Thursday, April 18, 2024
26.7 C
Jayapura

Lonjakan Kebutuhan Oksigen Mulai Diantisipasi

Curigai Varian Delta, Sampel Swab Tes Segera Dikirim ke Labkesda Jayapura  

WAMENA- RSUD Wamena dalam waktu dekat bakal melakukan kerjasama dengan RSUD Tiom Kabupaten Lanny Jaya dalam membantu pelayanan pengisian tabung oksigen (O2) yang saat ini sangat dibutuhkan oleh pasien Covid -19. Dimana peralatan pengisian tabung tersebut yang lama akan diberikan ke RSUD Tiom untuk bisa membantu memproduksi oksigen.

  Direktur RSUD Wamena dr. Felly Sahureka, Mkes mengaku dengan  adanya kasus yang sedang dan berat yang ditangani di RSUD Wamena ini membutuhkan oksigen banyak. Sementara, kapasitas produksi Oksigen di RSUD Wamena sebenarnya satu hari 50 tabung besar dengan 12 tabung kecil.

  “Tetapi di ruangan isolasi utama itu rata-rata pasien Covid-19 itu membutuhkan oksigen bisa dalam satu hari itu satu orang 8-10 tabung yang 6 kubik,  sehingga kita juga kewalahan dengan masalah kebutuhan oksigen ini,”ungkapnya Sabtu (24/7) kemarin.

  Ia juga memastikan jika daya produksi oksigen dengan kebutuhan pasien berbeda,  inilah yang membuat RSUD Wamena sudah harus  mengoperasikan mesin oksigen 24 jam. Namun, mungkin juga harus diistirahatkan beberapa jam saja untuk mengantisipasi jangan sampai jebol mesinnya atau bermasalah sehingga mengakibatkan masalah baru lagi. 

Baca Juga :  Masyarakat Tolikara Diimbau Bersatu dan Sukseskan Pemilu

  “Kami lagi membuat kerjasama, mungkin kami akan   kerjasama dengan RSUD Lanny Jaya untuk penyediaan Oksigen. Sebab kami mengantisipasi jangan sampai kalau ada lonjakan pasien yang membutuhkan oksigen lagi mungkin kami akan mendapatkan suport oksigen  atau mengisi ke Lanny Jaya.” jelasnya

  Kata dr. Felly , RSUD Tiom juga  produksi oksigen, tetapi kapasitas pengisian mereka kecil, sehingga dari RSUD Wamena mengambil langkah untuk  memberikan  mesin pengisian oksigen yang  lama untuk membantu ke  Lanny Jaya, sehingga pengisian tabung oksigen itu bisa lebih cepat dan kebutuhan oksigen bisa didapatkan dari sana selain pengisian sendiri.

   “Memang kita butuh oksigen untuk pasien, sehingga langkah ini harus diambil agar ketersediaan oksigen itu tetap memenuhi permintaan pasien, apalagi dengan pasien covid -19 yang kian terus bertambah setiap hari,”katanya

Baca Juga :  New Normal di Pegubin, Siswa Tetap Belajar Di Rumah

  Direktur RSUD Wamena juga mengaku saat ini angka keterisian tempat tidur itu rata-rata sehari di atas 80 persen. Bahkan bisa sampai 100 persen. kemudian angka kejadian kasus setiap hari meningkat dan juga kesembuhan pasien ini  rata-rata agak lama, masalah ini yang saat ini sudah pelajari, 

  “Ironisnya lagi  masih ada pasien positif  Covid yang masih menunggu untuk bisa masuk di isolasi,”ujarnya

  Sebab, banyak warga  yang melakukan  isolasi mandiri tetapi kemudian mereka keadaanya bertambah buruk dengan kadar oksigen terlarut (saturasi) menurun sehingga mereka harus ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang baik.

