Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Ribuan Warga ‘Serbu’ Pasar Murah yang Digelar Pemkab Puncak

ILAGA– Ribuan warga Kabupaten Puncak, terutama yang berada di sekitar Distrik Ilaga, Gome dan sekitarnya, menyerbu pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Sabtu (31/8/2024).

Pasar murah yang digelar di lapangan Trikora, Ilaga ini, merupakan komitmen Penjabat Bupati Puncak, Nenu Tabuni untuk menekan tingginya inflasi daerah.

Dalam pasar murah yang dibuka Penjabat Bupati Nenu Tabuni ini, setiap OPD di lingkungan Pemkab Puncak termasuk TP PKK dan Dhara Wanita Kabupaten Puncak menyiapkan stand untuk menjual bahan makanan dengan harga di bawah harga pasar.

“Saya mau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia penyelenggara pasar murah. Waktu yang sangat singkat, namun panitia sudah bekerja keras, mendatangkan bahan makanan yang akan dijual. Ini artinya ada kepedulian pemerintah kepada masyarakat, terkait dengan inflasi daerah yang begitu tinggi,” ungkap Nenu Tabuni.

Baca Juga :  Masih Ada Pemda Yang Cairkan Hibah di Bawah 40 Persen
Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni, secara simbolis menyerahkan barang dagangan di pasar murah, kepada perwakilan warga di lapangan Trikora, Ilaga, Kabupaten Puncak, Sabtu (31/8/2024). (foto:Diskominfo Puncak)

Menurut Nenu Tabuni, pemerintah pusat telah memerintahkan agar pemerintah daerah harus mengawal empat program prioritas yaitu stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim, inflasi daerah dan pengentasan pengangguran.

“Oleh karena itu, hari ini salah satu program untuk menekan tingginya inflasi daerah, adalah melalui pasar murah, agar masyarakat bisa mendapatkan barang dengan harga murah, terutama sembilan bahan pokok,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pasar Murah, Dasin Kogoya mengatakan dalam pasar murah ini ada dijual sekira 26 item di beberapa stand dari pemerintah daerah, di antaranya beras, gula, mie instan, ayam potong, telur, ikan segar dan lain-lain yang harganya turun sampai 70 persen dari harga pasar do Kabupaten Puncak.

“Misalnya kelinci hidup, biasanya dijual mencapai Rp 1 juta perekor, di sini dijual Rp 300 ribu. Kopi arabika biasanya Rp 60 ribu, dijual Rp 25 ribu dan susu kental manis dijual Rp 10 ribu perkaleng,” bebernya.

Baca Juga :  Curah Hujan Tinggi, Warga Diingatkan Jaga Kebersihan

Pasar murah yang digelar Pemkab Puncak ini mendapat tanggapan positif dari warga Klaga, salah satunya Mama Erika Murib. Ia mengaku sangat senang, karena harga barang yang dibeli di pasar murah, sangat membantu dirinya dan mama-mama yang lain, sehingga mereka berharap ke depan, progam pasar murah ini jangan putus. Bahkan harus terus dilaksanakan oleh pemerintah daerah, terutama bupati dan wakil bupati definitif.

“Kita lihat saat ini, antusias warga cukup tinggi, sehingga kita tetap  mendukung sekali program ini. Karena program ini sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat,”tutupnya.(Kominfo Puncak)

ILAGA– Ribuan warga Kabupaten Puncak, terutama yang berada di sekitar Distrik Ilaga, Gome dan sekitarnya, menyerbu pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Sabtu (31/8/2024).

Pasar murah yang digelar di lapangan Trikora, Ilaga ini, merupakan komitmen Penjabat Bupati Puncak, Nenu Tabuni untuk menekan tingginya inflasi daerah.

Dalam pasar murah yang dibuka Penjabat Bupati Nenu Tabuni ini, setiap OPD di lingkungan Pemkab Puncak termasuk TP PKK dan Dhara Wanita Kabupaten Puncak menyiapkan stand untuk menjual bahan makanan dengan harga di bawah harga pasar.

“Saya mau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia penyelenggara pasar murah. Waktu yang sangat singkat, namun panitia sudah bekerja keras, mendatangkan bahan makanan yang akan dijual. Ini artinya ada kepedulian pemerintah kepada masyarakat, terkait dengan inflasi daerah yang begitu tinggi,” ungkap Nenu Tabuni.

Baca Juga :  Oknum ASN Mabuk Saat Kerja akan Ditindak Tegas
Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni, secara simbolis menyerahkan barang dagangan di pasar murah, kepada perwakilan warga di lapangan Trikora, Ilaga, Kabupaten Puncak, Sabtu (31/8/2024). (foto:Diskominfo Puncak)

Menurut Nenu Tabuni, pemerintah pusat telah memerintahkan agar pemerintah daerah harus mengawal empat program prioritas yaitu stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim, inflasi daerah dan pengentasan pengangguran.

“Oleh karena itu, hari ini salah satu program untuk menekan tingginya inflasi daerah, adalah melalui pasar murah, agar masyarakat bisa mendapatkan barang dengan harga murah, terutama sembilan bahan pokok,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pasar Murah, Dasin Kogoya mengatakan dalam pasar murah ini ada dijual sekira 26 item di beberapa stand dari pemerintah daerah, di antaranya beras, gula, mie instan, ayam potong, telur, ikan segar dan lain-lain yang harganya turun sampai 70 persen dari harga pasar do Kabupaten Puncak.

“Misalnya kelinci hidup, biasanya dijual mencapai Rp 1 juta perekor, di sini dijual Rp 300 ribu. Kopi arabika biasanya Rp 60 ribu, dijual Rp 25 ribu dan susu kental manis dijual Rp 10 ribu perkaleng,” bebernya.

Baca Juga :  Harga Beras Bulog di Pasaran Naik

Pasar murah yang digelar Pemkab Puncak ini mendapat tanggapan positif dari warga Klaga, salah satunya Mama Erika Murib. Ia mengaku sangat senang, karena harga barang yang dibeli di pasar murah, sangat membantu dirinya dan mama-mama yang lain, sehingga mereka berharap ke depan, progam pasar murah ini jangan putus. Bahkan harus terus dilaksanakan oleh pemerintah daerah, terutama bupati dan wakil bupati definitif.

“Kita lihat saat ini, antusias warga cukup tinggi, sehingga kita tetap  mendukung sekali program ini. Karena program ini sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat,”tutupnya.(Kominfo Puncak)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya