Dikatakan, Honai gizi merupakan sebuah wadah untuk mengelola berbagai program maupun anggaran dari setiap OPD yang dialokasikan untuk penanganan stunting, misalnya 8% dana desa untuk stunting, bantuan dari dinas ketahanan pangan, dinas kesehatan dan lainnya yang bertujuan untuk tekan stunting.
“Selama ini ada dana kampung 8 persen untuk penurunan angka stunting, dana itu bingung siapa yang nanti kelola, puskesmas bilang dana itu tidak pernah sampai, tapi kepala kampung bilang dana itu sudah terpotong” Kata Ludia.
Ia juga mengaku ada bantuan dari dinas ketahanan pangan berupa telur itu nanti turun, dari teman-teman DP3KB juga ada dapur gizi, dari dinas kesehatan juga ada kegiatan, dari puskesmas juga ada, sehingga muncul pikiran ide untuk adopsi dari teman puskesmas, untuk manajemen pengelolaan dan teknis kegiatan saat ini tengah disusun Juknisnya oleh bidang Sosbud Bappeda Jayawijaya.
“Kegiatan yang dilakukan dalam honai gizi pemkab Kayawijaya berkolaborasi dengan kepala Puskesmas dan TP PKK Distrik akan dilakukan melalui honai gizi di wilayah -wilayah yang ada disinyalir masih ada anak yang stunting.”jelas Kepala Bappeda Jayawijaya.(jo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos