah duka tepatnya di samping BTN Permata Hijau Sentani, rencananya besok akan dimakamkan. Pihak keluarga juga telah sepenuhnya menyerahkan kasus ini untuk proses hukum lebih lanjut,”ujarnya.

Pihaknya mengimbau agar kedua belah pihak dapat menahan diri. Jangan ada lagi gerakan – gerakan tambahan karena akan menjadi masalah baru,  selain proses hukum nantinya kami juga akan mediasi permasalahan ini hingga kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan.(roy/ary)

Buntut Pertikaian Antar Kelompok di Sentani

SENTANI- Polres Jayapura mengambil langkah cepat meredam aksi balas dendam,  terkait pertikaian antara dua kelompok warga yang terjadi di Sentani, Minggu (31/7 ) dini hari.

Kapolres Jayapura,  AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, aksi pertikaian dua kelompok warga itu dipicu karena miras.  Akibatnya satu orang meninggal dunia.

“Pertikaian antar kelompok yang sebelumnya telah mengakibatkan salah seorang warga meninggal dunia terjadi di depan toko Hola Mart Doyo,Minggu, 31/7 dini hari,” kata AKBP Fredrickus Maclarimboen, Senin (1/8).

Dia menjelaskan, pertikaian ini buntut dari 5 orang warga yang mengkonsumsi miras secara bersama – sama salah satunya merupakan korban meninggal berinisial SW dan seorang wanita yang hendak disetubuhinya secara paksa berinisial FT. Karena hendak disetubuhi korban yang tidak terima langsung melaporkan hal tersebut ke orang tuanya berinisial ET.

Baca Juga :  Moment 1 Juni, ini Pesan Sekda Hanna Hikoyabi

“Sampai saat ini situasi diseputaran Sentani hingga Doyo Baru sangat kondusif. Kami juga telah menyiagakan puluhan personel di TKP, ET orang tua korban yang tidak terima anaknya hendak disetubuhi saat itu langsung datang ke tempat kejadian,  tepatnya di depan Toko Hola Mart yang ada di Doyo Baru, mendapati pelaku SW, orang tua korban yang emosi langsung melempar batu ke arah wajah pelaku, terkena lemparan pelaku SW yang tidak terima langsung lari memanggil masyarakatnya yang bermukim disekitaran TKP sehingga langsung terjadi serangan balik yang mengakibatkan tangan orang tua korban terkena tebasan parang dan beberapa lemparan batu,” ungkapnya

Lanjut Kapolres, tidak terima dengan hal tersebut, kembali orang tua korban memanggil masyarakatnya untuk menyerang balik sehingga hal inilah yang membuat pelaku SW meninggal dunia. Hingga saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua belah pihak, salah satunya ET, yang membawa masyarakatnya datang dan melakukan pengeroyokan yang mengakibatkan korban SW meninggal dunia.

Baca Juga :  Kunker Dewan ke Jepang Harus Berdampak bagi Perubahan Masyarakat

“Jenasah SW masih disemayamkan di rumah duka tepatnya di samping BTN Permata Hijau Sentani, rencananya besok akan dimakamkan. Pihak keluarga juga telah sepenuhnya menyerahkan kasus ini untuk proses hukum lebih lanjut,”ujarnya.

Pihaknya mengimbau agar kedua belah pihak dapat menahan diri. Jangan ada lagi gerakan – gerakan tambahan karena akan menjadi masalah baru,  selain proses hukum nantinya kami juga akan mediasi permasalahan ini hingga kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya