Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Raih Dua Penghargaan, Berkat Program Rp1 Juta/Bulan per KK

Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait, saat menerima Papua Bangkit Award yang diserahkan Kepala BNPB Pusat, Letjen Doni Monardo di Aston Hotel Jayapura, Rabu (24/4) lalu.( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA-Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait tidak menyangka Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya berhasil memborong sekaligus dua penghargaan Papua Bangkit Award. Yakni, penghargaan atas penurunan angka kemiskinan dan penghargaan atas peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Lanny Jaya.

  “Kami perlu berikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan. Pasalnya, penilaian yang diberikan bukan bersumber dari kami di Pemkab Lanny Jaya, melainkan sebaliknya, tugas kami ya hanyalah bekerja membangun Lanny Jaya,” ujar Christian Sohilait kepada wartawan, Jumat (26/4) kemarin.

  Kendati demikian, Sekda Sohilait mengaku mengetahui indikator-indikator yang mempengaruhi penilaian yang berujung pada dua Papua Bangkit Award yang diberikan. Indikator utamanya tidak lain melalui program pemberian dana tunai Rp 1 juta/bulan bagi tiap kepala keluarga (KK)di Lanny Jaya, yang notabene merupakan program andalan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya dibawah pimpinan Bupati Befa Yigibalom dan Wakil Bupati Yermis Kogoya.

Baca Juga :  Disnakerindag Harus Sosialisasikan Harga Minyak Goreng

  Sekda Sohilait menjelaskan bahwa dari Rp 1 juta tersebut, Rp 300 ribunya dipotong untuk Kartu Lanny Mandiri, Kartu Lanny Jaya Sehat, dan Kartu Lanny Jaya Cerdas, sehingga Rp 700 ribulah yang dapat diterima masyarakat.

  Sekalipun demikian, Rp 700 ribu ini tidak diberikan pemerintah dan diterima begitu saja oleh masyarakat Lanny Jaya. Sebaliknya, uang baru dapat diterima setiap kepala keluarga ketika memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan Pemkab Lanny Jaya.

  “Indikator-indikator ini di antaranya, masyarakat wajib memiliki e-KTP dan kartu keluarga. Kemudian, sebelum terima uang, mereka pun sudah harus buat rekening di bank. Mereka juga harus punya kebun secara massal, wajib punya usaha lebih dari 2, entah itu usaha ternak maupun berkebun,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemda Jayawijaya Raih Opini WTP 5 Kali Beruntun

  Tidak hanya itu, melainkan, di mana ada anggota keluarga yang buta aksara, maka anggota keluarga lainnya harus membantu agar bisa membaca. Adapun, anak-anak usia sekolah dilarang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan seperti halnya upacara kematian, panen raya, maupun buka kebun baru. Juga, jikalau kemudian diketahui salah seorang anggota keluarga terindikasi virus HIV, maka wajib dibawa ke rumah sakit.

  “Nah, berdasarkan indikator-indikator inilah, sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” terangnya lagi. (gr/tri) 

Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait, saat menerima Papua Bangkit Award yang diserahkan Kepala BNPB Pusat, Letjen Doni Monardo di Aston Hotel Jayapura, Rabu (24/4) lalu.( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA-Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait tidak menyangka Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya berhasil memborong sekaligus dua penghargaan Papua Bangkit Award. Yakni, penghargaan atas penurunan angka kemiskinan dan penghargaan atas peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Lanny Jaya.

  “Kami perlu berikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan. Pasalnya, penilaian yang diberikan bukan bersumber dari kami di Pemkab Lanny Jaya, melainkan sebaliknya, tugas kami ya hanyalah bekerja membangun Lanny Jaya,” ujar Christian Sohilait kepada wartawan, Jumat (26/4) kemarin.

  Kendati demikian, Sekda Sohilait mengaku mengetahui indikator-indikator yang mempengaruhi penilaian yang berujung pada dua Papua Bangkit Award yang diberikan. Indikator utamanya tidak lain melalui program pemberian dana tunai Rp 1 juta/bulan bagi tiap kepala keluarga (KK)di Lanny Jaya, yang notabene merupakan program andalan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya dibawah pimpinan Bupati Befa Yigibalom dan Wakil Bupati Yermis Kogoya.

Baca Juga :  Bulog Fokus Penyaluran Beras di 6 Kabupaten Wilayah Lapago

  Sekda Sohilait menjelaskan bahwa dari Rp 1 juta tersebut, Rp 300 ribunya dipotong untuk Kartu Lanny Mandiri, Kartu Lanny Jaya Sehat, dan Kartu Lanny Jaya Cerdas, sehingga Rp 700 ribulah yang dapat diterima masyarakat.

  Sekalipun demikian, Rp 700 ribu ini tidak diberikan pemerintah dan diterima begitu saja oleh masyarakat Lanny Jaya. Sebaliknya, uang baru dapat diterima setiap kepala keluarga ketika memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan Pemkab Lanny Jaya.

  “Indikator-indikator ini di antaranya, masyarakat wajib memiliki e-KTP dan kartu keluarga. Kemudian, sebelum terima uang, mereka pun sudah harus buat rekening di bank. Mereka juga harus punya kebun secara massal, wajib punya usaha lebih dari 2, entah itu usaha ternak maupun berkebun,” tambahnya.

Baca Juga :  KNPI Jayawijaya Tanam 1000 Pohon  Di Distrik Walaik

  Tidak hanya itu, melainkan, di mana ada anggota keluarga yang buta aksara, maka anggota keluarga lainnya harus membantu agar bisa membaca. Adapun, anak-anak usia sekolah dilarang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan seperti halnya upacara kematian, panen raya, maupun buka kebun baru. Juga, jikalau kemudian diketahui salah seorang anggota keluarga terindikasi virus HIV, maka wajib dibawa ke rumah sakit.

  “Nah, berdasarkan indikator-indikator inilah, sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” terangnya lagi. (gr/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya