Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Jaringan Internet di Wamena Masih Belum Maksimal

Kapasitas Banwich Yang Disewakan dari Palapa Ring Timur 500 Mbps dari Kebutuhan 4000 Mbps

WAMENA–Telkomsel mengaku penyebab jaringan internet di Wamena belum maksimal seperti di daerah lainnya karena belum bisa menyewa banwich yang lebih dari pada Palapa Ring Timur milik Kementerian Kominfo melalui Bakti untuk menopang jaringan satelit yang digunakan sebelumnya di wilayah itu.

    Manager Network Service Telkomsel Jayapura, Heri Suryanto kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya mengatakan, selain kapasitas banwich dari satelit, Telkomsel juga menyewa Banwich dari Palapa Ring Timur Radio untuk wilayah Wamena, namun tetap saja belum bisa maksimal, sebab untuk Wamena belum menggunakan kabel Fiber Optik (FO).

“Awalnya di Wamena menggunakan satelit agar warga bisa berkomunikasi dengan kapasitas 600 Mbps, pada awal 2020 sudah ada Palapa Ring Timur yang terhubung dengan kapasitas 1000 Mbps atau 1 Gbps, namun hanya diberikan 500 Mbps untuk menyewa dan kita bisa mengolah sampai mendapatkan 700 Mbps sehingga yang dikelola semua 1200 Mbps,” ungkapnya Sabtu, (22/10).

Baca Juga :  Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Baliem

Menurutnya, meskipun sudah mengelola 1200 MBps untuk jaringan data di Wamena, namun tetap masih kurang, sebab Telkomsel membutuhkan 2800 Mbps, agar jaringan data di Wamena sama dengan daerah lain seperti Jayapura, itu dibutuhkan kapasitas 4000 Mbps atau sama dengan 4 GB.

“Masih jauh dari yang diharapkan atau baru terpenuhi 30 persen, Palapa Ring Timur hanya bisa memberikan kapasitas 500 Mbps sebab dari Arso, Kabupaten Keerom sampai ke Wamena itu hanya bisa menggunakan radio, artinya masih sangat lambat jika dibandingkan dengan FO lantaran harus dipantulkan ke satelit lagi,” jelas Heri.

Ia mengaku untuk network Pala Ring Timur sampai sekarang, untuk daerah Pengunungan Tengah Papua masih menggunakan radio yang menggunakan FO dari Jayapura sampai ke Keerom, mungkin kendalanya dari medan yang berat, belum adanya listrik dan lain -lain sehingga semua Base Transerver Station (BTS) dari Palapa Ring Timur yang menggunakan radio ini dihidupkan dengan solar cell.

Baca Juga :  Tawuran Pelajar 3 Sekolah Dibubarkan Polisi, 3 Pelajar SMA Negeri 1 Luka-Luka

“Sebenarnya Temkomsel tidak masalah menyewa kapasitas Banwich, berapapun yang disediakan oleh Pala Ring Timur bahkan sampai 4 GB juga kami siap menyewa, cuma dari Bakti sampai sekarang tidak bisa menambah kapasitas, mereka masih mentok di 1 Gbps dari Arso- Wamena sampai ke Merauke,” beber Heri Suryanto.

Heri Suryanto menegaskan, dari Telkomsel dan Pemkab Jayawijaya terus menyurat kepada Kementerian Kominfo bahkan sampai ke presiden untuk menambah kapasitas jaringan dari Palapa Ring Timur Radio yang sebagian kapasitasnya disewakan ke Telkomsel.

“kalau terkait kabel FO yang putus hingga menyebabkan gangguan jaringan di Wamena itu terjadi di sekitar wilayah Arso yang menghubungkan ke server Radio dan Kabel FO, itu bukan milik Telkomsel tapi milik Bakti, kita dari Telkomsel hanya menyewa, namun sudah mulai diperbaiki oleh Bakti,” katanya.(jo/tho)

Kapasitas Banwich Yang Disewakan dari Palapa Ring Timur 500 Mbps dari Kebutuhan 4000 Mbps

WAMENA–Telkomsel mengaku penyebab jaringan internet di Wamena belum maksimal seperti di daerah lainnya karena belum bisa menyewa banwich yang lebih dari pada Palapa Ring Timur milik Kementerian Kominfo melalui Bakti untuk menopang jaringan satelit yang digunakan sebelumnya di wilayah itu.

    Manager Network Service Telkomsel Jayapura, Heri Suryanto kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya mengatakan, selain kapasitas banwich dari satelit, Telkomsel juga menyewa Banwich dari Palapa Ring Timur Radio untuk wilayah Wamena, namun tetap saja belum bisa maksimal, sebab untuk Wamena belum menggunakan kabel Fiber Optik (FO).

“Awalnya di Wamena menggunakan satelit agar warga bisa berkomunikasi dengan kapasitas 600 Mbps, pada awal 2020 sudah ada Palapa Ring Timur yang terhubung dengan kapasitas 1000 Mbps atau 1 Gbps, namun hanya diberikan 500 Mbps untuk menyewa dan kita bisa mengolah sampai mendapatkan 700 Mbps sehingga yang dikelola semua 1200 Mbps,” ungkapnya Sabtu, (22/10).

Baca Juga :  Intensifkan Razia Sajam Dalam Kota Wamena

Menurutnya, meskipun sudah mengelola 1200 MBps untuk jaringan data di Wamena, namun tetap masih kurang, sebab Telkomsel membutuhkan 2800 Mbps, agar jaringan data di Wamena sama dengan daerah lain seperti Jayapura, itu dibutuhkan kapasitas 4000 Mbps atau sama dengan 4 GB.

“Masih jauh dari yang diharapkan atau baru terpenuhi 30 persen, Palapa Ring Timur hanya bisa memberikan kapasitas 500 Mbps sebab dari Arso, Kabupaten Keerom sampai ke Wamena itu hanya bisa menggunakan radio, artinya masih sangat lambat jika dibandingkan dengan FO lantaran harus dipantulkan ke satelit lagi,” jelas Heri.

Ia mengaku untuk network Pala Ring Timur sampai sekarang, untuk daerah Pengunungan Tengah Papua masih menggunakan radio yang menggunakan FO dari Jayapura sampai ke Keerom, mungkin kendalanya dari medan yang berat, belum adanya listrik dan lain -lain sehingga semua Base Transerver Station (BTS) dari Palapa Ring Timur yang menggunakan radio ini dihidupkan dengan solar cell.

Baca Juga :  Pj Bupati Mappi Temui Kemenhub Bahas Pengembangan Bandara Kepi

“Sebenarnya Temkomsel tidak masalah menyewa kapasitas Banwich, berapapun yang disediakan oleh Pala Ring Timur bahkan sampai 4 GB juga kami siap menyewa, cuma dari Bakti sampai sekarang tidak bisa menambah kapasitas, mereka masih mentok di 1 Gbps dari Arso- Wamena sampai ke Merauke,” beber Heri Suryanto.

Heri Suryanto menegaskan, dari Telkomsel dan Pemkab Jayawijaya terus menyurat kepada Kementerian Kominfo bahkan sampai ke presiden untuk menambah kapasitas jaringan dari Palapa Ring Timur Radio yang sebagian kapasitasnya disewakan ke Telkomsel.

“kalau terkait kabel FO yang putus hingga menyebabkan gangguan jaringan di Wamena itu terjadi di sekitar wilayah Arso yang menghubungkan ke server Radio dan Kabel FO, itu bukan milik Telkomsel tapi milik Bakti, kita dari Telkomsel hanya menyewa, namun sudah mulai diperbaiki oleh Bakti,” katanya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya