Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Ada Demo Minta Legalkan Togel, FKUB Jayawijaya Sesalkan

WAMENA-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya menyesalkan adanya aksi demo yang dilakukan sejumlah warga di kantor Dinas Otonom Kabupaten Jayawijaya, dimana salah satu tuntutannha memunta pemerintah daerah melegalkan judi Togel di Kabupaten Jayawijaya.

Sekretaris FKUB Jayawijaya Pdt Alexander Mauri, S.Th., menyatakan sebagai tokoh agama dirinya tak ingin melihat masyarakat menderita dan tidak ada di dunia, orang menjadi kaya karena bermain judi. Justru yang ada, pengusaha judi yang menjadi kaya dan itu banyak.

“Justru orang yang bermain judi semakin miskin, ketika masyarakat terjun ke dunia perjudian awalnya memang menang, namun kalau dihitung dengan baik lebih banyak kalah,” ungkapnya, Rabu (31/5).

“Saya imbau kepada bapa, mama, kaka, ade yang ada di Wamena, judi itu bukan budaya kita. Kami dari FUKB sangat menyayangkan adanya aksi demo yang meminta untuk melegalkan perjudian togel di Wamena kepada pemerintah daerah kemarin,” sambungnya.

Baca Juga :  Setelah Pemakaman Baru Akan Bicarakan Masalah Lain

Pdt. Alexander Mauri meminta masyarakat tidak terlena dengan tipu daya dari oknum-oknum yang suka menari-nari di atas penderitaan masyarakat karena dibodohi dengan Togel.

Soal Togel ini, tokoh agama menurutnya akan menentang apabila dilegalkan. Sebab bagi tokoh agama tidak ada ruang bagi perjudian dilegalkan. “Lebih baik masyarakat kembali berkebun mengelola tanah yang subur ini.

Tidak ada aturan untuk melegalkan judi. Undang-Undang Dasar 1945 jelas melarang itu. Alkitab juga menentang perjudian dan ajaran apapun juga menentang perjudian. Oleh karena itu mari kita lakukan hal yang positif untuk daerah kita,” tutupnya.

Secara terpisah Polres Jayawijaya mengaku jika aksi demo di kantor Otonom merupakan aksi spontan dimana tidak ada surat pemberitahuan yang masuk. Namun aparat tetap wajib untuk melakukan pengamanan sebab ini menghadirkan massa. Tetapi intinya Polres Jayawijaya tak akan memberikan ruang untuk melegalkan perjudian di wilayah ini.

Baca Juga :  Bupati Omaleng Serahkan Dua Mobil Hibah ke KPP Pratama Timika

Kapolres Jayawijaya melalui Kasat Reskrim Iptu Ibnu Rudihartono, STK, SIK menyatakan dalam penindakan masalah perjudian yang dilakukan Polres Jayawijaya, tidak ada istilah tebang pilih dan hanya memproses warga asli Papua saja. Hal ini terbukti dengan adanya penangkapan 4 warga non OAP yang merupakan pengecer Togel. Empat pengecer Togel berinisial UN, YH, LH dan S menurutnya masih dalam proses pemberkasan.

“Tidak benar kalau disebutkan jika kami dari kepolisian hanya memproses para pelaku judi yang merupakan OAP. Kita tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan dan terbukti 4 orang warga Non OAP juga kita proses hukum,”tegasnya. (jo/nat)

WAMENA-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya menyesalkan adanya aksi demo yang dilakukan sejumlah warga di kantor Dinas Otonom Kabupaten Jayawijaya, dimana salah satu tuntutannha memunta pemerintah daerah melegalkan judi Togel di Kabupaten Jayawijaya.

Sekretaris FKUB Jayawijaya Pdt Alexander Mauri, S.Th., menyatakan sebagai tokoh agama dirinya tak ingin melihat masyarakat menderita dan tidak ada di dunia, orang menjadi kaya karena bermain judi. Justru yang ada, pengusaha judi yang menjadi kaya dan itu banyak.

“Justru orang yang bermain judi semakin miskin, ketika masyarakat terjun ke dunia perjudian awalnya memang menang, namun kalau dihitung dengan baik lebih banyak kalah,” ungkapnya, Rabu (31/5).

“Saya imbau kepada bapa, mama, kaka, ade yang ada di Wamena, judi itu bukan budaya kita. Kami dari FUKB sangat menyayangkan adanya aksi demo yang meminta untuk melegalkan perjudian togel di Wamena kepada pemerintah daerah kemarin,” sambungnya.

Baca Juga :  Semester Pertama, PN Wamena Sidangkan 30 Perkara

Pdt. Alexander Mauri meminta masyarakat tidak terlena dengan tipu daya dari oknum-oknum yang suka menari-nari di atas penderitaan masyarakat karena dibodohi dengan Togel.

Soal Togel ini, tokoh agama menurutnya akan menentang apabila dilegalkan. Sebab bagi tokoh agama tidak ada ruang bagi perjudian dilegalkan. “Lebih baik masyarakat kembali berkebun mengelola tanah yang subur ini.

Tidak ada aturan untuk melegalkan judi. Undang-Undang Dasar 1945 jelas melarang itu. Alkitab juga menentang perjudian dan ajaran apapun juga menentang perjudian. Oleh karena itu mari kita lakukan hal yang positif untuk daerah kita,” tutupnya.

Secara terpisah Polres Jayawijaya mengaku jika aksi demo di kantor Otonom merupakan aksi spontan dimana tidak ada surat pemberitahuan yang masuk. Namun aparat tetap wajib untuk melakukan pengamanan sebab ini menghadirkan massa. Tetapi intinya Polres Jayawijaya tak akan memberikan ruang untuk melegalkan perjudian di wilayah ini.

Baca Juga :  Pemkab Nduga Rencanakan Kerjasama dengan Unpad

Kapolres Jayawijaya melalui Kasat Reskrim Iptu Ibnu Rudihartono, STK, SIK menyatakan dalam penindakan masalah perjudian yang dilakukan Polres Jayawijaya, tidak ada istilah tebang pilih dan hanya memproses warga asli Papua saja. Hal ini terbukti dengan adanya penangkapan 4 warga non OAP yang merupakan pengecer Togel. Empat pengecer Togel berinisial UN, YH, LH dan S menurutnya masih dalam proses pemberkasan.

“Tidak benar kalau disebutkan jika kami dari kepolisian hanya memproses para pelaku judi yang merupakan OAP. Kita tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan dan terbukti 4 orang warga Non OAP juga kita proses hukum,”tegasnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya