Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Tahun ini, Dinsos Salurkan Bantuan Kemiskinan Ekstrim

WAMENA—Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijya memastikan tahun ini akan menyalurkan bantuan untuk kemiskinan ekstrim.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Nickolas Itlay menyatakan, khusus tahun ini pihaknya akan menyalurkan bantuan kemiskinan ekstrim kapada 5 distrik yang masuk dalam program itu, anggaran yang sudah disiapkan sebesar Rp 2 miliar yang bersumber dari dana Otsus Papua.

“Ada 5 distrik yang menjadi sasaran bantuan kemiskinan ekstrim dari Pemkab Jayawijaya melalui Dinsos, diantaranya Wesaput, Wouma, Wosilimo, Bolakme dan Asologaima,”ungkapnya, Kamis (23/6) kemarin.

Ia menyatakan, selain bantuan kemiskinan ekstrim ini, juga ada dari pos anggaran di bidang Kesra yang mencapai Rp 9 miliar untuk membackup 35 distrik lainnya.

“Kita masih melakukan validasi data, baik itu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari pusat dengan yang ada di daerah, sebab kuota dananya besar sehingga otomatis kalau yang tercaver sedikit maka yang lainnya kita dari pemerintah daerah akan caver dengan data dari kependudukan,” jelasnya.

Baca Juga :  500 Guru Asli Orang Lanny Jaya Dikontrak

Kata Itlay, bantuan yang disalurkan dari pemerintah daerah ini tidak melihat siapa yang sudah dapat dari kementerian dan siapa yang tidak, artinya semua akan dicaver dengan data kependudukan, sehingga yang sudah dapat dari kementerian tetap akan dapat lagi ketika nama dari warga itu terdaftar dalam DTKS.

“Data yang ada di Dinsos sekarang itu data lama dari tahun 2010, sehingga saya sudah minta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di 40 distrik untuk kumpul data kartu keluarga dan KTP agar bisa divalidasi, karena ke depan ketika kita bikin data semua valid,”katanya.

Ia juga memastikan data yang sudah divalidasi akan dipadukan dengan data yang ada di kependudukan agar semua valid , sehingga kalau ada bantuan yang turun, setiap nama yang ada di kampung keluar, tidak seperti sekarang, karena data yang ada Tahun 2010 sehingga jika bantuan turun hanya beberapa saja yang dapat.(jo/tho)

Baca Juga :  Bantuan PPKM dari Presiden Mulasi Disalurkan

WAMENA—Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijya memastikan tahun ini akan menyalurkan bantuan untuk kemiskinan ekstrim.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Nickolas Itlay menyatakan, khusus tahun ini pihaknya akan menyalurkan bantuan kemiskinan ekstrim kapada 5 distrik yang masuk dalam program itu, anggaran yang sudah disiapkan sebesar Rp 2 miliar yang bersumber dari dana Otsus Papua.

“Ada 5 distrik yang menjadi sasaran bantuan kemiskinan ekstrim dari Pemkab Jayawijaya melalui Dinsos, diantaranya Wesaput, Wouma, Wosilimo, Bolakme dan Asologaima,”ungkapnya, Kamis (23/6) kemarin.

Ia menyatakan, selain bantuan kemiskinan ekstrim ini, juga ada dari pos anggaran di bidang Kesra yang mencapai Rp 9 miliar untuk membackup 35 distrik lainnya.

“Kita masih melakukan validasi data, baik itu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari pusat dengan yang ada di daerah, sebab kuota dananya besar sehingga otomatis kalau yang tercaver sedikit maka yang lainnya kita dari pemerintah daerah akan caver dengan data dari kependudukan,” jelasnya.

Baca Juga :  DAK Fisik Kementrian Kesehatan Dinkes Jayawijaya Bangun Empat Puskesmas

Kata Itlay, bantuan yang disalurkan dari pemerintah daerah ini tidak melihat siapa yang sudah dapat dari kementerian dan siapa yang tidak, artinya semua akan dicaver dengan data kependudukan, sehingga yang sudah dapat dari kementerian tetap akan dapat lagi ketika nama dari warga itu terdaftar dalam DTKS.

“Data yang ada di Dinsos sekarang itu data lama dari tahun 2010, sehingga saya sudah minta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di 40 distrik untuk kumpul data kartu keluarga dan KTP agar bisa divalidasi, karena ke depan ketika kita bikin data semua valid,”katanya.

Ia juga memastikan data yang sudah divalidasi akan dipadukan dengan data yang ada di kependudukan agar semua valid , sehingga kalau ada bantuan yang turun, setiap nama yang ada di kampung keluar, tidak seperti sekarang, karena data yang ada Tahun 2010 sehingga jika bantuan turun hanya beberapa saja yang dapat.(jo/tho)

Baca Juga :  Pastikan Bakal Buka Lahan Pertanian 1 Hektar di Setiap Distrik

Berita Terbaru

Artikel Lainnya