Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Ada Ketidakpuasan, Para Tokoh Dikumpulkan

Pertemuan Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Jackobus Marzuki, Bupati Jhon Richard Banua , aparat TNI dan tokoh –tokoh masyarakat di ruang sidang DPRD Jayawijaya. ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA – Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Jackobus Marzuki menilai jika aksi anarkis yang terjadi kemarin pastinya menimbulkan ketidakpuasan di dalam kalangan masyarakat. Karena itu, untuk menciptakan kondisi yang baik maka diperlukan rekonsilisasi, dan membutuhkan tokoh –tokoh masyarakat agar tidak membesar.

   Wakapolda Papua mencontohkan saat ini orang membawa senjata tajam semua karena ingin membela diri dan ini harus diingatkan lewat tokoh –tokoh masyarakaqt agar tidak boleh, sehingga benar –benar di ruang publik tidak boleh ada senjata tajam kecuali TNI/  Polri.

  “Yang kita inginkan masyarakat bisa mengedepankan TNI / Polri dalam menyelesaikan permasalahan ini, sehingga masyarakat tidak melakukan tindakan –tindakan yang melawan hukum serta memperkeruh suasana,”ungkapnya Rabu (25/9) kemarin.  

   Menurut Jackobus, untuk penanganan korban pihaknya mengutamakan korban yang luka dan juga korban yang meninggal dunia juga perlu dijamin oleh pemerintah, semua itu tidak bholeh ada yang membedakan serta harus dilayani secara baik.

Baca Juga :  Temukan Tangki Modifikasi dan Tertibkan Lampu Rotator

  “Sementara pemerintah juga harus membangkitkan perekonomian kembali, artinya pertokoan dan ruko –ruko harus dibuka kembali, aliran listrik juga harus beroperasi kembali, ini yang penting dilakukan agar masyarakat tidak semakin panik, sehingga pihaknya telah melakukan pertemuan dengan tokoh- tokoh masyarakat dan membuat sebuah sistem dimana pelaku –pelaku harus dilakukan penegakan hukum,”jelasnya.

   Jackobus Marzuki menegaskan jika saat ini kepolisian telah melakukan penyelidikan lebih lanjut kepada para pelaku yang menyebabkan wamena ini terbakar atau yang menungangi anak SMA/ SMK yang melakukan aksi anarkis kemarin.

  “Insiden yang terjadi saat ini diduga karena mendekati sidang PBB 23 kemarin dan 27 nanti itu yang nantinya akan ditarik ke atas, sehingga kita bisa mengetahui aktor –aktornya dan apakah ada kaitannya dengan Jayapura atau tidak.”ungkapnya. 

Baca Juga :  Lagi, 4 Motor Curian Dikembalikan

   Secara terpisah Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan untuk korban luka serta jenazah korban yang ada di RSUD Wamena, pemerintah sudah mengambil langkah dan telah berkoordinasi dengan TNI/ Polri untuk mengevakuasi beberapa korban luka ke Jayapura, dan jenazah yang ada juga akan dikirimkan kepada keluarganya.

  “Tadi pasien yang luka –luka sudah dilakukan tindakan operasi, sedangkan untuk pengungsi kami akan perhatikan, dimana pengungsian terbesar ada di Polres dan Kodim dan ada beberapa di gereja sehingga kami akan melakukan pendropan logistik bahan makanan,”bebernya. (jo/tri)

Pertemuan Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Jackobus Marzuki, Bupati Jhon Richard Banua , aparat TNI dan tokoh –tokoh masyarakat di ruang sidang DPRD Jayawijaya. ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA – Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Jackobus Marzuki menilai jika aksi anarkis yang terjadi kemarin pastinya menimbulkan ketidakpuasan di dalam kalangan masyarakat. Karena itu, untuk menciptakan kondisi yang baik maka diperlukan rekonsilisasi, dan membutuhkan tokoh –tokoh masyarakat agar tidak membesar.

   Wakapolda Papua mencontohkan saat ini orang membawa senjata tajam semua karena ingin membela diri dan ini harus diingatkan lewat tokoh –tokoh masyarakaqt agar tidak boleh, sehingga benar –benar di ruang publik tidak boleh ada senjata tajam kecuali TNI/  Polri.

  “Yang kita inginkan masyarakat bisa mengedepankan TNI / Polri dalam menyelesaikan permasalahan ini, sehingga masyarakat tidak melakukan tindakan –tindakan yang melawan hukum serta memperkeruh suasana,”ungkapnya Rabu (25/9) kemarin.  

   Menurut Jackobus, untuk penanganan korban pihaknya mengutamakan korban yang luka dan juga korban yang meninggal dunia juga perlu dijamin oleh pemerintah, semua itu tidak bholeh ada yang membedakan serta harus dilayani secara baik.

Baca Juga :  Rangkaian Perayaan HUT Pekabaran Injil di Lembah Baliem Muali Dipersiapkan

  “Sementara pemerintah juga harus membangkitkan perekonomian kembali, artinya pertokoan dan ruko –ruko harus dibuka kembali, aliran listrik juga harus beroperasi kembali, ini yang penting dilakukan agar masyarakat tidak semakin panik, sehingga pihaknya telah melakukan pertemuan dengan tokoh- tokoh masyarakat dan membuat sebuah sistem dimana pelaku –pelaku harus dilakukan penegakan hukum,”jelasnya.

   Jackobus Marzuki menegaskan jika saat ini kepolisian telah melakukan penyelidikan lebih lanjut kepada para pelaku yang menyebabkan wamena ini terbakar atau yang menungangi anak SMA/ SMK yang melakukan aksi anarkis kemarin.

  “Insiden yang terjadi saat ini diduga karena mendekati sidang PBB 23 kemarin dan 27 nanti itu yang nantinya akan ditarik ke atas, sehingga kita bisa mengetahui aktor –aktornya dan apakah ada kaitannya dengan Jayapura atau tidak.”ungkapnya. 

Baca Juga :  Siswa yang Terpapar Belum Masuk  Kategori Klaster Sekolah

   Secara terpisah Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan untuk korban luka serta jenazah korban yang ada di RSUD Wamena, pemerintah sudah mengambil langkah dan telah berkoordinasi dengan TNI/ Polri untuk mengevakuasi beberapa korban luka ke Jayapura, dan jenazah yang ada juga akan dikirimkan kepada keluarganya.

  “Tadi pasien yang luka –luka sudah dilakukan tindakan operasi, sedangkan untuk pengungsi kami akan perhatikan, dimana pengungsian terbesar ada di Polres dan Kodim dan ada beberapa di gereja sehingga kami akan melakukan pendropan logistik bahan makanan,”bebernya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya