WAMENA – Aksi saling bakar honai dan melakukan serangan kembali terjadi di kampung Menagaima Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya Jumat (24/1). Insiden itu dilatarbelakangi permasalahan keluarga. Ironisnya pelaku SW (26) yang memulai konflik tersebut melarikan diri dan hingga saat kini belum ditemukan.
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo membenarkan adanya aksi saling serang dan saling membakar honai yang terjadi sejak kami kemarin dan berlanjut dengan pembalasan di hari ini, namun saat saat ini situasi sudah bisa di kendalikan usai aparat kepolisian mendatangi Kampung Nenagaima untuk melarai kedua pihak.
“Hari ini kita telah dilaksanakan quick respon terkait adanya laporan pembakaran Honai (rumah adat) di kampung Menagaima Distrik Maima yang dilatarbelakangi oleh permasalahan kekeluargaan,”ungkapnya.
Lanjut Kapolres, dari aksi tersebut tidak ada korban jiwa dan hanya meninggalkan kerugian materil yang dialami antar kedua belah pihak, dari pihak keluarga laki-laki, Satu honai tempat tinggal, delapan lembar kaca rumah dan satu honai adat besar milik Bianus Wamo (40) habis terbakar sehingga total kerugian materil diperkirakan Rp Rp200 juta.
“Dari pihak keluarga perempuan satu honai Laki – laki, satu honai perempuan milik Satai Wetipo (50) habis terbakar dan diperkirakan kerugian material sebesar RP 50 juta,”jelas Kapolres.
Kapolres menjelaskan jika kejadian ini bermula dari laporan melalui via HT dari SPKT Res Jayawijaya terkait adanya pembakaran Honai dan aksi saling serang di Kampung Menagaima Distrik Maima yang dilatarbelakangi permasalahan kekeluragaan.
Mendengar hal itu Personel Regu II dan personel Sat Samapta Res Jayawijaya langsung merespon.
“Saat Personel tiba di Kampung Menagaima Distrik Maima selanjutnya bertemu dengan saksi Yale dan Yale Wamo bersama masyarakat Kampung Menagaima dan Kampung Kepi dan diketahui jika terkait dengan pembakaran honai tersebut dilatar belakangi permasalahan kekeluargaan yang dilakukan oleh pihak keluarga Perempuan korban Rosa Wetipo (18),”bebernya.
Menurutnya, aksi pembakaran ini merupakan balasan dari aksi yang sehari sebelumnya dilakukan oleh pelaku SW yang pembakaran Honai di Kampung Kepi (pihak perempuan), usai pelaku mengkonsumsi miras dengan beberapa temannya di Kampung Menagaima kamis 23 Januari 2025 sekitar pukul 15.00 WIT.