Friday, December 12, 2025
29.7 C
Jayapura

Prasinode Keuskupan Jayapura, Dekenat Pegunungan Tengah Gelar Bazar

WAMENA- Menyongsong pelaksanaan Prasinode Keuskupan Jayapura tahun 2026, Dekenat Pegunungan Tengah melakukan Bazar dan pameran pangan lokal dengan menjual hasil perkebunan yang dihasilkan masyarakat, mulai dari sayuran, Ubi Jalar (Hipere), buah -buahan dan lain -lain

Ketua Panitia Prasinode Keuskupan Jayapura Denat Pegunungan Tengah Benny Mawel kegiatan yang dilakukan saat ini menyongsong Sinode Keuskupan Jayapura tahun 2026 tepatnya pada 2 Februari bertepatan dengan ulang tahun pentabisan uskup orang asli Papua pertama.

“Kami berharap dengan perayaan ini umat bisa kembali ke ke kebun, sebab kebanyakan umat katolik yag ada di wilayah Papua Pegunungan ini adalah petani, jadi bagaimana kita mobilisasi masyarakat petani kembali berkebun,”ungkapnya di Wamena Kamis (23/10)

Baca Juga :  Konstruksi Pondasi Tak Layak, Kontraktor Enggan Lanjutkan

Menurutnya, kehidupan dari umat Katolik di Jayawijaya itu ada di kebun, bukan ada di jalan -jalan , pasar -pasar, untuk nongkrong, itu bukan kehidupan umat Katolik, sehingga pihaknya mulai menyerukan agar umat kembali berkebun lewat bazar dan pameran pangan lokal yang diselenggarakan selama 3 hari hingga 26 Oktober.

WAMENA- Menyongsong pelaksanaan Prasinode Keuskupan Jayapura tahun 2026, Dekenat Pegunungan Tengah melakukan Bazar dan pameran pangan lokal dengan menjual hasil perkebunan yang dihasilkan masyarakat, mulai dari sayuran, Ubi Jalar (Hipere), buah -buahan dan lain -lain

Ketua Panitia Prasinode Keuskupan Jayapura Denat Pegunungan Tengah Benny Mawel kegiatan yang dilakukan saat ini menyongsong Sinode Keuskupan Jayapura tahun 2026 tepatnya pada 2 Februari bertepatan dengan ulang tahun pentabisan uskup orang asli Papua pertama.

“Kami berharap dengan perayaan ini umat bisa kembali ke ke kebun, sebab kebanyakan umat katolik yag ada di wilayah Papua Pegunungan ini adalah petani, jadi bagaimana kita mobilisasi masyarakat petani kembali berkebun,”ungkapnya di Wamena Kamis (23/10)

Baca Juga :  Residivis Pemerkosaan Jadi Tersangka Kasus Curas

Menurutnya, kehidupan dari umat Katolik di Jayawijaya itu ada di kebun, bukan ada di jalan -jalan , pasar -pasar, untuk nongkrong, itu bukan kehidupan umat Katolik, sehingga pihaknya mulai menyerukan agar umat kembali berkebun lewat bazar dan pameran pangan lokal yang diselenggarakan selama 3 hari hingga 26 Oktober.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya