Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Kepala Kampung Meninggal Murni Kecelakaan

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen SSos. MM saat berkoordinasi dengan keluarga korban agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri.(FOTO: Denny/Cepos )

WAMENA-Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen memastikan jika kematian salah satu kepala kampung di Distrik Muliama, murni akibat kecelakaan hanyut di sungai Ibele yang deras.  Bukan karena pertikaian akibat pembagian dana desa.   

  Kapolres Rumaropen  menghadiri kegiatan proses Pemakaman tradisional (dibakar) salah satu Kepala Desa di Distrik Muliama. Ia juga menyatakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat tentunya bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Jayawijaya khususnya masyarakat Distrik Mulima.

 “Saya hadir di Muliama untuk memberikan dampak positif terhadap situasi yang terjadi di daerah Kabupaten Jayawijaya, untuk menjadi penengah permasalahan yang terjadi di sana pada tanggal 20 terkait dana Desa itu, dengan harapan ada dampak yang baik dan tidak ada konflik diantara masyarakat,”ungkapnya Sabtu 28/12) kemarin.

Baca Juga :  Kodim 1715/Yahukimo Perkenalkan TNI Sejak Dini Kepada Anak-Anak Paud

  Diakui, kejadian pada  20 Desember lalu memang sempat terjadi keributan yang disebabkan miskomunikasi terkait pembagian dana desa, yang berujung kepada tindakan pemukulan dan saling serang antara warga. Dari keterangan warga saat dengar pendapat di lokasi, telah disimpulkan bahwa korban yang telah meninggal dunia tidak dianiaya, melainkan murni kecelakaan akibat hanyut terbawa arus Sungai.

  “Memang saat ditemukan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan dugaan sementara korban terbawa arus sungai,” kata Kapolres Jayawijaya

   Kata Rumaropen dirinya langsung hadir ke tengah masyarakat yang berduka agar ada rasa damai di dalam keluarga pihak korban, sehingga kedepannya tidak terjadi saling serang. Dalam diskusi penyelesaiakan masalah itu, semua pihak yang berkepentingan hadir, baik pihak gereja, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan  serta Pendeta Saul Elopere.

Baca Juga :  Dua Jenazah Korban Penyerangan di Muai Diantar Langsung Polres Jayawijaya

  “Terkait dana desa yang selama ini menjadi sebab akibat terjadi masalah di tengah masyarakat, saya berharap kepada Dinas terkait dalam hal ini DPMK Jayawijaya untuk mengatur dengan baik dan melakukan pengawasan yang teratur agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat karena pembagian dana desa.”katanya 

   Saat disinggung tentang malam Tahun baru nanti, Kapolres Jayawijaya AKPB Dominggu memastikan warga tetap merayakannya seperti biasa saja. Namun khusus untuk penjualan minuman keras, judi dan hal-hal jahat lainnya tidak diperbolehkan   di malam tahun baru. (jo/tri)

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen SSos. MM saat berkoordinasi dengan keluarga korban agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri.(FOTO: Denny/Cepos )

WAMENA-Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen memastikan jika kematian salah satu kepala kampung di Distrik Muliama, murni akibat kecelakaan hanyut di sungai Ibele yang deras.  Bukan karena pertikaian akibat pembagian dana desa.   

  Kapolres Rumaropen  menghadiri kegiatan proses Pemakaman tradisional (dibakar) salah satu Kepala Desa di Distrik Muliama. Ia juga menyatakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat tentunya bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Jayawijaya khususnya masyarakat Distrik Mulima.

 “Saya hadir di Muliama untuk memberikan dampak positif terhadap situasi yang terjadi di daerah Kabupaten Jayawijaya, untuk menjadi penengah permasalahan yang terjadi di sana pada tanggal 20 terkait dana Desa itu, dengan harapan ada dampak yang baik dan tidak ada konflik diantara masyarakat,”ungkapnya Sabtu 28/12) kemarin.

Baca Juga :  Pastikan FBLB Kembali Digelar Tahun ini

  Diakui, kejadian pada  20 Desember lalu memang sempat terjadi keributan yang disebabkan miskomunikasi terkait pembagian dana desa, yang berujung kepada tindakan pemukulan dan saling serang antara warga. Dari keterangan warga saat dengar pendapat di lokasi, telah disimpulkan bahwa korban yang telah meninggal dunia tidak dianiaya, melainkan murni kecelakaan akibat hanyut terbawa arus Sungai.

  “Memang saat ditemukan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan dugaan sementara korban terbawa arus sungai,” kata Kapolres Jayawijaya

   Kata Rumaropen dirinya langsung hadir ke tengah masyarakat yang berduka agar ada rasa damai di dalam keluarga pihak korban, sehingga kedepannya tidak terjadi saling serang. Dalam diskusi penyelesaiakan masalah itu, semua pihak yang berkepentingan hadir, baik pihak gereja, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan  serta Pendeta Saul Elopere.

Baca Juga :  Lengkapi Fasilitas Penilaian Akreditasi Paripurna Di RSUD Wamena

  “Terkait dana desa yang selama ini menjadi sebab akibat terjadi masalah di tengah masyarakat, saya berharap kepada Dinas terkait dalam hal ini DPMK Jayawijaya untuk mengatur dengan baik dan melakukan pengawasan yang teratur agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat karena pembagian dana desa.”katanya 

   Saat disinggung tentang malam Tahun baru nanti, Kapolres Jayawijaya AKPB Dominggu memastikan warga tetap merayakannya seperti biasa saja. Namun khusus untuk penjualan minuman keras, judi dan hal-hal jahat lainnya tidak diperbolehkan   di malam tahun baru. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya