
Normalkan Tambang Tradisional, 12 Suku di Korowai Gelar Doa Bersama
JAYAPURA-Dalam rangka menormalkan aktifitas tambang tradisional rakyat Papua di Korowai, ribuan masyarakat dari masyarakat Asli Korowai 12 suku, sebagai tuan dusun tempat penambangan emas menggelar doa bersama. Doa bersama yang dipimpin Pdt. Victor Kobak ini juga dihadiri para hamba Tuhan, kader gereja GIdI Yahukimo dan masyarakat dari 7 Wilayah adat di Papua serta Masyarakat Nusantara di Mining Satu, di Korowai. Acara diwarnai bakar batu 17 ekor babi.
Sekretaris Panitia Yotam Balingga mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan guna menormalkan tambang Emas tradisional rakyat Papuda di Korowai. “Mereka melaksanakan 3 agenda penting yang sudah diagendakan, selain dari 24 aturan hukum tambang emas yang dibuat di Korowai.” ungkapnya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, kemarin.
Tiga agenda penting tersebut yakni, menormalkan tambang tradisional rakyat Papua di Korowai. Melancarkan ekonomi tambang emas Korowai, peluncuran emas atau kasih naik emas di Korowai dan Deklarasi hukum tambang atau aturan tambang di Korowai.
Sementara itu, Dr. Ones Pahabol sebagai tokoh masyarakat yang diundang dalam acara doa tambang tradisional rakyat Papua itu mengatakan bahwa masyarakat melaksanakan acara itu tidak secara kebetulan, tapi karena rencana Tuhan.
Sebab, selain orang Asli Korowai, anak-anak dari Ilu, Toli, Mee, Kepala Burung (Sorong), Biak, Kamimana, Timika, Mearuke, Pegunungan Bintang, Tanah Merah, Asmat, dan 12 suku di Yahukimo, juga ada suku-suku Nusantara, yaitu Toraja, Makassar, Batak, Jawa dan semua yang ada di tempat tambang rakyat Papua di Korowai.
“Semua suku-suku ada disini, bukan kebetulan tapi hanya karena rencana Tuhan ada di tempat ini. Maka saya pesan yang didahulukan adalah emas bagi Kristus, maka emas yang ada di dalam tanah akan memberikan emas ke permukaan tanah, itu pasti,” kata Ones Pahabol.(oel/tri)