
Daftar Antrean Sementara Ditutup
WAMENA – Jumlah warga pendatang dan Papua yang melakukan eksodus keluar dari Wilayah Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya semakin hari kian bertambah. Meski pemerintah sudah menjamin keamanan bagi warga Wamena, namun kebanyakan dari warga memilih untuk pergi baik ke Jayapura maupun ke luar Papua, sehingga jumlah pendaftar mencapai 2.589 orang.
Kepala Detasemen TNI AU Wamena Mayor PNB Arief Jadmiko mengungkapkan data penumpang yang melakukan eksodus meninggalkan Jayawijaya sampai dengan pendaftaran sore kemarin mencapai 2589 penumpang. Karena itu, pihaknya tidak lagi membuka pendaftaran sementara waktu guna mengurus para penumpang yang ingin terbang keluar Jayawijaya.
“Untuk yang mendaftar sampai dengan sore ini itu sudah mencapai 2.589 penumpanng dan sementara kami cut dulu, semua pendataan untuk penerbangan hercules akan dilakukan satu pintu dari Detasemen sehingga dari Kodim atau dari Polres mengirim datanya ke Detasemen TNI AU Wamena sehingga pemberangkatan semua dari sini,”ungkapnya saat ditemui di apron cargo Wamena jumat (27/9) kemarin.
Meski diperkirakan penumpang eksodus telah menurun, Kata Jadmiko, namun kenyataannya sejak pagi kemarin i sudah berkumpul hampir 1500 warga yang meminta untuk eksodus keluar dari Wamena. Yang jelas data eksodus masyarakat di bandara cargo Wamena untuk hari ini telah diterbangkan dengan Hercules A 1320 , 168 orang dengan tujuannya ke Timika 91 orang, Biak 50 orang, Makasar 13 Orang dan ke semarang Jawa tengah 14 orang , dimana pengungsi yang tujuannya ke Makasar dan Jawa juga sekaligus dibawah dari Wamena.
“Selain Hercules 1320 dari Skuadron 31 Halim perdana Kusuma Jakarta memang harus kembali karena jam terbangnya habis, sehingga harus melakukan perawatan namun masih ada masuk yakni Hercules 1326 dari skuadon 32 malang akan dilakukan 3 kali penerbangan,”katanya
Menurutnya, pada penerbangan pertama ini telah dibawa 160 orang menuju ke Jayapura yang terdiri dari ibu –ibu, orang tua dan anak –anak sementara untuk pasien belum diterima dari rumah sakit, dimana meski rumah sakit sudah dihubungi dan jika sewaktu –waktu ada pasien yang akan dirujuk ke Jayapura akan dibawah dengan Hercules.
“Untuk Hercules 1326 dari Skuadron 32 malang tiap harinya akan melakukan penerbangan ke Jayapura sebanyak 3 kali,”jelasnya
Jadmiko mengakui adanya keluhan masyarakat yang sudah mendaftar selama 3-4 hari namun tidak dipanggil-panggil. Hal ini karena kepadatan penumpang yang tidak sebanding kapasitas pesawat. (jo/tri)