  Dengan banyaknya pasien saat ini, dokter Felly mengaku sudah berkoodinasi dengan kepala Litbangkes, dokter Antonius dan dari RSUD Wamena akan mengirimkan  sampel untuk diperiksa. “Kami akan mengirimkan, mungkin kita akan tahu dari kasus-kasus  yang berat kemudian kasus anak itu apakah betul varian delta itu sudah masuk di Jayawijaya atau tidak,”tutupnya. (jo/tri)

Curigai Varian Delta, Sampel Swab Tes Segera Dikirim ke Labkesda Jayapura  

WAMENA- RSUD Wamena dalam waktu dekat bakal melakukan kerjasama dengan RSUD Tiom Kabupaten Lanny Jaya dalam membantu pelayanan pengisian tabung oksigen (O2) yang saat ini sangat dibutuhkan oleh pasien Covid -19. Dimana peralatan pengisian tabung tersebut yang lama akan diberikan ke RSUD Tiom untuk bisa membantu memproduksi oksigen.

  Direktur RSUD Wamena dr. Felly Sahureka, Mkes mengaku dengan  adanya kasus yang sedang dan berat yang ditangani di RSUD Wamena ini membutuhkan oksigen banyak. Sementara, kapasitas produksi Oksigen di RSUD Wamena sebenarnya satu hari 50 tabung besar dengan 12 tabung kecil.

  “Tetapi di ruangan isolasi utama itu rata-rata pasien Covid-19 itu membutuhkan oksigen bisa dalam satu hari itu satu orang 8-10 tabung yang 6 kubik,  sehingga kita juga kewalahan dengan masalah kebutuhan oksigen ini,”ungkapnya Sabtu (24/7) kemarin.

  Ia juga memastikan jika daya produksi oksigen dengan kebutuhan pasien berbeda,  inilah yang membuat RSUD Wamena sudah harus  mengoperasikan mesin oksigen 24 jam. Namun, mungkin juga harus diistirahatkan beberapa jam saja untuk mengantisipasi jangan sampai jebol mesinnya atau bermasalah sehingga mengakibatkan masalah baru lagi. 

Baca Juga :  Giliran Ibadah Raya di Gereja Ditiadakan

  “Kami lagi membuat kerjasama, mungkin kami akan   kerjasama dengan RSUD Lanny Jaya untuk penyediaan Oksigen. Sebab kami mengantisipasi jangan sampai kalau ada lonjakan pasien yang membutuhkan oksigen lagi mungkin kami akan mendapatkan suport oksigen  atau mengisi ke Lanny Jaya.” jelasnya

  Kata dr. Felly , RSUD Tiom juga  produksi oksigen, tetapi kapasitas pengisian mereka kecil, sehingga dari RSUD Wamena mengambil langkah untuk  memberikan  mesin pengisian oksigen yang  lama untuk membantu ke  Lanny Jaya, sehingga pengisian tabung oksigen itu bisa lebih cepat dan kebutuhan oksigen bisa didapatkan dari sana selain pengisian sendiri.

   “Memang kita butuh oksigen untuk pasien, sehingga langkah ini harus diambil agar ketersediaan oksigen itu tetap memenuhi permintaan pasien, apalagi dengan pasien covid -19 yang kian terus bertambah setiap hari,”katanya

Baca Juga :  Penerbangan Perintis Tetap Ikuti Standar Covid -19

  Direktur RSUD Wamena juga mengaku saat ini angka keterisian tempat tidur itu rata-rata sehari di atas 80 persen. Bahkan bisa sampai 100 persen. kemudian angka kejadian kasus setiap hari meningkat dan juga kesembuhan pasien ini  rata-rata agak lama, masalah ini yang saat ini sudah pelajari, 

  “Ironisnya lagi  masih ada pasien positif  Covid yang masih menunggu untuk bisa masuk di isolasi,”ujarnya

  Sebab, banyak warga  yang melakukan  isolasi mandiri tetapi kemudian mereka keadaanya bertambah buruk dengan kadar oksigen terlarut (saturasi) menurun sehingga mereka harus ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang baik.

  Dengan banyaknya pasien saat ini, dokter Felly mengaku sudah berkoodinasi dengan kepala Litbangkes, dokter Antonius dan dari RSUD Wamena akan mengirimkan  sampel untuk diperiksa. “Kami akan mengirimkan, mungkin kita akan tahu dari kasus-kasus  yang berat kemudian kasus anak itu apakah betul varian delta itu sudah masuk di Jayawijaya atau tidak,”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya