WAMENA – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan memastikan wabah African Swine Fever (ASF) atau yang lebih dikenal dengan Flu, demam Babi telah ditemukan di Papua Pegunungan. hal ini dipastikan usai dilakukan pemeriksaan sampel di dua kabupaten yakni Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo yang mana hasilnya positif ASF.
Sekretaris Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Provinsi Papua Pegunungan Malhai Mabel mengatakan sebanyak 6 kasus wabah demam babi atau ASF tersebut telah ditemukan di provinsi Papua Pegunungan.
“Ada di Jayawijaya itu positif, Yahukimo positif, itu sudah kami uji sampel dan uji lab menunjukan bahwa positif. Maka ini sebelum meluas perlu antisipasi, kalau sampai meluas ini sangat berbahaya bagi kami di Papua Pegunungan” katanya di Wamena, senin (23/12).
Dikatakan, salah satu cara untuk menekan penyebaran wabah tersebut adalah tidak impor ternak babi maupun daging babi dari luar, sehingga pemerintah sudah mulai lakukan upaya tersebut, dimana sejak dua minggu lalu pihaknya telah berkoordinasi dengan aviasi cargo agar tidak angkut ternak babi maupun daging ke Wamena.
“Kepala dinas sudah lakukan pertemuan dengan penerbangan di Sentani bahwa untuk sementara waktu, diharapkan tidak boleh mengirim ternak – ternak yang dari daerah-daerah terjangkit ini, termasuk dokter hewan sendiri ikut ke sana” kata Mabel.
Ia mengaku di bulan januari nanti akan ada surat edaran dari pemprov Papua Pegunungan terkait pelarangan adanya ternak babi yang masuk dari luar Wamena, selain itu, antisipasi lain yang perlu dilakukan adalah mengutamakan ternak local di Papua Pegunungan untuk berbagai kebutuhan, sebab virus ASF ini cukup berbahaya dan bisa menyebabkan seluruh ternak yang dimiliki masyarakat tidak bisa selemat atau mati.